09. Falling For Real

252 30 2
                                    

Sand terpaku disana ketika Ray baru saja keluar dari dalam rumahnya. Semalam Sand mengirimkan beberapa pakaian juga seseorang yg mengatur penampilan Ray pagi ini. Ray yg biasa terlihat seperti kutu buku dgn baju yg sering dia masukkan ke dalam celananya kini berubah drastis berkat Sand.

Mata Ray lebih bersinar dgn kontak lensa yg di belikan oleh Sand, dia sudah tidak membutuhkan kacamatanya lagi untuk membaca sekarang. Kemeja abu tua dgn rambut yg tertata rapi membuat Ray jauh berbeda dgn sebelumnya. Ray lebih terlihat mempesona dan membuat Sand mulai khawatit, hatinya tidak mau berhenti bergetar saat ini.

Semua orang memperhatikan Sand dan Ray yg menautkan tangan mereka sembari berjalan menuju lapangan basket kampus mereka. Ada yg iri dgn kemesraan keduanya namun tidak sedikit juga yg ingin marah karena Sand lebih memilih Ray sebagai kekasihnya. Menyebalkan menurut mereka karena Ray sangat tidak coco bersanding dgn Sand yg menjadi pujaan seluruh universitas.

"Apa yg terjadi?"

Ray menarik pelan ujung jari Sand saat melihat beberapa gadis yg waktu itu melemparinya dgn buku kini sedang berlutut di tengah lapangan dan di kelilingi oleh banyak mahasiswa lainnya. Teman teman Sand juga berada disan dgn bola basket di tangan masing masing.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun mengganggu kekasihku."

Sembari menggandeng tangan Ray, Sand berjalan mendekati gadis gadis itu. Di ambilnya bola dari tangan Nick lalu dia berikan pada Ray masih tidak mengerti dgn apa yg sedang di lakukan oleh Sand.

"Aku ingin kau membalas apa yg mereka lakukan padamu."

Sand memberikan sedikit dorongan pada punggung Ray memberi isyarat agar Ray melemparkan bola itu pada orang orang yg telah menyakitinya.

Awalnya sedikit ragu, tapi pada akhirnya Ray mulai berjalan mendekati mereka. Ray menatap secara bergantian gadis gadis yg sudah melukainya beberapa hari yg lalu. Mereka mengatai Ray dgn sangat lantang waktu itu, tapi kini mereka justru memohon ampun Ray dgn suara yg begitu lemah.

Ray sempat berpikir untuk benar benar melemparkan bola itu ke kepala mereka semua mengingat betapa kasarnya mereka mengatai Ray.

Tapi Ray bukanlah orang yg suka membalas kejahatan orang lain. Bola di tangannya dia gelindingkan pelan di atas lantai sampai menyentuh salah satu lutut gadis tersebut.

"Ayo."

Ray berbalik untuk meraih tangan Sand dan membawanya pergi meninggalkan kerumunan yg tiba-tiba saja berubah menjadi riuh entah karena apa. Sand tidak berhenti tersenyum memandangi Ray setelah apa yg Ray lakukan tadi. Ternyata benar kata orang orang, Ray memang tidak pantas untuknya. Ray terlalu lembut hatinya untuk seorang Sand yg seperti seorang gangster dan jahat.
.
.
.

Sand yg duduk di bangku cadangan beberapa kali melihat ke arah bangku penonton, tim basketnya sedang bertanding hari ini. Sand sudah memberi tau Ray jika dia akan bertanding tapi sepertinya kekasih palsunya itu tidak datang untuk menonton.

Dating The Gangster (SandRay X FirstKhaotung) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang