01. I Hope You Die

836 54 14
                                    

"sewaktu kecil aku mengira aku mengetahui segalanya. Aku slalu mengira tau apa itu cinta. Tapi ketika aku sudah tumbuh dewasa, ternyata aku tidak tau soal apapun. Aku kira cinta adalah hal yg paling kuat di dunia. Sepertinya aku keliru, jika ada yg lebih kuat dari cinta itu adalah waktu. Waktu yg tepat. Bersyukurlah untuk kalian yg menemukan cinta di waktu yg tepat."

Tepuk tangan terdengar sesaat setelah Sand berhenti berbicara. Dia sedang melakukan sambutan di acara pernikahan sahabatnya, Ssing dan Jan. Mereka sudah bersahabat sejak tahun pertama di universitas bersama tiga teman mereka yg lain Nick, Mew, dan Top."

"Dan untuk sahabatku Ssing dan Jan, aku tau kalian juga sudah menunggu waktu ini sangat lama. Jadi berbahagialah kalian dalam waktu yg lama."

Sementara kemeriahan terjadi di aula pernikahan, dimana orang orang sedang menikmati pestanya. Di sisi lain, seorang pria muda bernama First jusru sedang bermain main dgn anak dari teman ayahnya yg lain.

First dan gadis itu memasuki toilet dgn terburu-buru takut jika seseorang akan memergoki mereka. Gadis tersebut masuk terlebih dahulu ke salah satu ruangan toilet di susul oleh First yg langsung memeluknya dgn agresif.

"Tunggu, apa kau mencintai ku?"

Gadis tersebut menahan dada First saat pria tinggi itu ingin menciumnya. First hanya mengangguk sembarangan lalu kembali memeluk dan mencium gadis itu.

"Kalian?"

Sayangnya kesenangan keduanya tidak berlangsung lama. Ayah dari gadis tersebut datang dan memergoki keduanya.

"Sial."

"Ayah?"

First merapikan jas dan kemejanya sebelum berlari menghindari pria tua yg hampir memukul kepalanya dgn tongkat itu. Harusnya dia mengajak gadis itu ke tempat parkir saja agar tidak ada yg memergoki mereka.

First, pria tampan berusia 18 tahun itu terus berlari dgn di kejar oleh pria tua teman ayahnya. Kakinya bergerak dgn cepat hingga masuk ke aula pernikahan. Dan sialnya lagi ketika berlari sembari menengok ke belakang, First tidak sengaja menabrak kue pernikahan yg seketika jatuh berantakan. Begitu juga dgn First yg kini seluruh pakaiannya berlumur krim kue.

"Sand, lihatlah perilaku putra mu."

Selain karena kue yg tiba tiba runtuh, teriakan pria tua itu berhasil membuat seluru mata tertuju pada First yg terduduk di atas lagi. Tidak terkecuali Sand yg mulai menghela nafasnya melihat anak nakalnya mengacaukan acara tersebut.

entah harus bersabar seperti apalagi Sand ketika harus menghadapi perilaku First yg sangat nakal beberapa tahun terakhir
.
.
.

"First, First, berhenti dan bicara dengan ku."

Sand berusaha menghentikan First yg berjalan keluar gedung pernikahan dan mengabaikannya. Setelah mengacaukan acara penting sahabat ayahnya, First masih saja tidak merasa bersalah sedikitpun.

"Apa yg ada di dalam pikiranmu, ha?"

Ayah dari gadis yg bersama First tadi sudah menceritakan semuanya pada Sand. Tentu saja itu semakin membuat Sand merasa marah pada putranya.

"Aku hanya bosan, itu saja. Bukan masalah besar juga, kan?"

"Apa? Bukan masalah besar katamu?"

Sand berhasil menarik tangan First untuk berhenti dan berbicara padanya. Mengacaukan pernikahan orang lain dan menganggap itu bukan masalah besar, anaknya memang pantas untuk di marahi.

"Kau mengacaukan pernikahan bibi Jan dan mengatakan itu bukan masalah? Apa yg harus ayah lakukan agar kau sadar."

First diam sesaat menatap ayahnya yg slalu saja memarahinya seperti ini. Dia sebenarnya juga ingin marah, tapi apa yg bisa dia lakukan?

Dating The Gangster (SandRay X FirstKhaotung) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang