A Flash Of Lust (🔞)

Massage

Warning!!
Berisi konten tentang 🔞 dan yang berkaitan.
Harap bijak dalam membacanya‼️

Suasana kantor yang sibuk, suara ketikan pada keyboard yang saling beradu satu sama lain menjadi musik pengantar untuk latar kali ini.

Di suatu sudut kubikel, seseorang yang diketahui bernama Jaehan itu tersenyum sumringah karena tugasnya sudah selesai. Tak sia-sia dia duduk seharian penuh tanpa sedikitpun bergeser dari posisinya.

"Hufttthhh... Akhirnya selesai juga. Sekarang waktunya untuk menikmati kopi sebentar." Ujarnya sambil menutup jendela di komputer nya. Baru juga mau berdiri, tapi dia sudah duduk kembali.

"AKHHH... pinggangku." Erang Jaehan saat bangkit dari duduk nya. Efek terlalu lama duduk di kursi kerja sepertinya membuat pinggangnya kaku dan pegal.

"Kenapa Hyung?" Tanya Sebin yang kebetulan memiliki posisi duduk di kubikel depan milik Jaehan.

"Ashhh... Kupikir karena terlalu lama duduk, Sebinie. Kurasa aku butuh untuk spa atau ke tukang pijat saja."

"Oh.. aku kemarin lihat promosi home spa, Hyung ingin mencoba nya?"

"Eh iya kah? Memangnya bisa datang kerumah?" Tanya Jaehan penasaran.

"Tentu, bahkan Hyung bisa meminta full body service."

Mendengar ucapan Sebin yang meyakinkan, Jaehan pun memutuskan untuk meminta kontaknya kepada Sebin.
"Eum.. nanti ku kirim kontak nya kepadamu."

"Ah terimakasih Sebinie.."
Dalam pikiran Jaehan, sepertinya tidak buruk juga untuk memesan jasa seperti itu. Jujur saja dia belum pernah pesan jasa seperti itu.

Sepulang dari kantor Jaehan segera membersihkan badannya, mengganti pakaiannya dengan pakaian yang nyaman seperti kaos dan celana pendek. Lalu saat ini dia sekarang sedang mempersiapkan tempat untuk dia pijat nanti.

Menggelar kasur lantai di ruang tamu, tidak lupa menyiapkan snack dan minuman, siapa tau nanti bisa untuk teman mengobrol.
Tak lupa juga olive oil, karena kulit Jaehan termasuk sensitif, takutnya nanti tidak akan cocok dengan produk lain, jadi dia menyiapkan opsi yang cocok di kulitnya.

Sementara Jaehan membereskan tempat nya, di sisi lain dua orang pemuda sedang berbincang di sudut cafe.

"Kenapa tidak kau saja eoh, kan kau yang membuat link aneh seperti itu." Gerutu seorang pemuda kepada temannya yang duduk bersebrangan.

"Ayolah Yechan-ah.. malam ini Gyeomie Hyung sedang ingin kencan, aku tidak bisa mengabaikan nya. Bisa-bisa nanti jatah ku di tahan oleh Gyeomie Hyung."

"Ya tapi aku harus apa??"

"Cukup temani dia saja, lakukan apa yang dia perintahkan."

"Kau tidak membuka link untuk jual diri kan?" Mata pemuda tang dipanggil Yechan itu memicing ke temannya. Sedikitnya menyimpan rasa curiga.