-DUKUN

21 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Quantum machine.
Nb: sorry for quality🙏🏻




   "Lo gila? Lo tau sendiri kita semenjak datang kesini waktu itu selalu dirumah. Kapan kita ada waktu buat bunuh orang?!" Jean ngotot, bahkan cara bicaranya yang tadinya 'aku-kamu' menjadi 'lo-gue' dengan cepat. Pemuda itu membalas tatapan tajam Haikal. Sedangkan Haikal tertawa, meskipun jantungnya berdegup kencang didekat dua orang asing itu. Dia ketakutan.

"Pantes banget, dari awal kalian dateng kesini, kalian emang mencurigakan. Datang dari kamar mandi? Kayaknya kalian ngintip gue bukan karena mesum. Tapi karena mau bunuh gue juga, kan?"

"M-maksud kamu apa?" Naresh mengeryit, "Haikal, aku tau kami mencurigakan. Tapi kami nggak sejahat itu."

"KALAU GITU BUKTIIN!" Haikal mengibaskan rambutnya entah yang keberapa kali. Kebiasaannya ketika gugup. Pemuda itu menggigit bibir bawahnya ketakutan, "buktiin kalau lo berdua bukan pembunuh. Mana buktinya?"

Naresh dan Jean bungkam, "waktu kalian dateng pas banget sama hilangnya mereka. Kalian juga aneh, mencurigakan, bahkan nggak bawa barang satupun kesini, nggak punya ktp ataupun surat yang bisa nunjukin identitas, lo berdua alesan kalau barang-barang lo di copet semua. Kalau lo berdua jadi gue, gue yakin lo bakal curiga sama orang yang kayak gitu, kan?"

Naresh memanas. Dia mengeratkan giginya, kemudian tanpa permisi mencengkeram tangan Haikal dan menggeretnya ke rumah belakang yang mereka tinggali. Membuat Haikal memberontak karena ketakutan, "LEPAS! LEPASIN GUE!"

"Diem!"

Naresh menghempaskan tangan Haikal dengan kasar tepat setelah masuk kedalam rumah. Pemuda itu berdiri tegak didepan Haikal. Pandangannya yang lembut, kini berubah menjadi begitu tajam "geledah rumah kita kalau perlu."

Haikal mengeryit, "pasti ada bukti yang bisa bikin lo puas, kan? Coba cari. Jenazahnya bersih. Nggak ada bekas cekikan dan juga bekas pembunuhan. Cari barang bukti buat kecurigaan lo disini. Kalau perlu, panggil polisi, suruh geledah rumah ini, suruh periksa semua sidik jari yang ada dirumah ini. CEPET! LAPORIN KALAU EMANG LO CURIGA SAMA KITA!"

WHO: Back to 2010Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang