Bab 1

54 16 24
                                    

Bruk!

"Iju! Akhirnya tiba juga lo, gue kira lo bakal pesan kosan yang lain karena gua bilang ni kos rada angker" Cowok ini dengan senyum yang merekah lebar, menatap hangat ke arah Minjhu yang kelelahan.

"Bedebah, lu gak bisa ringan tangan dikit apa? Jelas jelas gua kesusahan bawa banyak barang gini" Minjhu menatap jengkel teman yang ia kenal dari grup camaba kampusnya.

"Lu mau gua gampar?"

"Bodo lah, nilai b indo lo pasti anjlok kan? Gua paham kok"

"Sialan juga lo"

Namanya Deka, atau bisa disingkat dk, lagian cara baca nya sama saja. Ia sudah berkenalan dengan Minjhu dan mengajaknya mencari kos kos an yang sama. Karena ia juga tidak punya kenalan di kota besar ini, modal nekat ia mempercayai orang 'absurd' ini.

Ternyata Dk bisa dipercaya. Syukurlah ia tidak kena penipuan om om preman kota.

"Lo temuin dulu buk kos nya, salam tangan beliau, cium pipi kanan, cium pipi kiri, hihi haha dulu--"

Minjhu malas meladeni Dk yang tidak jelas dan berlalu melewati Dk begitu saja. "Oh iya, lu bawain tas sama dus dus gue ke kamar gue, kan elo yang mesenin mana gue tau. Buruan jangan bengong lo"

Dk hanya menghela nafas, berkacak pinggang menatap kepergian Minjhu yang sedang berbincang dengan ibuk pemilik kosan.

"Oh Tuhan, gue memang baik dan ramah, dan seringnya gue dimanfaatkan oleh orang orang brengsek seperti mereka, tapi ora popo wong aku kasep pisan euy! "

"Ya ampuuun, gimana perjalanannya nak Minjul? Aman kan?"

"Panggil aja Iju buk, alhamdulillah aman kok"

"Ya ampuun, ganteng banget kamu, seperti iklan iklan shampo itulooh"

"Hahaha.. Makasih buk--"

"Iklan shampo? Fadil jaidi? Hmm.... Tapi gak mungkin Joe Taslim kan?"

Seorang anak perempuan keluar dari dalam rumah dengan baju bergambar Boboiboy bersama Dora.

'Sejak kapan Boboiboy collab sama dora? Apa gue yang kudet?'

"Nak Iju, ini anak kedua saya, namanya Lili. Lili, salam dulu, ini anak kos baru"

Lili maju, ia mencium punggung tangan Minjhu dan menatap nya dengan intens. Tiba tiba ia bertepuk tangan sekali, mampu membuat Minjhu tersentak karena kaget.

"Abang ganteng, abang lolos seleksi untuk menetap di kosan Lili, selamat atas kelulusan seleksi yang ketat ini!"

Minjhu menatap Lili yang yang mengulurkan tangannya ke hadapan nya untuk berjabat tangan. Ia terima saja jabatan tangan tsb dengan sedikit keheranan dan memaksakan senyum nya hingga mata sipit nya menghilang.

Lili melotot, 'gilaak! Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan?'

"Gak usah dipelototin juga euy" Ibuk kos itu bersuara dan membuat si Lili anak SD kelas 3 ini tersadar seketika.

"Nama ibuk Syila, panggil aja buk minah ya. Kamar kamu ada disamping temen kamu yang mesen kemarin, nah nak Dk, anterin gih temennya kekamarnya"

Minjhu mengangguk paham, ia izin undur diri dan ikut membawa sisa barang barang nya dan mengikuti Dk ke lantai dua.

Bentuk kos ini bisa dibilang sangat nyaman. Ia seperti rumah besar, dan masuk kedalam barulah ada banyak kamar kamar disana.

Di lantai dasar ada sekitaran tujuh kamar, dan di sini ada ruang yang seperti ruang tamu, karena ada sofa nya- ya walaupun terlihat seperti sofa bekas.

Dilantai ini juga ada dapur, dan ini dapur milik bersama, dengan satu kulkas yang juga milik bersama.

Beruntungnya kamar mandi ada dikamar masing masing, Minjhu tidak dapat membayangkan jika hanya ada satu atau dua wc untuk bersama, mengingat bayaran kos ini bisa dibilang relatif murah.

Kemudian dilantai dua, ada enam kamar dengan lantai yang tidak menutup keseluruhan langit langit dari lantai satu, karena kamar yang terletak mengikuti bentuk dinding yang liter u, dan jalan kecil yang menutupi pinggiran langit langit lantai satu.

Ya... Seperti itulah kira kira, semoga saja paham.

"Noh kamar lo, dan ini kamar gua" Dk menunjuk satu kamar paling mentok disamping kiri kamar nya yang nomor dua paling ujung.

Minjhu mengangguk paham, dan Dk merogoh saku celana nya dan menyerahkan sebuah kunci.

"Ini kunci nya, dan plus nya lo harus terpaksa berterima kasih ke teman lo yang nilai b indo nya anjlok ini karena dia udah beresin kamar lo yang kayak gudang babi"

"Waaah, ternyata lo memang ter the best, ka"

Dk tersenyum bangga, ia menepuk nepuk dadanya dengan belagu.

Ceklek.

"Oy anak kos baru"

Minjhu dan Dk kompak menoleh ke arah kanan samping kamar Minjhu. Penghuni sebelah yang tampak masih ileran menongolkan kepalanya dari celah kamarnya yang gelap.

"Gosah berisik, masih pagi juga"

"Pagi mata mu, lihat jam sekarang" Dk sewot.

"Ha? Jam berapa emang? Gua lihat tadi jam enam"

"Iya, jam enam sore" Imbuh Minjhu dengan ekspresi datar plus bingung lihat orang ini bingung.

"Seriusan?! Mampus guaa!! Alamat diputusin mah anjir!! Kenapa lu pada kagak bilang?!"

Ia keluar dari kamar, mencoba memastikan dengan melihat jam dinding di lantai satu.

Dk menghela nafas nya, "Elu siape? Tau ada manusia di sebelah aja kagak"

Ia menyipitkan matanya yang sudah sangat sipit akibat baru bangun tidur, "Ah, bedebah bedebah baru ini harus dikasih pelajaran"

Ia tertawa congkak sambil berkacak pinggang, Dk dan Minjhu saling bersitatap.

"Kenalin, gua Hochi Salputra! Cowo terkece terganteng di kosan angker gilak tapi murah ini! Gua adalah macan penguasa limbah eh- maksudnya lembah kayangan! Lo gak bakal nemuin cowok secakep gua diluaran sana! Hahaha!"

"......."

"......."

"Woi, sorakannya mana?"

"Waaah! Oppa! Op-p-ppa!! Calanghe!" Dk berlagak seperti wanita kegirangan melihat artis.

"Lu? Gak mau sorakin gue juga?" Hoghi menatap tajam pada Minjhu yang kikuk.

Patah patah, Minjhu mengikuti gaya Dk tadi.

"Op-ppa... Cangkanghe..."

Hochi tertawa penuh kebanggaan dengan kedua tangan di pinggang nya.

"Hoy orang atas! Berisik tau gak!! Kalau mau berisik kekuburan sono!"

Sebuah sorakan penuh emosi terdengar dari lantai bawah.

"Itu orang bodoh, ngapain kekuburan buat berisik, dikiranya mayat mayat mau dugeman apa" Hochi bersedekap, tapi kemudia mengedikkan bahunya tak peduli.

"Ya udah, selamat datang di kos angker ini, jangan lupa baca doa sebelum tidur ya!--"

"Hochi! Berisik tau gak lu!!"

"Orang tua diem aja"

"Bangsat tu anak!"

"Ah, kayaknya ni kos bukan sekedar angker menurut gua, sob"

Minjhu menatap Dk dengan bingung.

"Selain angker, ini juga kos gangguan jiwa, gak ada yang waras. Semoga kita gak ketularan ya"

%

Halo, salam kenal semua🙂
Udah pada vote+ment belom?? 🙂🔪
See u😌👍🤟

seventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang