03. Greatest Love

337 44 15
                                    

"ganster? Kau menyebut ayahku seorang gangster?"

First tidak terima ketika Khaotung mengatai ayahnya seorang gangster. Sand adalah seorang laki-laki pendiam dan sopan, dia juga jarang sekali pergi bermain dgn teman temannya. Lalu di bagian mana yg bisa menunjukkan kalau Sand adalah seorang gangster. Khaotung pasti sedang mengada-ada sekarang.

"Kau berlebihan sekali."

Khaotung hampir memukul kepala First karena bereaksi berlebihan karena mengetahui kalau ayahnya seorang gangster atau berandalan ketika muda dulu.

"Di tidak terlihat seperti berandalan di dalam foto ini karena dia sudah jatuh cinta."

Khaotung menjelaskan sekali lagi sembari menunjukkan foto tersebut pada First yg hanya mendecih tidak percaya.

"Gangster yg tampan." Khaotung mensejajarkan foto tersebut di samping wajah First, "seperti dirimu."

Sontak saja First menepis tangan Khaotung dan membuatnya duduk kembali. First tidak sedang ingin bercanda tapi Khaotung terus saja bermain main dengannya.

"Gangster, kau mirip sekali dgn ayahmu." Ucapan Khaotung mendapat lirikan tajam dari First. Ayah dan anak itu sepertinya memiliki watak yg sama.

"Kau tau, Sand Kanaphan adalah berandalan paling jahat di universitas dulu? Dan hanya Ray Ratanakitpaisan yg bisa membuatnya sadar. Karena Ray adalah Cinta terbesarnya."

"Cinta terbesar?" First tersenyum tidak percaya, "siapa yg mengatakannya?"

"Pamanku, Ray Ratanakitpaisan. Cinta terbesar ayahmu."

Senyum angkuh First pun menghilang. Dia pernah mendengar cerita tentang ayahnya dan Ray. Itu juga lah yg menjadi alasan utama kenapa First sangat membenci ayahnya. First meyakini jika selama ini ayahnya tidak pernah mencintainya dan juga ibunya karena seseorang yg bernama Ray itu.

Dan ternyata semua itu benar adanya?

"Cinta terbesar?"

First mengambil foto di tangan Khaotung dgn kasar lalu membuangnya ke arah tanaman yg berjajar di depan restoran. Hanya dgn mendengar nama Ray saja sudah membuat First naik darah. Kini dia juga di pertemukan dgn seseorang yg sepertinya tau betul tentang kisah ayahnya dan Ray, lengkap sekali.

"Kau keterlaluan."

Khaotung yg tidak kalah kesalnya pun bangkit dari duduknya dan segera mencari foto tersebut. Itu adalah satu satunya kenangan yg di miliki oleh pamannya tentang Sand, dia tidak boleh kehilangan foto tersebut.

Sementara Khaotung mengacak-acak pot pot tanaman untuk mencari foto, First juga memilih untuk pergi dan meninggalkan Khaotung. Dia akan mencari tau sendiri tentang keberadaan ayahnya juga hubungan apa yg ayahnya miliki dgn pria bernama Ray tersebut.

Namun baru beberapa langkah First pergi, ponselnya berdering. Sebuah nomor tanpa nama menghubunginya, First yakin itu adalah pihak maskapai yg ingin memberinya kabar tentang keberadaan ayahnya.

"Tuan First Kanaphan? Ini saya dari maskapai penerbangan. Kami ingin memberikan pembaruan tentang pesawat yg hilang. Pesawat tersebut melakulan pendaratan darurat di kota Lampang."

"Pendaratan darurat?"

Mendengar apa yg di katakan oleh First membuat Khaotung semakin mempercepat tangannya untuk mencari foto Sand dan pamannya. Setelah menemukannya, Khaotung buru-buru mendekati First bahkan ikut menempelkan telinganya pada ponsel milik First.

"Iya benar, kami juga masih menyelidikinya untuk saat ini. Tapi kami masih belum mendapatkan informasi tentang korban selamat. Sebaiknya kau menunggu di kantor kami untuk mendapatkan info selanjutnya."

Dating The Gangster (SandRay X FirstKhaotung) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang