Gak apa-apa nunggu jodohnya lama, asalkan sama orang yang tepat.
Jangan lupa terus memperbaiki diri.
Allah tahu siapa yang terbaik buat kita.
~mustika2601~
*****Saat ini, Alena sedang makan malam di luar dengan mama Mahesa.
Mama Mahesa sengaja mengajak Alena untuk makan malam di luar, karena katanya dengan kita makan di luar setelah seharian sibuk kerja, kita akan menjadi rileks.
Bagi Alena makan di luar atau di rumah sama saja rasanya, tapi yang membuat Alena senang adalah makan bersama dengan orang-orang yang di sayangnya.
"Kamu kenapa hanya menatap makannya aja?" Tanya mama Mahesa melihat Alena belum memakan makanan di depannya. "Kalau kamu gak suka ngomong aja, nanti Tante pesan yang baru buat kamu atau kita makan di tempat lain aja?" Lanjut mama Mahesa.
"Gak usah Tante." Balas Alena sambil memakan makanan yang ada di depannya. "Enak kok tan." Lanjut Alena tersenyum melihat mama Mahesa.
"Kamu gak usah maksain kalau gak suka, kamu juga gak perlu menjadi orang lain di depan Tante, gak usah canggung, rileks aja jadilah dirimu kamu sendiri." Ucap mama Mahesa yang merasakan sikap hati-hati Alena terhadapnya. "Tante suka sama kamu apa adanya, untuk urusan kamu dengan Mahesa, cukup kalian berdua aja yang jalaninya bagaimana, Tante gak akan pernah ikut campur dengan urusan kalian begitupun dengan papa Mahesa." Lanjut mama Mahesa tersenyum kearah Alena dan menggenggam sebelah tangan Alena.
"Makasih tan untuk support aku sama pak Mahesa, aku juga mau lihat dulu keseriusan pak Mahesa sama aku bagaimana." Ucap Alena tersenyum.
"Benar, jangan terlalu lihatin dulu suka kamu sama dia, nanti dia besar kepala lagi." Ucap mama Mahesa. "Tante baru kali ini lihat Mahesa bawah cewek yang dia suka ke rumah, Tante jadi senang." Lanjut mama Mahesa.
Setelah selesai makan mama Mahesa juga mengajak Alena untuk ke mal dan memberikan beberapa barang untuk Alena seperti baju, tas dan sandal serta lainnya.
Awalnya Alena nolak pemberian mama Mahesa, tapi mama Mahesa tetap maksa Alena katanya dia sudah lama pengen punya anak perempuan yang bisa dia ajak untuk shopping dan membelikan sesuatu yang menurutnya menarik untuk di pakai oleh anak perempuan, tapi baru kali ini untuk kesampaian.
Saat dia ajak Mahesa, Mahesa akan selalu menolaknya. Makanya setelah dia kenal dengan Alena. Dia tidak mau lagi menunda waktu yang telah dia rencanakan semenjak lama, apalagi saat ini setelah tahu Alena dekat dengan Mahesa, mama Mahesa langsung mengajak Alena ke tempat dimana dia suka dan melihat Alena memakai barang-barang yang dia belikan untuknya.
"Makasih Alena sudah mau memenuhi keinginan Tante yang sudah lama Tante idam-idamkan." Ucap mama Mahesa memeluk Alena sebelum membiarkan Alena masuk ke kamar.
Mereka tidak sadar dari tadi ada seseorang yang memperhatikan mereka dari tangga.
"Aku juga senang ikut sama Tante." Balas Alena ikut membalas pelukan mama Mahesa. "Seharusnya aku yang terima kasih sama Tante." Lanjut Alena.
"Iya sama-sama." Ucap mama Mahesa.
"Hmm..." Dehem Mahesa yang sedang berdiri di atas tangga yang membuat Alena dan Mama Mahesa langsung melihat ke asal suara yang sudah mereka kenal.
"Mama, jangan peluk Alena lama-lama." Ucap Mahesa posesif membuat Alena merasa malu dan memelototi Mahesa yang berdiri di tangga dan di abaikan Mahesa. "Aku aja belum pernah seperti itu." Lanjut Mahesa yang hanya dia yang bisa mendengarkannya.
"Ngapain kamu di sini?" Tanya mama Mahesa melihat Mahesa yang ada dirumahnya. "Pulang sana." Lanjut mama Mahesa.
Anaknya yang jarang pulang ke rumah, sekarang malah dua kali ke rumahnya, apalagi sekarang melihat anaknya yang selalu berekspresi datar dan selalu bersikap dingin sekarang malah melihat wajah anaknya yang menatap Alena dengan ekspresi lembut dan ada sedikit kekesalan di wajahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/359527069-288-k289867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Jadi Sekretaris CEO
FantasíaBagaimana jadinya kalau kalian menjadi Alena yang tiba-tiba bangun ada di pertemuan rapat dan semua mata tertuju pada kalian. Terutama bos kalian sendiri yang menatap kalian dengan dingin. Alena yang sedang sibuk mencari pekerjaan, malah tiba-tiba m...