miracle 09

63 7 11
                                    

"Aku benci pengkhianatan ini, bahkan mereka berdua terlihat seperti sampah yang hanya berisikan kebusukan"

"Aku benci pengkhianatan ini, bahkan mereka berdua terlihat seperti sampah yang hanya berisikan kebusukan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kwan, kenpa kau memanggilku?" tanya wonwoo

"Hari ini pesta perpisahan kan? Kau harus pantau artikel cenayang itu"

"Untuk apa"

"Lihat, seberapa buruknya teman kita"

Wonwoo menatap seungkwan bingung, tubuhnya mendingin menatap dan mendengar suara rendah seungkwan

"Apa kau tau sesuatu"

"Aku tau semuanya"

Seungkwan melenggang pergi begitu saja membuat wonwoo merasa ketakutan, wonwoo berlari pada teman temannya namun disana tak ada seungkwan, woozi dan scoups entah mereka kemana

Wonwoo menceritakan semuanya dengan tangan gemetar

Wonwoo tak tau kenapa, tapi wonwoo merasa sangat ketakutan

"Tenang lahh, kita lihat apa yang seungkwan maksud" ujar mingyu mencairkan suasana

"Gw juga ngerasa seungkwan akhir akhir ini beda bang, gak tau kenapa seungkwan jadi dingin banget" ujar Vernon merasa berbeda

"Udah udah, kita lihat aja apa yang terjadi, jangan rusak pesta ini, kita ada bagian buat naik di atas panggung juga" final mingyu

Woozi berjalan mencari scoups, dirinya ingin memberikan hadiah atas kemenangan team basket kemarin

Woozi tersenyum bahagia menanyakan satu persatu orang-orang dan semua orang menunjukan, terakhir mereka melihat scoups

Woozi bingung mengapa scoups berada di belakang sekolah, namun dengan hati hati dirinya berjalan dan melihat scoups tengah berdiri seorang diri, woozi melangkah untuk mendekat namun tiba tiba jeonghan berlari lalu memeluk scoups begitu saja

Langkah woozi terhenti menatap kebersamaan mereka

Woozi berpikir scoups akan menepis nya, namun dugaannya salah, dengan matanya sendiri woozi melihat scoups malah mengecup kening jeonghan

Woozi merasa seperti di rajam oleh ribuan pisau

Woozi melihat dengan jelas tawa mereka yang begitu bahagia

"Terimakasih, karna kau kita menang"

"Ya, kau juga bermain dengan baik, jika tidak mungkin kita akan kalah"

"Coups aku mencintaimu.. Sangat mencintai mu"

"Nado.."

Woozi menatap tak percaya dengan apa yang dirinya dengar, woozi berbalik dan berlari, woozi berusaha menahan tangisannya,woozi ingin sekali pulang namun langkah nya terhenti kala panitia berseru di sebuah spiker

"Ya... Kami persilahkan untuk semua orang berkumpul di aula"

Woozi berusaha untuk tak menangis, dirinya menatap nanar semuanya, woozi pergi ke aula dan berganti pakaian

cinta lama Atau Orang Baru Jicheol [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang