#17 🌹 (END)

358 17 4
                                    

Keesokan harinya....

Kini, Rose menjalani hari hari seperti biasa. Membersihkan rumah bersama ibunya, memasak, dan lain sebagainya. Tapi, rasa sakit di hati Rose masih membekas.

"Huffthh.. Rose, hapus pria brengs*k itu dari hidupmu. Kumohon?"

Ucap Rose pada dirinya sendiri.

Sore yang indah. Angin yang berhembus menerpa rambut indah wanita bermarga Park tersebut.

"Huffthhhh.. mungkin jika aku menghabiskan waktu ku dengan olahraga, aku bisa melupakan pria brengs*k itu sebentar."

Gumam Rose.

17.28 PM

Rose memakai jaket nya, celana legging dan topi diatas rambut yang terikat anggun.

Rose melakukan lari sore dengan headphone beriring musik di telinganya.

Perhatian Rose dari musik di headphone nya beralih ke sebuah restoran di samping jalan.

"Astaga, aku lapar. Hmmmm. Mungkin jika aku mampir sebentar tidak masalah."

Rose memasuki restoran itu, kebetulan di depan resto terdapat keterangan diskon 65%. Manusia mana yang tidak akan mengambil kesempatan ini?

_________________________________

Begitu masuk, Rose terkejut melihat seluruh pelayan berjejeran di depan pintu seraya menunduk kepadanya.

"Astaga. Apa yang terjadi? Dan ini?"

Rose menunduk ke bawah. Dia melihat karpet merah beralaskan mawar merah di sepanjang jalan.

"Silahkan nona."

Seorang pelayan wanita menghantar Rose ke kursi pelanggan.

"Astaga. Apa apaan ini?"

"Ahh ya ampun. Sekarang pelanggan lain menatapku. Aku benar benar malu."

Gumam Rose.

Sett Rose mengarahkan kepalanya ke kanan. Dia melihat beberapa pelayan berderet dari dapur membawa makanan di tangannya.

Rose be like = 😧😦😮😯😲😳🤯😱

"Silahkan nona."

Para pelayan pergi ke dapur dan meninggalkan Rose sendirian dengan makanannya.

"Bagaimana mungkin?! Ini semua adalah makanan kesukaan ku?!"

"Baiklah baiklah aku akui aku memang suka makan. Tapi kalau seperti ini aku butuh waktu seminggu!"

"Aghhhh."

*Suara langkah kaki*

"Tunggu...?"

"Itu...?"


"Jungkook??!"

"Agh shib*l."

Rose berjalan ke pintu tapi tangannya ditahan oleh Jungkook.

"Jung?! Lepas!"

Rose mencoba memberontak.

"Bae. Aku mohon, beri aku kesempatan. Ini hanya salah paham. Tolong?"

Jungkook menatap mata Rose dengan penuh rasa takut. Seolah olah Rose akan meninggalkan nya untuk selama dan lamanya.

"Tidak. Maaf. Tapi saat aku melihatmu, rasanya aku sedang berhadapan dengan luka ku sendiri. Jadi, sebaiknya kau lupakan aku."

Ucap Rose.

Mr. Jeon? Yes, Miss Anne? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang