Mon chéri

505 35 8
                                    

Warning!!
Berisi konten tentang 🔞 dan yang berkaitan.
Harap bijak dalam membacanya‼️









Hentakan musik bar yang keras tidak meluruhkan semangat orang-orang yang didalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hentakan musik bar yang keras tidak meluruhkan semangat orang-orang yang didalamnya. Saling menggoyangkan badan mengikuti alunan musik yang semangat.

Berbeda suasananya dengan pintu belakang bar, dimana dua orang sedang menggeret seorang pemuda. Mereka berjalan mengikuti wanita didepannya. Sepuntung rokok terselip diantara belahan bibir merahnya.

Pemuda yang di seret nampak berkeringat dan mencoba melepaskan diri dari kekangan dua bodyguard si pemilik bar "Hemmppp.."

"Shhhtt... Diamlah boy! Jadilah manusia penurut dan kau akan mendapatkan kebebasan." Gumam wanita pemilik bar itu.

Dia menghela nafas sebelum melanjutkan perkataannya "Tentunya setelah aku mendapatkan uang dari tubuhmu itu." Seringai puas tersungging di bibir nya.

"Hmpphh..."

"Hmmpphh..."

Setitik air mata menetes dari mata sipit pemuda itu, tidak pernah terbayangkan hidupnya akan menjadi seperti ini. Andaikan ayahnya tidak kalah judi, dia tidak akan di jual ke tempat hina seperti ini.








 

 

 




Punggung telanjang milik wanita itu menggeliat, menari mencoba memancing hasrat dari tuan mereka yang nyatanya hanya dipandang datar tanpa ekspresi apapun diwajahnya. "Ck." Sebuah decakan keluar dari bibir tebalnya, pertanda dia terlalu bosan melihat hal dihadapannya tersebut.

"Keluar!! Aku bosan dengan mu!" Ujarnya memerintahkan.

"Tidak, Tuan saya mohon, saya akan berusaha lebih baik lagi."  Kedua tangan wanita itu disatukan didepan dada, memohon. "Beri saya kes-"

"AAKKKHHHH..." Dengan kasar Sosok yang dipanggil Tuan itu menjambak rambut si wanita dan berbisik padanya, "Aku paling tidak suka peliharaan yang tidak patuh."

"Bawa dia keluar."

"Tuan.. tidak... Saya memohon."
"Lepaskan aku.. Tuan..." Teriaknya memohon, namun sama sekali tidak mendapatkan respon.


 

 



Dering ponsel mengganggu kegiatan wanita pemilik bar yang sedang asik melucuti pakaian pemuda yang baru didapatkan nya itu.

"Oh.. Tuan Shin. Tumben sekali kau menelfon ku, hm?"

"Apa kau punya barang baru?"

"Barang baru? Hmm... Sebenarnya ada, namun aku hanya punya pria."

"Hm.."

"Mau coba melihat nya terlebih dahulu? Kurasa dia cukup manis."

"Hm.. Aku akan kesana."

A Flash Of Lust (🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang