GENGSI - 25

89 19 0
                                    

"Jadi diri sendiri ya, Ren."
-Aneska Sheyra Arsenjaya








🌼🌼🌼


Hari ini, Zero, Renan, Gara dan Neska berkumpul kembali di cafe yang pernah mereka datangi, tentunya untuk membahas kelanjutan masalah Anva.

Hubungan Neska dan Zero pun sudah membaik setelah adanya pertemuannya beberapa hari yang lalu. Mereka sudah saling mengerti kondisi masing-masing, dan mengalahkan ego dan rasa mereka demi membantu Renan.

Sebelum berdiskusi, mereka terlebih dahulu memesan beberapa makanan dan minuman sebagai teman diskusi.

"Gimana perkembangannya? Sorry ya jadi kehambat gara-gara gua marah kemaren," Neska berkata pada teman-temannya.

"Gapapa Nes, wajar kok kalo lo marah," Zero menganggap wajar kemarahan Neska.

"Iya, lagian cewe mana juga yang ga marah kalo di bohongin cowoknya," Renan menimpali.

"Emang udah pacaran?" Tanya Zero.

Neska dan Zero hanya saling pandang setelah mendapatkan pertanyaan dari Gara. Sementara Gara, sudah tahu jawabannya, setelah melihat gerak-gerik Neska dan Zero.

"Jadi, langkah apa yang harus kita ambil berikutnya?" Tanya Neska.

"Diem aja sih kata gua," Gara menjawab dengan nada santai.

"Lah? Gimana bisa gitu?" Neska bertanya karena tidak paham dengan maksud Gara.

"Iye, semuanya udah gua kelarin, waktu kalian bertiga ribut kemarin, semua bukti juga udah gua serahin ke polisi, tinggal nunggu polisi bertindak buat nangkep pelakunya," ucap Gara menjelaskan.

"Wihhh keren bangetttt," Neska memuji dengan mata yang berbinar.

"Oh iya, kemarin kan kita sempet nanya ke Lava, ia ada ngasih tau sesuatu ga??" Tanya Neska lagi.

"Ada, dia ngenalin sepupu jauh Lava yang emang pernah ketemu dan main ke rumah sopir nya Anva, dia ngasih alamat rumah sopir itu," Renan menjawab dengan rinci.

"Kayaknya kemarin kita udah dapet alamatnya, tapi rumah kosong," ujar Neska.

"Itu rumah mantan istrinya, yang ini rumahnya sendiri, sebenernya orang itu abis kejadian kabur gitu, tapi ini tiba-tiba balik, mungkin dia ngerasa udah aman," ucap Gara, sementara Neska hanya ber-oh-ria saja.

"Oh iya, sebenarnya Anva bukan sepenuhnya meninggal gara-gara kecelakaan," celetuk Renan membuat Gara dan Neska terkejut, sedangkan Zero memang sudah mengetahui hal itu.

"Kok bisa?" Tanya Gara dan Neska bersamaan.

"Hasil otopsi, Amba meninggal karena keracunan makanan,"

"Sepupu jauhnya Anva cerita, katanya sebelum mau ketemu gua, dia sempet main kerumah si Esha ini. Jadi kemungkinan besar, Anva di racuni disana baru akhirnya kecelakaan di jalan, karena efek racun itu, Anva ga sempet keluar mobil buat nyelametin diri," Renan menjelaskan dengan rinci.

"Fyi aja, Esha itu ternyata anak dari sopirnya Anva, jadi dia temenan sama anak sopir gitu," lanjut Renan.

"Waduhh parah sih," respon Neska setelah mengetahui cerita Renan.

"Apa coba motifnya kalo gitu," lanjut Anva bertanya.

"Dugaannya sih karena iri gitu ya, si Esha ini iri sama kehidupannya Anva, makanya di bunuh sama dia dengan harapan di angkat anak," Zero menjawab.

𝗚𝗘𝗡𝗚𝗦𝗜  |  [𝐒𝐄𝐆𝐄𝐑𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐁𝐈𝐓]🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang