21

97 34 0
                                    

HELLO FUTURE

••••

Melompat sepuluh tahun ke depan.

Se-garis kilat menyala di langit malam. Cahaya rembulan disamarkan oleh gempulan awan, membuat beberapa remaja di sana berlari sempoyongan tak tahu arah menuju keluar dari hutan rimbun pepohonan demi menyelamatkan diri masing-masing.

Rintikan hujan semakin menambah suasana mencekam pada malam itu. Mereka terus berlari hingga pada akhirnya menemukan sebuah pohon besar yang bisa dijadikan tempat untuk bersembunyi.

Dafian, Nathan, William, Devano dan Maven meringkuk di balik pohon, terduduk di atas tanah basah. Masing-masing dari mereka berusaha untuk duduk berhimpitan agar muat berlindung dari badut dengan balon merah yang terus mengejar. Dafian menghela nafas berat usai entah sejauh apa ia berlari.

"Badut itu masih ngejar kita?" bisik Devano sambil terengah-engah.

William membekap mulut Devano dengan telapak tangannya, "sstt," ujarnya sembari sedikit mengintip ke belakang dari balik pohon karena dia duduk di kanan paling ujung. "Gue rasa udah aman." timpalnya setelah merasa pasti jika badut tersebut sudah pergi.

"Zayden mana?"

Spontan Devano, Dafian serta William menoleh ke arah Maven lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling karena ternyata Zayden yang merupakan sahabat mereka tidak ada di sana dan ikut bersembunyi bersama mereka berlima.

Nathan dengan santai menyisir rambutnya yang basah menggunakan jari-jarinya. "Zayden menghilang lagi. Kalian nggak ada ngerasa janggal? Gue makin yakin ini semua ada kaitannya dengan Zayden."

"T-tapi bukan berarti Zayden yang berada di balik kostum badut itu, kan?" gumam Dafian, suaranya bergetar karena campuran rasa takut dan juga kedinginan.

-------

TADA! Ketemu lagi, nih, di TUJUH. Ada yang kangen sama Kenzie? Duh, ayo absen kalian kangen sama siapa!! Ngomong-ngomong, ini adalah kelanjutan cerita dari TUJUH, ya! Bedanya di chapter ini teror itu cuma di alami oleh ENAM remaja laki-laki aja. Penasaran gimana kelanjutannya? Yuu baca!! 😍🙌🏻

RUMAH TUJUH ENAM [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang