Luka Lama Yang Terbuka Kembali

19 6 0
                                    

Suara berisik sedari tadi mengganggu indra pendengaran Tara saat tidur.Tara sudah mencoba mendengarkan itu suara siapa.Ternyata suara ibunya Tara yang sedang berdebat kencang dengan sang tante.

"Tara itu anak sial."Teriak ibunya Tara.

"Eh jaga mulut anda,Tara itu anak baik baik,Tara anak yang pintar."Sahut tanteku.

Tara yang mendengar nya pun langsung menjatuhkan air matanya yang dari tadi dia tahan.Tara tidak tahu,ada apa dengan diluar sana.

"Alah baik apanya,Tara itu anak sial,mau aja disuruh ngurusin Tara."

"Saya ikhlas mbak,buat jaga Tara atas wasiat nenek,nggak kyak mbak nelantarin anak nya sendiri."

"Jaga ya omongan kamu,saya itu tidak minta Tara untuk Lahir."

Tara semakin menutup telinganya kuat kuat,berniat agar tidak dapat mendengar pertengkaran diluar sana.

"Apa Tara salah ya?Tara gak minta dilahirin sama ibu.Tara gak minta bu."
Suara lirihan Tara dengan tangisan nya yang semakin deras air matanya keluar masih sambil duduk bersandar di tembok sambil menutup telinga.

"Tara juga gak minta di lahirin bu,kenapa ibu sebegitu gak sukanya sama Tara?Apa Tara ada salah?."Lirih tara lagi.

Lalu karena Tara tidak sanggup mendengarnya,Tara mengambil jaket nya dan keluar untuk mencari udara,dan menenangkan.

***

Saat sedang di perjalanan,tiba tiba saja hujan turun,seperti seakan akan hujan tau apa yang sedang dirasakan oleh Tara.

Tangisan Tara semakin menjadi jadi.Tara teringat saat dulu Ayahnya masih ada,Tara mencari ibunya dengan ayahnya dan kehujanan.

"Ayah,Tara kangen Ayah.Kenapa Ayah dan nenek ninggalin Tara sih?Sudah tidak sayang Tara ya?"Lirih Tara.

Tanpa Tara sadari rintikan hujan tadi tiba tiba terjeda,Tara mendongak kan kepalanya ke atas dan mendapati ada Alta yang sedang mempayunginya.

Tara yang menyadari di tatap oleh Alta pun refleks untuk mengusap air matanya,karena memang Tara tidak suka menangis di depan orang.

"Kenapa?"Satu kata keluar dari mulut Alta yang membuat perasaan Tara bergetar,Air mata Tara keluar lagi dengan derasnya tanpa permisi.

Langsung Alta mendekap Tara masuk ke dalam pelukan nya.Tara menangis sejadi jadinya di dalam pelukan Alta.
Kali ini Tara benar-benar terlihat lemah,karena menangis di pelukan seseorang.

"Gue tunggu lo tenang."Ucap Alta.

Beberapa saat Alta menunggu agar Tara tenang,akhirnya Tara pun tenang dengan masih ada derasnya air hujan.

Tara yang tadi di bawa duduk oleh Alta ke dalam halte bus.Lalu Tara menoleh ke arah Alta.

"Ada apa hm?"

"E-enggak ada apa-apa,"Jawab Tara dengan masih sesegukan.

"Cerita sama gue!"Jawab Alta dengan penuh penegasan.

"Perempuan se sesempurna lo jangan sampe nangis."Lalu yang sedari tadi awalnya Tara menunduk akhirnya Tara mengangkat kepala dan menatap lekat wajah Alta.

"Cerita ya sama gue,biar lo tenang."

Deg.

Cowok secuek Alta bilang gitu ke Tara?Langka sekali.

"A-aku capek ta."Suara lirihan Tara yang membuat hati Alta bergetar.

"Aku gak minta di lahirin,aku juga gak pingin seperti ini Ta.Kenapa orang orang jahat ya sama aku?"

Pelangi AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang