Semua karyaku tersedia dalam bentuk ebook, pdf, playbook dan juga tersedia di karyakarsa. Mampir ya, jangan lupa dukungannya. Akun karyakarsa-ku AokiRei sama dengan nama akun wattpadku. Yang mau pdf bisa kontak di no 081917797353
Jangan lupa tinggalkan jejak yah. Happy reading.
❤❤❤❤
Xavier menyipit menatap buku yang baru saja diberikan Louisa padanya. Ia meletakkan buku tebal yang ia minta untuk dibaca Louisa dan membuka buku lainnya yang berisi tulisan tangan wanita itu.
Xavier membacanya dengan seksama lalu tersenyum miring begitu ia selesai membaca apa yang ditulis Louisa di dalamnya. Tidak ada kesalahan yang dibuat Louisa. Apa yang Louisa tulis persis seperti apa yang tercantum di buku. Wanita itu membuat rangkuman seperti yang Xavier inginkan.
Ini mengejutkan karena sebelumnya Xavier yakin Louisa tidak akan bisa menyelesaikan tugas yang diberikannya. Ia tahu mustahil membuat rangkuman dari buku setebal itu hanya dalam waktu singkat. Tugas yang diberikannya hanya salah satu cara untuk menyingkirkan Louisa tapi ternyata Louisa berhasil menyelesaikannya. Jadi ada kemungkinan jika Louisa sebelumnya pernah membaca buku ini sehingga wanita itu bisa menyelesaikan tugas yang diberikannya tepat waktu.
Xavier tertawa menyadari rencana yang dibuatnya ternyata tidak bisa membuat Louisa menjauh darinya. Kenapa diantara sekian banyak buku di ruangannya kenapa pilihannya harus jatuh pada buku yang pernah Louisa baca? Apakah ini takdir yang sudah digariskan Tuhan untuknya? Masih bisakah ia menghindari semua ini?
Xavier mengusap dagunya, berpikir cara apa yang harus dilakukannya untuk menjauhkan Louisa dari hidupnya, tapi pikiran itu segera ditepis Xavier karena ia sadar apa yang dilakukannya salah. Ia sudah berjanji dan pantang baginya untuk mengingkari janji yang telah diucapkan. Tidak ada pilihan selain menerima Louisa menjadi sekretarisnya seperti yang mamanya inginkan dan yang sudah dijanjikannya kepada wanita itu. Toh Louisa terbukti cukup cekatan melakukan tugasnya.
Xavier meletakkan buku di atas meja dan berjalan keluar ketika mendengar gong tanda sarapan segera dimulai. Di ruang makan sudah ada kedua orang tuanya dan juga Louisa yang berdiri di sudut ruangan.
"Mama yang meminta Louisa untuk turut hadir disini," kata Eilaria saat Xavier menatap Louisa cukup lama.
"Kenapa?"
"Karena Mama ingin Louisa juga mendengar keputusanmu."
"Keputusanku tentang apa?" tanya Xavier bingung.
"Tentang kau yang akan menerima Louisa menjadi sekretarismu."
"Bukankah Mama sudah memutuskannya? Aku pikir Mama tidak membutuhkan keputusanku lagi," Xavier memasukkan potongan roti ke dalam mulutnya, mengunyah dan menelannya sebelum kembali bicara. "Apa aku bisa menolak keputusan Mama?"
"Tentu saja tidak," jawab Eilaria cepat.
Xavier melirik papanya yang tengah menahan senyum melihat tingkah istrinya. Pemandangan ini selalu berhasil menghangatkan perasaan Xavier. Meskipun belum memiliki pasangan sampai saat ini tapi Xavier juga bukan pria dingin yang tidak mengenal cinta. Ia hidup dalam keluarga penuh cinta, jadi tidak ada yang membuatnya takut untuk jatuh cinta. Hanya saja ia masih belum menemukan wanita yang bisa membuatnya jatuh cinta atau mungkin lebih tepatnya ia sudah menemukannya sejak lama namun khawatir untuk memulai semuanya terlebih dulu.
"Kalau begitu aku tidak memiliki pilihan selain menerima Louisa menjadi sekretarisku seperti yang Mama inginkan," jawab Xavier. Ia melirik Louisa dan tersenyum miring kepada wanita itu, tahu jika Louisa pasti mendengar jelas apa yang tengah dibicarakannya dengan Eilaria.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T GO (SEQUEL OF SEASON SERIES#5)
RomanceSequel of season series 5 (Sang Viscount)