Menjagamu?

4 3 0
                                    

Tara melihat ponsel hp nya yang sudah menunjukan pukul 6 pagi.Dengan seragam yang masih melekat di tubuhnya,ia menyandang tas sekolah,sebelum keluar dari kamar,dan menuju ke lantai bawah.Hari ini ia sudah ada janji dengan Alta,untuk berangkat ke sekolah bersama.Lalu ia menuju ke meja makan untuk sarapan bersama sebelum berangkat ke sekolah.

"Nanti sekolah bareng siapa Tara?"Tanya tante Tara.

"Owh itu tan,aku bareng sama Alta,nanti dia kesini."Jawabku.

"Ehem,,,,"Sahut Haksa.

"Ada yang dah jadian nih."Ledeknya dengan muka ngeledeknya.

"Ihh,apasih sa."Gerutuku.

Lalu mereka semua tertawa gara-gara aku dan Haksa.

Titt....tittt

"Keknya itu suara klakson montor Alta deh tan,,,yaudah kalo gitu aku berangkat duluan ya semua."

"Iyha,hati-hati ya Tar."

"Siap tante."Langsung Tara berdiri dari kursi duduknya untuk salim ke tante dan om nya.
Lalu ia berjalan menuju pintu keluar rumah.

"Selamat pagi cantik."Sapa Alta dengan senyuman nya.

"Pagi Alta."

"Sudah sarapan?"

"Sudahh dongg,kamunya?"

"Sudahh."

"Sipp,sini aku pakein helm nya."

Lalu Alta memakaikan helm yang satunya ke kepala Tara.Mereka sempat bertatap tatapan sejenak.Karena mata mereka telah bertemu.

"Hhhh,terimakasih yaa."Jawabku.

"Naik."Lalu aku menaiki montor belakang Alta.

***

Sesampainya disekolah Alta memarkirkan motornya di parkiran montor.Setelah itu mereka berjalan bergandengan dengan Tara berada di samping Alta.Yah,mereka menjadi pusat sorotan satu sekolahan.

"Alta,kok mereka ngelihatin kita terus ya?"Buka suaraku.

"Alah,biarin aja,mereka iri kali."Jawab Alta santai.
Lalu aku mengikuti ucapan Alta membiarkan mereka melihati ku dan Alta.

Tara dan Alta berjalan menuju ke kelas Tara terlebih dahulu.Ya,mereka memang beda kelas,namun satu angkatan.

"Cantikk,sudah sampe ke kelas kamu nih,nanti belajar yang baik yaa,jangan nakal oke."Ucap Alta sambil mencubit hidung Tara.

"Siapp pak bosss."Jawab Tara dengan senyumm yang sangat maniss sekalii,dan juga cantik.

"Yaudah,aku duluan yaa,daa."

"Iyha daa."

Lalu Mereka berpisah,Alta berjalan menuju ke kelas nya.

***
W

aktu istirahatnya,kelas Alta keluar lebih cepat,jadi Alta berjalan menuju ke kelas nya Tara untuk menunggu Tara keluar dari kelas.
Alta menunggu tepat di depan kelas Tara.

Saat bel istirahat telah berbunyi.

Kring!!!
Kring!!
Kring!

Semua murid keluar dari kelas masing-masing untuk ber istirahat,begitu juga dengan Tara.Ia pun juga berjalan untuk keleuar kelas dan mendapati ada Alta yang menunggu dari tadi.

"Heheee,,maaf lama yaa."Ucap Tara dengan cengengesan.

"Gak papa kok.Yaudah yok ke kantin."

"Ayok."

Mereka berjalan bersebelahan sembari Alta menggandeng tangan Tara.

Saat sampai di kantin dan mereka akan memesan makanan,tiba-tiba saja Tara tertabrak oleh orang,dan baju nya basah.

Bruk.

"Eh,aduh."Umpan Tara.

"Eh,maaf Tar."Ucap orang itu.

"Gak papa,gak papa."

"Panas gak?Maaf yaa."

"Udah lo pergi aja deh dari sini."Sahut Alta dengan rahang nya yang sudah mengeras.

Lalu Alta bergegas menggandeng Tara untuk pergi dari kanti dan menuju ke UKS.

"Lo gak papa?Sini gue obatin."

"Ihh aku gak papa Alta."

"Gak papa gimana,hm?orang ini memar gitu kok jadinya merah!"

"Iya tapi gak papa,nanti juga sembuh sendiri."

"Gak usah ngeyel,sini gue obatin."

"Nyenyenye,yaudah iyha."

"Tuh kan deh,mulai ngeledeknya mulai."

"Hehehe,ndak-ndak."Jawab Tara sambil cengengesan.

Lalu Alta mengobati Luka merah Tara dengan selep yang berada di UKS.

"Gue akan jaga lo terus cantik."

"Ah bisa aja kamu."

"Dih,orang bener kok,aku bakal jaga kamu terus,janji."

"Janji yaa."

"Iya."Sambil mereka berdua mengaitkan jari kelingking mereka.

***

Pelangi AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang