L

49 5 0
                                    

Hongjoong duduk dan meminum lemon tea yang baru didapatkan nya setelah berjuang antri di kantin kampusnya. Matanya menangkap sang kekasih berjalan ke arahnya bersama dengan temannya.

Renjuan Mingi, kekasihnya sejak tiga tahun lebih.
Sudah lebih dari tiga tahun mereka menjalin hubungan dan kali ini, hubungan mereka merenggang.

Bukan karena mereka mempunyai masalah, tapi karena kesibukan masing-masing. Hongjoong dengan skripsinya dan Mingi dengan kerja part time nya.

Mingi menghampiri Hongjoong dan duduk didepannya, rambut platinumnya terkibas angin pelan.
"Cil"

Nada pelan yang dilontarkan sang kekasih mampu membuat Hongjoong tersadar dan fokus pada insan paripurna di depannya.

"Igi monyet! Tumben lu kesini?"
Jawab Hongjoong sambil menampar pelan kepala Mingi dengan buku catatan nya.

"Yang sopan sama yang lebih tinggi cil. Lagian kelas gua udah selesai, jadi gua sama San pergi jalan-jalan"

Jalan-jalan di kampus? Hongjoong akui kekasihnya itu gabut tingkat tinggi. Dia hanya menganggukkan kepalanya merespon ucapan Mingi.

"Homo lu?! Kemana mana sama San mulu?!"

"Ya lu pacaran sama gua juga homo cil!" Ucap Mingi sambil ngetekin kekasihnya itu.

Netra Hongjoong menulusuri sekitaran kantin dan menemukan San sedang mengantri sambil berlaku genit ke junior fakultas nya. Sudah kebiasaan bagi San bersikap seperti itu di area kampus. Katanya dia bosan menjomblo, gebetannya juga sudah punya kekasih. Dia nt duluan bahkan sebelum mencoba. Dimana juga San sering menemani Mingi menghampiri kekasih bocilnya membuat San iri, kan dia juga pengen.

Hongjoong mengalihkan pandangannya untuk kembali menatap Mingi di depannya, dia sedang menyeruput lemon tea miliknya. Hongjoong tercengang, dia mendapatkan minuman itu susah payah.

"Heh monyet, itu gua dapetinnya war dulu anjir sama cewek-cewek!"

Merasa tidak terima, Hongjoong merebut lemon tea nya dari tangan Mingi tapi dengan cepat yang lebih tinggi itu malah menghabiskan nya dengan cepat. Sialan batinnya.

Bukannya permintaan maaf yang didapatkan Hongjoong dari Mingi, tapi malah cengiran khas yang di terpampang jelas di wajahnya.

"Lemon tea doang cil. Nanti gua beliin teh gelas"
"Anyink"

Rasanya Hongjoong ingin melempari Mingi dengan kursi kantin, jika tidak mengingat bahwa manusia didepannya adalah kekasihnya sendiri.

■□■□■□■□■

Mereka saling berdiam diri dan sibuk dengan pikirannya masing-masing. Mungkin sudah terlalu lama mereka tak bertemu, sehingga membuat mereka sedikit kehabisan topik.

Mingi yang tak tahan lagi untuk berdiam diri dengan kekasihnya, otaknya memutar ide ide yang mungkin dapat membuka topik pembicaraan di antara dia dan kekasihnya.
Dia memang bukan tipikal orang yang tahan berdiam diri saja, apalagi dengan Hongjoong, pujaan hatinya.

Bagaikan lampu yang menyala terang, otak Mingi yang hanya seperempat itu kali ini benar-benar cemerlang. Dia dapat dengan cepat menemukan ide. Terlintas sebuah teka teki kecil yang pernah dia lihat di fesbuck beberapa waktu lalu, bukan teka teki yang populer apalagi jokes bapack-bapack, hanya saja teka teki singkat yang membuat orang pusing.

Bahkan Mingi butuh 2 hari untuk memecahkannya, mulai dari bacain satu persatu komentar di postingan itu bahkan tanya ke mbak gugel. Dimana dia rela menanyakan teka teki random ke teman dan ke customer nya di cafe.

Seringai Mingi muncul secara singkat, dia melirik sang kekasih yang masih sibuk bermain smartphone nya.
"Heh cil" Panggilnya

Sang empu yang dipanggil mendongak menatap Mingi. Dia hanya menatap mingi datar dan menaikkan alisnya tanda bertanya.

"Mau main tebak tebakan, nggak? "
"Ha? "

Hongjoong loading...
Kenapa tiba-tiba Mingi mengajaknya bermain tebak tebakan?
Otak kekasihnya yang hanya seperempat itu berfikir tebak tebakan? Yang benar saja, dia bahkan menghubungi Hongjoong untuk bertanya jawaban ujiannya meskipun mereka beda fakultas. Sungguh tingkah random dari kekasihnya itu sungguh menarik. Ditutuplah layar smartphone nya dan meletakkan benda pipih itu di sampingnya. Matanya menatapnya manusia di depannya dengan tersenyum sangar.

"Tumben banget ngajak ginian. Otak lu, lu upgrade di mana nyet?"

"Heh cil, lu gausah ngejek ye! Gini-gini gua pinter. Pinter baperin hatimu"

"Idih si paling. Sok iye sat"
Ejek Hongjoong kepada Mingi sambil menahan tawa.

"Heh mulutnya si bocil. Kotor banget njr"
Mingi menyikut kepala kekasihnya dengan sayang.

"Mulut lu juga anjir"

Dan terjadilah insiden jambak jambakan dengan Mingi yang mengundang sorakan dari penghuni kantin karena merasa melihat duel dadakan. Hongjoong menghela nafas dan menekuk raut mukanya.

"Jadi, apa tebak tebakannya?!"

"Santay elah, cuma tebak kata biasa"
Jawaban yang didapatkan Hongjoong, membuat dia kurang puas. Dia menaikkan nada bicaranya satu oktaf.

"Ya apa Igi monyet?!"

"Coba sebutin satu kata yang bisa bikin hati cowok luluh!"

Mingi berkata dengan ruang sedangkan Hongjoong mulai tampak berfikir.

"Kawin yuk"
"What the FAK-"

Tbc.
Loading.....

Love, in 5 letters - [Minjoong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang