26 5 1
                                    

Sudah berjam-jam Hongjoong duduk melamun di makam kekasihnya, bahkan upacara pemakaman nya sudah dilakukan dari dua hari yang lalu.
Nyatanya dua hari tak mampu membuat kesedihan Hongjoong sirna, tapi membuat rasa kehilangan akan sang kekasih semakin menjadi jadi dan terasa nyata adanya.

Telinganya masih dapat mendengar dengan jelas canda tawa yang mereka lakukan bersama. Dua hari tak mampu membuat Hongjoong lupa akan sosok Mingi yang sudah mengisi hatinya lebih dari tiga tahun lamanya.

Disentuhnya batu nisan dengan nama sang kekasih dengan lembut dan tersenyum pahit.

"Mingi... Udah ketemu kak Sean ya?"

Makam kekasihnya itu tepat bersebelahan dengan makan milik mendiang kakaknya, dan memang harus disini, harus disamping kakaknya.
Rangkaian bunga disana masih terlihat penuh berserakan di makam kekasihnya, dan buket bunga paling besar berisi mawar putih itu adalah dari Hongjoong.

"Mingi... Kangen"

Nadanya lirih terdengar menyakitkan, dia sendiri berkata seperti itu bagaikan mengiris hatinya dengan sebilah pisau tajam. Akhirnya dia hanya bisa menangis sesegukan sambil menekuk lututnya di depan makam sang kekasih.

Mulai sekarang yang bisa Hongjoong lakukan hanyalah mengucapkan rasa rindunya dari sini, tanpa bisa menyentuh sosok Mingi nya lagi. Meskipun sudah ribuan kata cinta dan untaian panjang ucapan rindu yang dituturkan, tetap tak akan membuat Mingi kembali.

Kekasihnya itu benar, satu kata yang ingin dia ucapkan saat ini pada Mingi adalah
I crave you.

Hongjoong mendambakan kehadiran Mingi untuk saat ini, dia ingin memeluknya lagi, menciumnya, menggodanya, semuanya.
Hanya saja, itu tak akan pernah terjadi lagi.
Selamanya.

■□■□■□■□■

Kini tinggal kenangan, saat saat kita bersama
Sungguh sangat ku merindu, sentuh peluk manja kamu.

Mata Hongjoong mulai berair mendengar backsound video yang muncul diberanda tiktoq nya.

'Anjirr, kenapa relate banget sih'

Deru tangisnya semakin deras hingga sesegukan, air matanya turun membasahi sprei kasurnya. Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh sang kembaran yang jengkel mendengar isak tangisnya.

"Kenapa lagi sih Joong?!"
Ucap sang kembaran sambil memegang centong nasi berwarna biru dan apron merah muda yang melilit di pinggangnya.

"Hwaaa..... Kangen Mingi"

Isakan tangis Hongjoong semakin keras dia menatap Seonghwa dengan ingus yang mengalir di hidungnya.

"Hongjoong, udah 2 tahun lho, move on dong"

"Nggak bisa"
Hongjoong hanya menggelengkan kepalanya ribut sambil menyeka ingusnya sendiri.

"TIGA! Tiga tahun Hwa, gua pacaran sama Mingi. Nemenin Mingi dikala dia depresi sama kematian kakaknya. Dan sekarang apa? Dia ninggalin gua! Sakit hati Seonghwa"

Seonghwa hanya terdiam, tak mampu menjawab sang kembaran, karena yang dikatakannya benar adanya.

"Lepasin Joong, dia udah tenang disana. Kalo dia liat lu gabisa ikhlasin dia. Nanti dia iku sedih juga"

Tapi bukannya pernyataan setuju yang didapat Seonghwa, dia malah mendengar isakan sang kembaran yang semakin menjadi jadi. Mau tak mau dia menghampirinya dan memeluk kembarannya dengan erat. Membiarkan Hongjoong menangis di pelukannya.

Mata Seonghwa tak sengaja melirik kearah layar ponsel Hongjoong yang menampilkan video lirik dari sebuah lagu yang sedang viral, dia menghela nafas dan otaknya berkata.

'Pantesan nangis, liriknya relate begini'

End.
Complete....

"I love you, I miss you, I crave you, forever Mingi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I love you, I miss you, I crave you, forever Mingi"

P

laylist :
- Kenangan (Ziell Ferdian) speed up ver
- Tersimpan (Our Story) DwiTanty cover

Klean harus dengerin sih, vibes nya kane bet
rein_rin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love, in 5 letters - [Minjoong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang