1.4 Dia

40 33 3
                                    

"Apa kamu orang tidak waras? " tanya seseorang  berbadan tinggi tegap dengan wajah datar dan mata tajam itu berjongkok di samping tubuh Melyn yang masih setia memeluk lutut nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa kamu orang tidak waras? " tanya seseorang  berbadan tinggi tegap dengan wajah datar dan mata tajam itu berjongkok di samping tubuh Melyn yang masih setia memeluk lutut nya .

Melyn terperanjat , ia sontak mengangkat kepalanya dan menoleh kesamping , ke arah pria yang masih setia menatap diri nya .

Angin menerpa wajah sendu Melyn membuat beberapa helai rambut menutupi wajahnya .

Refleks tangan pria tersebut mengusap wajah basah Melyn, menyingkirkan helaian rambut tersebut dan menyelipkan nya ke belakang telinga .

Melyn terpaku, di perlakukan seperti itu membuat jantungnya berdisko .

ya allah pangeran jatuh darimana ini batin Melyn

Melyn memejamkan mata nya sembari menikmati elusan tangan yang berada di kepala nya , pria itu melakukan nya dengan sangat lembut seolah olah Melyn adalah benda yang harus di jaga dan di sayang .

"Kasian, cantik cantik jadi gembel" ucapan pria tersebut sontak membuat Melyn membuka mata nya dengan cepat .

Ia melotot kepada pria tersebut dan mendoroong dada bidang nya yang ternyata ... wow sangat keras .

Hidung Melyn kembang kempis , dengan kesal ia berdiri "enak aja lo bilangin gue gembel , Heh! Gembel mana yang secantik gue " ucap Melyn sambil mengibaskan rambutnya ke belakang .

Pria itu ikut berdiri, memasukkan kedua tangan ke dalam kantong celana bahan yang sedang pria itu pakai

Pria itu mengernyit "lalu kalau bukan gembel , kenapa kamu menangis sendirian di tempat sepi begini?"

Seolah di siram oleh air dingin dari alaska, Melyn melebarkan mata nya dan menatap sekitar

Oh god ! Ternyata sudah gelap

Melyn menepuk jidat nya "ah sial !"
Ia lalu mengecek jam yang ada di headphone nya .

19.20 wib

Melihat itu, Melyn meringis  sembari memukul pelan jidatnya dengan headphone yang ia pegang .

Pria yang menyaksikan semua itu sontak mengehentikan menarik kedua tangan Melyn dan merampas headphone nya.

Headphone Melyn sudah berpindah tangan, tak kehabisan akal Melyn menggigit kuku jari tangan nya yang lentik dengan tatapan gelisah ia menatap pria tersebut

"Om, tolong gue" ucap nya lirih

"Apa yang kamu butuhkan?" Balas pria tersebut dengan suara tenangnya

Melyn melirik mobil yang berada di belakang mereka , mobil berwarna hitam elegan dengan lampu yang menyoroti mereka berdua.

"Tolong antar gue ke rumah kakak gue om,  dia pasti nungguin gue" ucap Melyn sedikit memohon .

Pria itu memasukkan headphone Melyn ke salah satu saku jaket nya dan memberi isyarat kepada Melyn agar ikut masuk ke dalam mobil nya.

Setelah kedua nya masuk , mobil itu pun perlahan mulai melaju

Jalan SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang