"mukamu kenapa deh?" jeno yang baru duduk untuk makan malam bersama menoleh ke arah kakak perempuannya. "kegores dikit" jawabnya apa adanya.
"mama bakal marah liat lo luka" krystal, wanita lima tahun lebih tua dari jeno mengejek sang adik yang hanya bisa mendengus. Ada alasan kenapa ia tidak membiarkan wajahnya terluka. ibunya akan khawatir melihat anak bungsunya terluka, makanya sebisa mungkin jeno terluka selain di wajahnya agar mamanya tidak tahu.
"diem. Kata gue mending lo fokus sama kehamilan lo. gimana masih mual ngga?" krystal menggelengkan kepala. "lumayan berkurang, cuma waktu awal awal aja. abang belum dateng?"
jeno mengangkat bahu. "ketiduran paling. tau sendiri dia kalau tidur kaya gimana" ia menjawab acuh.
"apaan nyebut-nyebut gue?" mereka menoleh ke arah sumber suara dimana ada seorang pria dengan rambut berantakan khas bangun tidur datang. tubuhnya yang terbentuk dengan sempurna kini dibalut dengan kaus polos berwarna putih.
"ngga sih, gue cuma belum liat lo" pria itu, jaehyun, menguap sambil mengangguk. ia mengambil kursi di samping adik bontotnya kemudian merebahkan kepalanya di meja. "muka lo gosong amat bang" komentar jeno melihat wajah jaehyun.
sebenarnya jaehyun itu tidak bisa hitam, jeno akui. namun wajah kakaknya berubah menjadi aneh. wajahnya menjadi merah benar benar merah dan terdapat cairan kecil kecil layaknya melepuuh di leher. "periksa bang, serem gue liatnya" jeno kembali berkomentar.
"besok. gue udah ada janji temu sama SpKK besok. Hari ini gue mau tidur pulas" jaehyun memejamkan matanya kembali walau ia terpaksa harus membukanya kembali ketika papanya datang.
"Astaga, adekk, kenapa muka kamu dekk?" jeno memejamkan matanya saat mamanya dengan panik mendekat melihat pipinya yang terluka. Sebenarnya tidak terlalu dalam bahkan tidak butuh jahitan karena hanya tergores sedikit, namun tentu saja itu terlihat mencolok oleh mata langsung. "ngga papa, ma. besok juga ilang. mending mama liat abang tuh badannya alergi"
"hah? mana bang? sini biar mama liat" jeno menghela napas lega ketika mamanya beralih ke arah sang abang yang sekarang pasrah badannya dibolak balik oleh sang ibu.
jeno melirik ayahnya yang hanya bisa menggelengkan kepala melihat kekhawatiran istri kepada anak laki-lakinya yang ia anggap biasa. Ayah jeno adalah seorang jenderal, pun jaehyun yang sekarang bekerja di angkatan darat. ia baru kembali setelah tiga bulan menjalani misi, ini menjadi alasan mengapa mereka dikumpulkan.
jeno dibesarkan di keluarga militer. Ayahnya yang seorang jenderal, kakak laki lakinya seorang tentara, ibu dan kakak perempuan seorang dokter, bedanya ibunya menjadi dokter bedah sementara krystal, dia bekerja sebagai spesialis obstetri dan ginekologi. Dan jeno, ia bekerja di kepolisian. menjadi seorang anggota intel membuat dirinya sengaja tidak dipublikasikan oleh sang ayah. Mereka hanya tau kalau keluarga ini memiliki tiga anak.
"udah, nanti lagi" ayahnya menegur tegas. "nanti kalian lanjut lagi. sekarang udah jam delapan. jaehyun, yang tegak"
oh jangan salah, ayahnya adalah pria yang menegakkan sikap dan peraturan di rumah. dan jaehyun juga langsung membenarkan posisi tubuhnya karena makan malam akan dimulai.
"lo jadi ikut ke reuni sma?" jaehyun bertanya kepada adiknya. Keduanya ada di kamar jaehyun karena jaehyun meminta tolong jeno untuk mengolesi salep ke luka lukanya, yang ternyata lumayan banyak berada di balik kaus. sepertinya air yang dipakai jaehyun untuk mandi tidak cocok dengan kulitnya hingga kulitnya bereaksi.
"ngga tau besok" jeno menjawab apa adanya. "masih ada tradisi minum kah?"
jaehyun mengangkat bahu. "harusnya sih ngga ada but who knows? olesin yang bener elah"
jeno mendengus kesal. dengan sengaja ia menusuk luka milik jaehyun hingga pecah membuat kakak laki lakinya menjerit kesakitan. "mampus"
***
"SHANEEEEEEE I'M COMINGG" san yang sedang menjemput sang adik menoleh ke arah yeji yang berlari ke arah dirinya. "eh jangan lompat"
berterima kasihlah kepada olahraganya selama ini sehingga dia berhasil menangkap adiknya yang melompat ke arah tubuhnya dan keduanya tidak oleng. "hehehe san" yeji menyengir menyipitkan mata rubah miliknya.
san menggelengkan kepala. "jangan lompat adek, bisa jatuh nanti" ia dengan perlahan menurunkan yeji. "kita jadi kan ke taman bermain?" tagihnya.
san menganggukan kepala. "jadi dong. aku udah bilang sama bang joong kalau aku libur hari ini" ia merapikan rambut sang adik yang tersenyum antusias. kedua tangan yeji mengepal ke atas dan pasrah ketika sang adik menariknya untuk berlari. "YES! SHANEE GOOO"
yeji menagih janji san karena san tidak bisa hadir ketika ia fashion show karena kesibukan. san menjanjikan akan mengajak adiknya kemanapun adiknya mau, dan yeji meminta untuk pergi ke taman bermain.
keduanya melangkah kesana kemari. beberapa orang menyapa keduanya dan mengira mereka berkencan, tentu saja. siapa yang tidak menyangka kalau pria dan wanita dewasa sekarang tengah masuk ke dalam istana boneka.
san dengan sabar mengikuti kemana kaki adiknya melangkah. ia bahkan tidak ragu untuk membawakan tas selempang merah muda milik sang adik di bahunya ketika yeji kesulitan mengambil gambar.
"udah cape?" san menatap adiknya yang tengah meneguk orange juice di tengah bianglala yang mereka naiki setelah seharian berkeliling. yeji menganggukan kepala. "udah dong" angguknya antusias.
"sini geseran. gue risih liatnya" yeji menggeser tempatnya duduk sehingga berdampingan dengan sang kakak yang sekarang mengambil sisir lipat dari tas nya. dengan meminum orange juice miliknya, ia dengan sabar menunggu san selesai mengepang rambut panjangnya.
"kemarin gimana? jadi dijodohin?" yeji bertanya kepada san yang tengah mengepang rambutnya. "jadi. cuma ya gitu, kita liat kedepannya gimana. dia sifatnya baik di depan atau baik beneran. eh sakit ngga?"
yeji menggelengkan kepala. "engga~" ia menyengir dengan hidung yang ia kerutkan.
"besok sabtu malam bisa kan anterin gue belanja?" san yang tengah mengikat rambut ujung si adik di akhir menggelengkan kepala. "sorry banget. gue ada reuni sma jadi ngga bisa nganterin. lo sama temen temen ngga bisa?"
yeji menggelengkan kepala. "ngga bisa. gue mau ikut lo aja boleh ngga?"
"ikut gue?" san mengerutkan keningnya. tumben sekali adiknya ingin ikut pergi ke acaranya. "di rumah aja sama mami dek, banyak cowo terus jelas banyak minum sama rokok"
"kan ada lo. lo pasti jagain gue? ya kan? ya kan?" san menghela napas. memang sih dia bisa menjaga sang adik, hanya entah mengapa dia ingin adiknya ada di rumah.
"jangan jauh jauh dari gue pokoknya" san memperingatkan adiknya. yeji bersorak. "oke"
san tidak tahu, keputusannya saat ini akan ia sesali selama hidupnya.
—————
jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini ya bestie! thank you for reading💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
FanfictionBagaimana jadinya kalau dua orang yang saling membenci disatukan karenakan sebuah kesalahan? "amit-amit mau punya cowo kaya dia. udah judes, emosian, posesif, untung duitnya banyak" -cassandra yeji "siapa juga yang mau sama lo? ribet, cengeng, tuka...