10. Chest Pain

198 25 5
                                    

Ray hanya diam menemani Sand yg sedang bermain game di tempat bermain game online. Sesekali Ray akan tersenyum saat Sand melihat ke arahnya. Isi kepalanya sangat mengganggu Ray belakangan ini.

Setelah hari dimana Ray menyemangati Sand bermain basket, mulai saat itu Ray tidak yakin jika dirinya sekarang hanya berpura-pura. Ray tidak yakin apakah dirinya akan tetap melanjutkan perannya sebagai kekasih palsu Sand, atau akan berhenti saja demi menjaga dirinya sendiri. Ray takut dia akan terluka, karena Ray tau Sand tidak memiliki perasaan yg sama dgn dirinya.

"Aku akan pergi ke toilet sebentar."

Ray bangkit dari duduknya, dia ingin mencuci wajah juga pikirannya agar kembali fokus pada kesepakatan awal mereka dulu.

Sand sempat menahan Ray dan mengatakan untuk tidak pergi terllau lama dan hanya di balas dgn sebuah anggukan oleh Ray.

Dengan membawa tas juga beberapa bukunya, Ray berjalan lunglai meninggalkan Sand yg kembali fokus pada permainannya.

Beberapa kali juga Ray harus menarik nafas panjangnya agar dirinya kembali tenang dan tidak berlarut larut dgn perasaannya sendiri.

"Sepertinya aku harus..."

"Sayang."

Kepala Ray berputar seketika saat mendengar suara yg tidak asing di telinganya. Sesuai dugaan Ray, itu adalah Jane. Namun, siapa yg sedang bersama dgn Jane dan dia panggil dgn sebutan sayang itu?

"Maaf aku sedikit terlambat."

"Tidak apa. Bagaimana kelasmu?"

Ray terus memperhatikan Jane dan pria yg sedang bersamanya itu. Ray juga merasa tidak asing dgn wajah pria yg sedang bersama dgn Jane. Tapi Ray sama sekali tidak ingat dimana dia pernah melihatnya.

"Ray? Kita bertemu lagi."

Ray tersenyum canggung saat pria tersebut justru menyapanya bahkan menghampirinya juga. Ray baru ingat, pria itu Ohm yg membantunya memunguti kertas.

"Kau tau, Ray. Aku belum memiliki kesempatan untuk mengatakan sesuatu padamu. Kebetulan sekali kita bertemu lagi. Kau memiliki nama yg sama...."

"Aaahh"

Semua orang tiba-tiba saja berteriak saat Sand datang dan langsung menghantam wajah pria yg tidak lain adalah Ohm itu. Ohm terjatuh ke atas lantai karena tinju yh di berikan oleh Sand pada pipinya.

"Ohm."

Jane yg melihat itu pun segera membantu Ohm untuk berdiri. Namun Ohm justru membalas perbuatan Sand padanya dgn memukul wajah Sand.

"Sand, jangan."

Ray berusaha menahan Sand yg ingin memukul Ohm lagi, tapi sepertinya Ray sama sekali tidak di dengar oleh Sand.

"Sand, hentikan."

Namun ketika Jane yg meneriakan namanya, Sand terdiam seketika. Sand menatap Jane yg melihatnya dgn tatapan marah.

Sebenarnya Sand juga tidak mengerti alasan mana yg sampai membuatnya semarah ini sekarang. Cemburu karena melihat Jane bersama Ohm, atau marah karena Ray berbicara dgn pria lain. Yang pasti Sand tidak suka dgn adegan yg baru saja dia lihat.

Dating The Gangster (SandRay X FirstKhaotung) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang