Awal Yang Manis

29 7 0
                                    

   Suara alarm jam beker berbunyi di atas meja kecil di sebelah kasur Tara.
Sembari membuka mata perlahan lahan tangan nya meraba ke arah jam bekernya untuk mematikan nya.
  Jam sudah menunjukan pukul 05.15,lalu Tara mengambil minum yang terletak berada di meja belajarnya.
Di satu tempat dari bawah ada seorang berjalan ke arah kamar Tara.

Cklek..

Suara pintu kamar Tara terbuka.
"Sudah bangun ya?Ya sudah langsung mandi aja."

"Iya tante,ini Tara barusan mau mandi."

"Nanti selesai mandi langsung kebawah yah,buat sarapan."

"Siap tante."

Lalu sang tante kembali menutup pintu kamar Tara dan kembali ke bawah untuk menyiapkan sarapan mereka.

  Setelah itu Tara segera masuk ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap siap akan ke sekolah.Yahh,,,,Tara pindah sekolah Dari Sma Bakti Jaya ke Sma taruna yang sama seperti sang sepupu

                                ***
  Tara berjalan menyusuri tangga rumah untuk turun kebawah melakukan sarapan pagi bersama.

"Aduhhh,udah cantik aja inii."Puji sang tante.

Mereka semua yang ada di meja makan pun melihat Tara dengan tersenyum yang membuat Tara malu,dan menyebabkan pipi nya merah seperti tomat.

"Ihhh tanteee,jangan gitu ahh."Sahut ku sembari menutupi mukaku.
   
    Aku sangat malu di puji cantik oleh mereka mereka.

"Owh yha,kamu berangkat bareng sama Haksa yah Tar?"

"Emmm,,,aku berangkat sendiri aja tante."

"Alah bareng aku aja lahhh."Sahut Haksa menjawab bicaraku.

"Emang,ngga papa nih bareng?"

"Ya,ngga papa lahhhh."

"Ntar kalo pacar kamu marah gimana lihat aku bareng kamu nih?"Ledek ku dengan senyuman miring.

"Alahhhh ada ada aja sihhh."

"Yaudah yaudah buruan di makan,nanti telat loh kalian."Sahut tante ku.

                                  ***

  Sesampainya di sekolah,Haksa berhenti di salah sebuah parkiran motor,sangat Aku dan Haksa melintasi jalan sekolah mata orang orang semuanya tertuju padaku.

"Eh,itu siapanya Haksa yahh?"
"Gak tau juga gue."
"Masa itu pacarnya Haksa sihh?"
"Kalem banget bjirr."

Itulah suara yang aku dengar sendari tadi aku bersama Haksa.Saat Haksa telah memarkirkan motornya di parkiran motor Haksa turun terlebih dahulu sebelum ku.

"Haksa,kenapa mereka liatin aku kayak gitu?"tanyaku kepada Haksa dengan nada rada takut.
"Alah ngga papa kali Tar,mungkin mereka terpana akan kegantengan ku."
Jawab Haksa ngasal

"Dih Pd banget kamu"
"Enggak enggak,mungkin mereka kan belum pernah lihat kamu,orang kamu murid baru,mereka salfok kali sama kecantikan sepupu kuu."
"Iyha iyha,tapi aku kok takut yaa."
"Udah nggak usah takut,ayo turun aku amter ke kelas kamu."

Lalu aku turun dari motor Sprot nya Haksa da berjalan di samping nya.Ya jelas saja mereka semua melihat ku heran.Mungkin benar kata Haksa,mungkin karena aku murid baru.

"Haksa,bawa siapa lo?"Tanya lelaki yang berjaket sama yang aku nggak kenal mereka siapa.
"Eh ini nih sepupu gue,baru pindah,kenalin Namanya Tara."Ucap Haksa memperkenalkan ku pada teman nya sambil menepuk pundak ku.
"Kenalan gih."ucap Haksa menyenggol ku.
"Halo,aku Tara."Ucapku singkat sambil mengulurkan tangan.
"Gue Arshi,ini kembaran gue Arsha."
"Gue langit."
"Agra."

"Dih si perisai kita diem baekk."Ucap Arshi.
"Woy kenalan tuhhhh."Ucap mereka ber 5.
"Gue Alta."Sambil mengulurkan tangannya kepadaku.
"Tara."Sambil membalas uluran tangan nya.

Pelangi AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang