"lo masak?" jeno yang sudah rapi dengan kemeja nya bertanya ketika melihat ada dua piring nasi goreng dengan potongan sosis yang terlalu matang malah hampir masuk kategori gosong.
"gue ngga tau enak apa engga. gue cuma masak nasi sisa semalam sama sosis. sorry agak gosong cuma emang masih layak makan kok, gue jamin" jeno tidak mengomentari apapun.
"makan dulu ya gue mau pakai baju soalnya ada kerjaan sampai sore. lo berangkat langsung aja" jeno menganggukan kepala. ia menyuap nasi goreng yang ada di piringnya.
"enak?" yeji menyipitkan matanya saat melihat ekspresi jeno. namun suaminya tidak berekspresi apapun dia terus memakan tanpa menunjukkan ekspresi entah itu enak atau tidak enak. bahkan dahinya hanya berkerut ketika suapan pertama.
"gue berangkat sama san nanti. mobil gue masuk bengkel. ini uang saku punya lo. semangat kerjanya ya!" yeji memberikan dua lembar uang lima puluh ribu dan selembar uang seratus ribu kepada suaminya yang berkedip bingung.
jeno mengangkat bahu, memilih menyelesaikan sarapannya dalam diam sebelum bekerja.
***
"hati-hati, nyusruk lo nanti" san memperingatkan adiknya yang hampir terjatuh. yeji menyengir. "good morning brother"
san tersenyum tipis. "good morning juga, adek. lagi bagus mood nya pagi ini?" san bertanya sambil membukakan pintu dan memastikan adiknya tidak tersandung sepatu hak tinggi yang ia pakai.
yeji menganggukan kepala. "gue tadi masak. lo mau coba?" yeji berujar kepada kakaknya. san menatap adiknya sangsi. oh tentu saja ia tidak langsung percaya dengan yeji yang bahkan tidak pernah masuk dapur saat ia belum menikah.
"boleh deh. gue penasaran gimana rasa masakan lo" rasanya san harus menyesal mau mengiyakan untuk mencicipi masakan adiknya karena bagaimanapun lidahnya sekarang mati rasa.
"minum minum. mana minum?" san langsung meneguk americano miliknya untuk mengobati lidahnya. "ga enak?" yeji bertanya kepada san yang bahkan berkumur dengan americano miliknya untuk menghilangkan rasa di lidahnya.
"lo cobain sendiri deh" yeji menurut dan suapan pertama membuatnya langsung terbatuk karena demi apapun rasanya asin bukan main, bahkan kepalanya langsung pening sekarang.
"lo naroh berapa garam ke nasi gorengnya?" san bertanya kepada yeji. yeji mengingat. "buat dua porsi besar tuh menurut google dua sendok"
"sendok teh?"
"itu sendoknya beda tah sama sendok yang buat makan?"
"LO MASAK PAKE TIGA SENDOK MAKAN GARAM?" san berteriak, terkejut dengan kelakuan ajaib adiknya.
"tapi kok tadi jeno habis ya.."
"HABIS? ADUH YEJI GIMANA NASIB ADEK IPAR GUE ITU YA TUHAN JENOOOOO"
***
"kenapa muka lo kusut amat" yeji menoleh ke arah lia yang meminum kopinya. keduanya berada di cafe agensi menunggu hujan reda.
"gue lagi merasa bersalah" yeji berujar sambil mengaduk aduk smoothie miliknya. lia mengangkat alis. "kenapa? lo habis bikin kesalahan apalagi?"
"gue niatnya masak sarapan buat suami gue. cuma lo tau sendiri gimana kemampuan gue di dapur ya kan?"
"terus?"
"gue pikir enak dong mana suami gue keliatannya doyan doyan aja. lempeng gitu mukanya. mana habis lagi sampai ludes. pas gue iseng coba sama san ternyata rasa asinnya bikin pening langsung ke kepala"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Mistake
FanfictionBagaimana jadinya kalau dua orang yang saling membenci disatukan karenakan sebuah kesalahan? "amit-amit mau punya cowo kaya dia. udah judes, emosian, posesif, untung duitnya banyak" -cassandra yeji "siapa juga yang mau sama lo? ribet, cengeng, tuka...