6

17K 109 1
                                    

Sudah beberapa bulan hubungan Arkan dan Maddy membuat siapapun cemburu melihat kemesraan mereka. Si perfect Arkan berpacaran dengan si cantik Maddy yang diidamkan ribuan lelaki, pasangan yang sempurna tapi harus menyakiti hati seseorang yang tak bukan adalah Bian.

"Kak Arkan kayanya nungguin Lo tuh di luar," kata Mela memberitahu.

"Ya udah aku keluar dulu ya," ucap Maddy.

"Iya-iya sana," balas Mela.

Maddy melambaikan tangannya pada Arkan sambil mengembangkan senyumnya, lalu berjalan keluar kelas.

"Kak Arkan udah lama?"

"Baru kok."

"Minggu depan kan kakak ujian masuk kuliah, harusnya kak Arkan tuh belajar yang rajin," oceh Maddy sambil melangkah jalan.

Arkan mengikuti langkah pendek Maddy. "Gue udah pinter tanpa belajar asal Lo tau."

"Aku tau kak Arkan juara umum disekolah, tapi bukan berarti gak harus belajar kan?"

"Dasar bocah, yang harus belajar itu lo Madd, perbaikin tuh nilai, apalagi lo mau naek ke kelas 12."

"ihh kak Arkan jangan ngeledek deh. Aku bakal belajar yang rajin kok."

Arkan menggenggam tangan pacarnya itu. "Nanti malem mau belajar bareng di apartemen?"

"Boleh, aku izin dulu ke mama."

"Gue aja yang minta izin ke mama."

"Kakak berusaha buat jadi gentle ya?"

"Cowok harus gitu."

Maddy tertawa terbahak-bahak. "Harusnya kakak bilang gini 'pacar Maddy harus gitu'."

"Lo kecewa sama jawaban gue?" tanya Arkan

"Sedikit," balas Maddy.

"Ayo cepet, gue aus, mau nenen," kata Arkan iseng menggoda Maddy.

"Kaya bayi aja."

"Iya ntar ada, bayinya jadi."

"Kak! aku masih sekolah!"

"Gapapa, biar lo masih muda pas nanti jadi ibu."

"Ya udah boleh deh, aku mau anak cowok."

"Enak aja, nanti orang ngiranya Lo sama anak kita pacaran."

"Ya gapapa."

"Sialan," umpat Arkan, lalu menarik Maddy masuk ke dalam ruangan.

"Ini dimana kak?"

"Ruang OSIS."

"Kalo ada anak osis masuk gimana?"

"Gampang, jangan dipikirin," ujar Arkan lalu mencium bibir basah Maddy.

"Mhhh aaahhh."

Arkan dan Maddy saling berbagi air liur mereka, bibir mereka seakan tak ingin berpisah dan ingin terus melumat satu sama lain.

Setelah ciuman berakhir, Arkan mere mas2 dada bulat nan besar Maddy. "Semuanya favorit gue."

Arkan memegang dada bulat Maddy yang menggantung indah. "ini makin gede."

"Ini gara-gara kakak, dimainin terus tiap hari," kata Maddy merenggut.

"Bagus deh, gue makin suka."

"Ahhh langsung minum ajaahh Kak, biar cepethh."

"Mhhh ahhh nen Lo empukk, bikin sesuatu dibawah gue tegang, pengenh masukin ke dalam Madd."

"Ahhh janganh ahh, shhh nanti ketauhann anhak osishh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maddy🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang