Matahari yang bersinar terang menampakkan sinar cahaya yang sekarang telah menembus jendela mansion milik Keluarga kecil Leodra yang terdiri dari 3 gadis perempuan yang cantik,mereka tinggal bertiga tanpa ada sosok ayah maupun ibu yang merawatnya
ceklekk...
suara pintu terbuka,terlihat seorang gadis cantik berusia tahun memasuki sebuah kamar,dia berjalan lurus mengarah pada kasur besar dihadapannya,gadis itu duduk di tepi kasur tangannya mengusap lembut surai seseorang yang masih setia menutup matanya
"dek,mari bangun ini sudah pagi kau harus sekolah kakakmu Luna sudah menunggu dimeja makan" suara lembut dari sang empu yang tak lain adalah si sulung dari keluarga Leodra yaitu Gisell Leodra Astaka
"Eunghh" lenguhan dari seorang gadis cantik yang sepertinya akan bangun dari tidurnya siapa lagi kalau bukan Jeya Leodra Alkira si bungsu dari keluarga Leodra
"Dek,ayo bangunlah kalau kau tidak mau terlambat ke sekolah,bersihkan dirimu lalu turun untuk sarapan" ucap Gisell pada adik bungsunya itu
"ehm,iya kak" suara serak khas orang bangun tidur yang Jeya keluarkan menambah kesan imut untuknya dan kakaknya yang mendengarnyanya pun,hanya bisa menggigit pipi bagian dalam miliknya berusaha untuk tidak mencubit pipi menggemaskan milik adiknya atau kalau tidak,adik bungsunya ini akan mengamuk dan bisa menghancurkan moodnya dipagi hari yang cerah ini
beberapa detik setelah mengumpulkan nyawa,Jeya turun dari kasurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Gisell yang berada disana berjalan menuju lemari untuk menyiapkan pakaian seragam untuk adik bungsunya itu,setelah meletakkan seragamnya dikasur Gisell langsung beranjak pergi untuk turun ke lantai bawah,tak lupa menutup pintu kamar adiknya itu
---------------------------|||---------------------------
"kak" panggilan kepada Gisell oleh gadis cantik yang tak lain adalah adik pertamanya Luna Leodra Askara
"iya kenapa dek?" jawab Gisell kembali bertanya
"dimana Jeya?" tanya Luna
"dia sedang mandi,sebentar lagi pasti dia akan turun kemari" jawab Gisell sembari tersenyum lembut
selang beberapa menit kemudian,terdengar suara langkah kaki menuruni tangga dan menuju meja makan
"kak,sarapan apa kita hari ii?,perut Jeya sudah lapar" ucap Jeya sembari meletakkan tasnya disamping kursi yang didudukinya
"hanya nasi goreng dan susu untuk kalian" jawab Gisell sembari menyeruput kopi milikna
"kak sebaiknya jangan terlalu banyak minum kopi itu juga tidak baik untuk kesehatan lebih baik minum jus atau semacamnya,kalau kebanyakan minum kopi nafsu makan kakak jadi berkurang" ucap panjang lebar Luna memberi pengertian ke kakaknya Gisell
"iya baiklah,baiklah pagi-pagi udah cerewet saja" jawab Gisell dengan muka agak ditekuk menandakan bahwa dia kesal
"sudahlah kak,kalian jangan bertengkar lebih baik ayo kita makan bersama keburu dingin gak enak,kasihan maid sudah membuatkan ini dari pagi loh" ucap tak mau kalah sang bontot kepada kakaknya
"iya baiklah kau semakin pandai bicara ya dek" ucap Gisell menggoda Jeya adik bungsunya
Jeya hanya menatap kakaknya datar itu sudah biasa baginya, akhirnya setelah perbincangan singkat antara mereka bertiga masing masing sudah mulai melahap makanannya hanya ada suara dentingan sendok dan piring yang memecahkan keheningan,tidak ada yang boleh berbicara saat makan itu adalah salah satu etika di mansion keluarga Leodra
beberapa menit pun telah berlalu,sarapan pun sudah selesai dilakukan sekarang ketiganya sedang bersiap siap untuk berangkat ke sekolah dan ke perusahaan
--------------------------|||----------------------------
"kalian berdua cepatlah,kakak akan tunggu di mobil" perintah Gisell kepada adik-adiknya sembari berjalan menuju garasi mobil
"Jeya,cepatlah kalau tidak kita akan terlambat" protes Luna kepada adik bungsunya yang benar benar membuat dia lama menunggu
"iya-iya ayo,tadi Jeya harus mencari baju olahraga Jeya dulu" balas Jeya
setelah perbincangan singkat itu,mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil yang sudah terpakir di halaman mansion mereka setelah Gisell mengeluarkannya dari garasi
keduanya masuk kedalam mobil dan tak lupa memakai seatbelt untuk keamanan
"sudah semuanya,tidak ada yang ketinggalan?" tanya Gisell pada adik-adiknya
"sudah kak,maybe" jawab Luna sambil melirik kearah Jeya
menyadari akan lirikkan kakaknya,Jeya hanya mengangguk menandakan bahwa jawabannya sama dengan kakaknya Luna
"baiklah kalau begitu" jawab Gisell yang menatap mereka dari arah kaca spion mobilnya
Gisell segera menyalakan mobilnya dan pergi ke arah gerbang utama mansionnya
tin! tin! tin!
bunyi klakson dari mobilnya menandakan salam pamit kepada bodyguard dan maid yang ada di mansionnya,yeah sekarang mansion itu hanya ada bodyguard dan maid didalamnya,tapi Gisell masih bisa mengawasi mereka dikarenakan ada banyak cctv di mansionnya tak terkecuali alat perekam suara dan GPS di setiap seragam bodyguard dan maid yang mereka kenakan
sekarang mobil milik Gisell telah berjalan menjauh dari mansionnya,didalam mobil terlihat sesekali dia melihat ke arah kaca spion guna memperhatikan apa yang sedang adik-adiknya lakukan
dan terlihat Luna yang sedang menyenderkan badan serta kepalanya ke bantalan kursi tersebut sembari memejamkan matanya,sementara adik bungsunya terlihat sibuk dengan sebuah buku,sepertinya dia sedang menggambar sesuatu,baiklah tak heran adik bungsunya yang satu ini memiliki hobi menggambar atau melukis
tatapannya sekarang kembali kearah kaca mobil didepan,ia sadar selama mengemudi harus fokus kejalanan kalau tidak bisa saja mereka mengalami kecelakaan
ciittt~~
••••
sorry kalo ada yang typo🙏🏻hehe,gimana guys seru gak tenang aja ini masih awalannya kok😁
jangan lupa VOTE supaya aku bisa semangat nulisnya wkwk...
jangan lupa FOLLOW dan COMENT juga ya oke,kalau gitu segitu dulu babay sayang kalian semua❤️❤️
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS
Teen Fiction♪♥bercerita tentang 3 bersaudara,yang ditinggal oleh kedua orang tuanya karena suatu insiden,sehingga mereka harus hidup sendiri tanpa kasih sayang dari kedua orangtua♥♪ ♪♥tapi mereka selalu bersama disaat susah,duka,sedih ataupun senang saling menj...