Disebuah cafe terlihat dua orang berbeda gender tengah duduk berhadapan seraya meminum kopi yang mereka pesan yang tak lain dua orang itu adalah Gisell dan Keenan
"Bagaimana kau menikmatinya baby?" tanya Keenan sembari mengusap pelan tangan kiri Gisell
"hm ya,terimakasih karna kau telah mengajakku Ken" jawab Gisell dengan senyum yang mengukir wajahnya,menambah kecantikan dalam dirinya
"tak mengapa baby,bagaimana kalo kita sekarang pergi ke mall?" tanya Keenan kembali
"hm tidak perlu repot-repot tapi ada tempat yang ingin aku kunjungi,apa kau mau?" jawab Gisell dengan pertanyaan diakhir kalimatnya
"apa saja asal aku bersamamu sayang" jawab Keenan dengan mencium punggung tangan Gisell
"apa yang kau lakukan,kita bahkan belum punya hubungan apa-apa Ken" balas Gisell sembari menarik tangannya kembali
Keenan yang melihat itu terkekeh kecil melihat respon orang yang dicintainya tapi Gisell benar mereka belum punya hubungan apapun,tetapi Keenan paham tentang itu ia harus bisa memapankan dirinya dahulu sebelum memilih untuk memiliki pasangan hidup,jelas seorang laki-laki nantinyalah yang akan menanggung semua kebutuhan dirumah tangga sekaligus menjadi kepala keluarga
Tak lama makanan datang mereka mulai memakan makanan yang dihidangkan tentu dengan mematuhi etika yang ada,by the way tempat yang mereka tempati adalah ruang VIP jelas karena mereka dari keluarga terpandang tidak lebih tepatnya Keenan tapi keluarga Leodra juga terpandang tetapi tak berkuasa seperti keluarga Ansya
Mereka makan dalam keheningan karna cafe ini pengunjungnya didominasi keluarga dari kalangan kelas atas jadi bersikap sopan sangat dijunjung tinggi disini,makanlah dengan cara anggun dan menawan jika tidak maka bersiap saja kau akan menanggung malu selama bertahun-tahun
---------------------------|||---------------------------
srekk......
"AKH SIALAN LO!!!" bunyi pekikan itu berasalah dari seorang gadis yang tak lain adalah Jeya karena baru saja rambut hitam miliknya ditarik kebelakang oleh Sofia,entah sejak kapan gadis itu ada dibelakang Jeya
"sebaiknya lu lepasin temen gw atau temen lu yang satu ini bakal habis ditangan gw" ancamnya sembari menarik kuat rambut yang ada digengammannya
"AHK,WOY LEPASIN GW NJING,MAU LU APA HAH!?" tanya Jeya dengan tangannya memegang kuat rambutnya ia merasakan sakit dan pusing secara bersamaan dikepalanya
"lepasin dia" perintah Reisya
"eh lu minimal kalo mau bales jangan dari belakang lah,pengecut!" ucap Kayla ia jelas tak terima kalo temannya diperlakukan seperti ini
"heh,masa bodo lu sebut gw apa lagipula gw gak akan lepasin dia sebelum kalian bertekuk lutut dihadapan kami" sarkas Sofia dengan senyum smirknya
"ck bajingan" umpat Vanessa,ia masih mencengkram kuat pergelangan tangan Luci
sejenak Vanessa bersitatap dengan Luci lalu menghempaskan tangannya,dan berjalan menuju Sofia yang tengah menarik rambut milik Jeya
"Lepas" satu kata dari Vanessa dengan penuh penekanan,terlihat aura tak bersahabat menyelimuti dirinya
"kalau gw gak mau?!" tanya Sofia dengan nada mengejek bahkan senyum merendahkan masih terpampang apik di wajahnya
Reisya yang melihatnya tentu tak tinggal diam bahkan tangannya sudah terkepal erat,seakan tengah bersiap untuk melayang sebuah pukulan kewajah gadis yang membuat dirinya naik pitam
Ia berjalan mendekati ketiga orang tersebut tapi niatnya itu harus ia urungkan sebab ia merasa ada seseorang yang sengaja menahannya,ia menoleh guna melihat siapa yang telah berani menghentikannya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS
Jugendliteratur♪♥bercerita tentang 3 bersaudara,yang ditinggal oleh kedua orang tuanya karena suatu insiden,sehingga mereka harus hidup sendiri tanpa kasih sayang dari kedua orangtua♥♪ ♪♥tapi mereka selalu bersama disaat susah,duka,sedih ataupun senang saling menj...