12. Confused

83 3 0
                                    

"Hahaha... Nyali lo gede juga Zan" Ucap Ricky yang baru saja turun dari motor miliknya dan segera mendatangi Razan.

"Yahh, yang kaya gini udah males buat gue ladenin. Banci kaya lo mending cabut sana!!" Ucap Razan yang sudah muak dengan kelakuan Ricky yang selalu berani jika ada kelompoknya.

"Hah? Cabut? Tinggal bilang aja lo takut nyet hahaha.."

"Si anjing ini ga ada selesai nya ya nyari masalah sama gue?" Ucap batin Razan

"Zan udah Zan, kita pergi aja ga usah di ladenin." Ucap Lea yang sudah mulai keliatan lemas..

"Urusan gue blm selesai sama lo ya bangsat, sekali lagi ketemu gue, abis lo anjing!!" Ucap Razan memperingati Ricky sambil membawa motor miliknya..

Razan

"Gimana dok keadaan Lea?" Tanya Razan yang sedari tadi khawatir akan keadaan Lea

"Pasien baik baik saja, hanya untuk sementara waktu kaki kanannya tidak di perbolehkan untuk banyak bergerak mungkin nanti akan saya beri kursi roda atau tongkat agar bisa membantu berjalan." Jawab sang dokter

"Baik dok, saya berharap yang terbaik. Oh iya apakah saya boleh melihat keadaan Lea?"

"Silahkan, tapi di mohon untuk tidak terlalu berisik karena pasien masih butuh istirahat"

"Baik dok" Ucap Razan yang segera memasuki ruang ICU

Setiba Razan di samping ranjang yang di tempati Lea untuk beristirahat, ia merasa bingung, gelisah, sedih, kecewa karena ia tidak bisa menjaga Lea saat berada bersamanya..

"Le, aku minta maaf ya.. Coba kalo aku lebih hati hati lagi, pasti ga akan begini le" Ucap Razan sambil menggenggam tangan kanan Lea dengan erat "Kamu banyak istirahat ya, aku harap kamu bisa sehat lagi.." Lanjutnya..

Razan pun meneteskan air mata nya, setahun kepergian Illa ia sangat susah untuk kembali merasa Butterfly Era, namun di saat ia kembali merasakannya ia hanya membawa bencana untuk perempuan yang ia cinta..

"Maafin aku, aku ga tau harus bilang apa lagi.. tapi untuk kali ini aku cuma bisa bilang maaf sambil menyesali kejadian tadi.."

"Udah Razan, aku gapapa ko"

"Loh? Kamu sadar??" Ujar Razan yang langsung mengusap air matanya "Kamu gimana? Masih ngerasa sakit?"

"Engga, makasih ya udah mau bawa aku kerumah sakit"

"Ga Le, ini tanggung jawab aku"

"Huss, udah.. namanya musibah pasti ada, gausah terlalu di pikirin. Oh iya kamu ngapain nangiss??"

"HAH? ENGGA TUH, MANA ADA AKU NANGIS" Ucap Razan sambil membuka matanya lebar lebar

"Itu kamu nangis Razan, aku gapapa kok gausah terlalu di pikirin ya??" Ucap Lea sambil mengusap pipi Razan

"APASII!!" Balas Razan sambil melepaskan tangan Lea dari pipi kirinya

Muka Razan pun memerah semerah merahnya, baru kali ini dia merasa kehadirannya di hargai sepenuhnya..

"Udah ah, aku mau nyari makan.. kamu mau makan apa?" Tanya Razan

Razan (Looking for another girl)Where stories live. Discover now