Bunyi suara langkah kaki dari belakang bersautan,hingga kedua orang berucap bersamaan dan mengundang atensi semuanya.
"Abang/Kakak" ucap mereka bersamaan.
"Al,kemana saja kamu?" tanya Keenan dengan tatapan datarnya.
Alderio melihat sekelilingnya,terlihat sedikit kacau,sejenak ia menghela nafas dan mencoba memahami apa yang sebenernya terjadi.
7 detik telah terlewati dan akhirnya Alderio mulai paham apa yang terjadi disini,netra hazelnya bersitatap dengan netra coklat milik kakaknya.
"hah,aku baru saja selesai dari piketku bang,maafkan aku" jawab Alderio dengan tatapan datar mengarah pada kakak tertuanya,mungkin ia terlihat tenang tetapi sejujurnya didalam hatinya telah merapalkan doa agar tak dihukum dengan kakaknya yang sungguh kejam ini.
"Abang maafin,tapi tetap saja nanti dirumah keruangan biasanya,dan Abang gak terima penolakan" titah Keenan pada adik pertamanya.
Gisell tiba-tiba maju dan mengelus surai hitam milik Alderio dan sejenak tersenyum kepadanya,ia telah menganggap Alderio adalah adiknya.
"jangan terlalu keras pada adikmu Ken,dia juga masih remaja jangan sampai kau rusak mentalnya" ucap Gisell memberikan Keenan nasihat.
Terkadang Keenan itu orang yang tak berperasaan sama sekali,ia tak segan-segan menghukum seseorang yang telah melanggar ketentuannya sekalipun itu adalah keluarganya sendiri.
Alderio yang mendapat perlakuan manis dari Gisell diam-diam tersenyum,ia beruntung jika nantinya Gisell akan menjadi kakak iparnya.Dia pasti akan sangat senang.
"kak bagaimana kakak bisa disini?" pertanyaan itu berasal dari mulut seorang gadis cantik yang tak lain tak bukan adalah Luna adik pertama dari Gisell.
"kakak hanya ingin menjemput kalian,kakak mendapat kabar jika kalian pulang cepat hari ini" jawab Gisell.
Sementara Luna hanya ber "oh" ria mendengar jawaban kakaknya.
"oh hampir lupa,kalian berempat apa kalian sudah bosan dengan hidup kalian?" tanya Gisell pada geng 4Angel dengan tatapan datar mengintimidasi keempat putri berbeda marga tersebut.
Keringat dingin mulai keluar dari telapak tangan milik Angela,ia benar-benar takut pada Gisell,tidak lebih tepatnya orang yang ada dibelakang Gisell.
Orang itu adalah Keenan,Angela tau seberapa berkuasanya keluarga Ansya.Dikarenakan Gisell berhubungan baik dengan Keenan maka ia lebih memilih untuk bungkam agar tak mendapatkan masalah lebih lanjut lagi.
"apa kau tak punya mulut untuk bicara?,apa kau tuli atau bisu?" tanya Gisell lagi,ia sungguh geram saat melihat adiknya dibully oleh geng 4Angel terutama Sofia yang dengan berani menjambak rambut adiknya.
Keempat gadis itu tetap bungkam tak berniat untuk menjawab pertanyaan dari Gisell,dan itu memancing amarah dari Keenan.
"APA KALIAN TAK PUNYA MULUT UNTUK MENJAWAB!?,atau sebaiknya aku potong saja lidahmu" ucap Keenan dengan nada tingginya,sungguh ia benar-benar emosi karna perbuatan keempat gadis dihadapannya.
Jantung seakan ingin terbang dan lepas dari tempatnya,mereka berempat sungguh terkejut dengan bentakan dari Keenan.Tubuh mereka bergetar dengan keringat dingin yang terus menjalar keseluruh tubuh mereka.Kalian telah salah membangunkan singa yang tertidur.
"simpan amarahmu Keenan,telpon saja kepala sekolah biar dia yang mengurusi ini" Ujar Gisell memberi perintah pada Keenan.
Hanya Gisell yang berani memerintah seorang Keenan Ansya Rafasya yang dikenal kejam dan tak berperasaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALWAYS
Jugendliteratur♪♥bercerita tentang 3 bersaudara,yang ditinggal oleh kedua orang tuanya karena suatu insiden,sehingga mereka harus hidup sendiri tanpa kasih sayang dari kedua orangtua♥♪ ♪♥tapi mereka selalu bersama disaat susah,duka,sedih ataupun senang saling menj...