01

201 14 4
                                    

"Tapi, Buuu..."

"Kalo Ibu bilang tidak ya tidak, Kiwi."

Anak lelaki yang di panggil Kiwi itu mencebik kesal. Padahal dia hanya ingin pergi karaoke dengan teman-temannya sehabis pulang sekolah.

"Terakhir Ibu kasih ijin kamu, kamu pulang tengah malam dengan keadaan babak belur."

"Kali ini aku janji gak bakal gitu lagi, please, Buu??"

Sasuke menggeleng, keputusannya sudah final. "Lebih baik sekarang kamu segera sarapan, atau Ibu tinggal."

Kawaki, pemuda berumur 15 tahun itu mendengus. Masih kesal sebenarnya dengan sang ibu karena tidak memberikan ijin main, tapi mau bagaimana lagi, jika sang ibu sudah berkata tidak, makan Kawaki tidak bisa berbuat apa-apa.

"Jadi bagaimana? Uchiha Sensei memberi ijin kan?"

Kawaki mendengus. Napsu makannya tiba-tiba hilang ntah kemana.

"Yahh, ada tidak adanya kau sebenarnya tidak akan mengubah rencana kami sih."

"Sialan kau, Iwabe."

"Apa kau sudah mendengar berita terikini tentang ibu mu, Kawaki?"

Kawaki menatap bingung kearah Sawamura, kali ini gosip apa lagi yang menimpa Ibunya.

"Mereka bilang Uchiha Sensei berkencan dengan Kepala sekolah Hatake!"

"Hei! Kecilkan suaramu brengsek!" Seru Iwabe saat melihat beberapa murid melihat kearah meja mereka.

"Lagi?" Kawaki berkata dengan malas. Entah sudah yang keberapa puluh kali gosip seperti itu dia dengar hanya karena ibunya jalan bersisihan dengan guru laki-laki di sekitar sekolah.

Lagi pula yang mereka gosipkan kali ini benar-benar keterlaluan. Mana mungkin Ibu nya berkencan dengan pamannya sendiri!

"Bukan kah Kepala Sekolah Hatake memang dekat dengan ibu mu, Kawaki?"

"Tidak mungkin Ibuku berkencan dengan pak tua itu! Sudahlah, aku ingin kembali ke kelas!"

"Gara-gara kau ini, Sawamura. Anaknya ngambek itu!" Kata Iwabe saat melihat Kawaki pergi meninggalkan kantin.

Sedangkan Sawamura, si pelaku malah mengedikan bahu. Lagi pula dia hanya menyampaikan berita yang dia dengar pagi ini.

"Dia tidak akan marah, apa lagi hanya karena berita seperti itu. Sepertinya memang suasana hati nya sedang buruk." Sei menimpali.

Yoichi mengangguk setuju. "Semenjak pertandingan baseball bulan lalu saat sekolah kita kalah dengan Inajutsu dia jadi gampang sekali marah."

"Dia terlihat tidak suka dengan salah satu dari mereka."

"Ah! Benar!" Ke lima kepala yang berada disana serempak menenggok kearah Sawamura. Menunggunya untuk melanjutkan kalimatnya. "Kalau tidak salah aku pernah melihatnya menatap Boruto sangat sinis. Benar-benar terlihat ingin menguliti bocah tengik itu."

"Yahh, kalo itu aku pun ingin mengulitinya!" Timpal Iwabe dengan kesal.

"Ah kalau kau memang suka nya mencari ribut!"

"Sialan kau!"

Tbc

Tes ombak dulu

Kalo rame lanjut xixix

Things Better Left UnsaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang