Bab 28

9.2K 555 15
                                    

Bersyukurlah atas keadaan kita hari ini, karena tidak semua orang bisa seperti kita.
Kita sudah hebat, tinggal sedikit lagi usahanya, jadi jangan pernah menyerah.
"Ingat kita semuanya hebat."
~mustika2601~

*****

"Ayo masuk." Ajak Mahesa melihat Alena dengan ragu-ragu menatap ke apartemen yang telah dia siapkan.

"Ayo." Ajak Mahesa lagi mengandeng tangan Alena untuk segera mengikutinya ke dalam apartemen karena melihat Alena yang masih tetap diam dan tidak ada niatan untuk melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam.

Masuk kedalam apartemen dan melihat tata ruangan dengan nuansa sederhana yang buat Alena langsung jatuh cinta dengan apartemen yang di siapkan Mahesa terhadapnya.

"Suka?" Tanya Mahesa.

Mendengar pernyataan Mahesa Alena langsung melihat ke arah Mahesa dan mengagungkan kepalanya. "Makasih." Balas Alena dengan tersenyum manis ke arah Mahesa.

"Baguslah." Ucap Mahesa dengan mengacak rambut Alena yang membuat Alena sedikit kesal dan menepis tangan Mahesa dari atas kepalanya. "Lucu." Lanjut Mahesa tersenyum melihat Alena yang menatapnya dengan kesal.

"Apaan sih pak." Ucap Alena sedikit malu melihat tatapan Mahesa ke arahnya.

"Ayo lihat kamar tidur kamu." Ajak Mahesa memimpin Alena untuk segera mengikutinya menuju kamar dan tidak lupa membawa barang-barang Alena. "Silahkan masuk, nanti kalau ada yang gak kamu suka dengan desain kamarnya atau ada barang-barang kamu yang kurang, bilang aja." Lanjut Mahesa segera membukakan pintu kamar Alena dan meletakkan barang-barangnya di depan pintu dan tidak berani masuk ke dalam kamar Alena.

Bagi Mahesa kamar adalah privasi seseorang, walupun Alena baru pertama kali tinggal di kamar ini, Mahesa juga tetap tidak mau masuk.

"Baik pak, terima kasih." Ucap Alena melihat ke dalam kamarnya.

"Gak perlu terima kasih, kamu pantas mendapatkannya." Ucap Mahesa. "Segera bereskan barang-barang kamu, saya lapar." Lanjut Mahesa.

"Baik pak." Ucap Alena dan tidak peduli dengan perintah Mahesa terhadapnya.

Masuk ke kamar setelah menutup pintu kamarnya, Alena langsung melihat ke sekeliling kamarnya dimana kamarnya sangat luas dan tempat tidur di tengah yang menggambarkan tidur seorang perempuan dengan warna ungu muda dan dihiasi lampu-lampu kristal yang menambah kesan indah dan mewah.

Alena juga masih sedikit mencium bau cat yang ada di kamar barunya.

Setelah puas melihat kamarnya, Alena langsung keluar dari kamarnya mengigat Mahesa yang masih menunggunya untuk membuat makan malam.

"Senang rasanya disukai sama orang kaya." Ucap Alena tersenyum senang melihat sekeliling kamarnya. "Aku semakin sadar, kalau cari calon suami harus orang kaya dan menghargai pendapat aku, gak apa-apa di katain perempuan matre, asalkan semua keinginan di penuhi dan bisa saling menghargai." Lanjut Alena tersenyum senang dan langsung keluar dari kamar.

******

Pagi harinya, Alena sudah menunggu Mahesa untuk sarapan di meja makan, sesuai dengan kesepakatannya dengan Mahesa tadi malam, kalau untuk sekarang Mahesa akan mulai sarapan dan makan malam di apartemen Alena kalau Mahesa tidak ada keperluan lain di luar.

Setelah beberapa menit menunggu Mahesa langsung masuk ke apartemen Alena tidak lupa di tangannya juga ada buket bunga dan juga beberapa lembar uang dolar.

"Buat kamu." Ucap Mahesa sedikit kaku karena ini baru pertama kalinya Mahesa mengejar perempuan.


Transmigrasi Jadi Sekretaris CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang