Seseorang yang sudah tiada, telah lama lenyap dari pandangan kita namun tak kunjung lenyap dari ingatan kita dia selalu membekas senyuman yang hangat dan menawan
~KIM AERIS WILHELMINA~Terkadang merelakan orang yang kita sayangi itu tidak mudah untuk direlakan tetapi kita harus ikhlas agar dia tenang disana
~JIANA LUXI RIOUS ~"Aeris kamu mau kemana" tanya opah
"Aeris mau jalan jalan aja opah, sudah lama kan aeris tidak mengunjungi desa yang opah tempati ini" opah pun mengijinkannya pergi.
Aeris celingak celinguk seperti mencari orang ia berlari kesana kesini sampai dia sulit mengatur napas
"Hosh Kemana... Kemana pria itu... Sial"
Kalian tahu pria itu yang di maksud aeris itu pria misterius? Bukan bukan bukan dia melainkan kan pria jangkung itu yang ada di chapter atas ia melihat nya dari jendela tadi saat memejamkan mata nya dan ia membuka matanya kembali
Melihat ke satu sisi lainnya.Ia melihat ada seseorang di balik pohon yang lumayan agak besar aeris menyipitkan mata nya Agar lebih jelas dan deg
Kenapa pria itu ada di desa ini ? ia menatap ke arah aeris sebenernya dia siapa ? Kenapa menatapnya begitu, tatapan sulit diartikanAeris melihat sekelilingnya ia tidak merasakan akan sampai di tepi danau kecil. Dia pun beristirahat di tepi danau itu sambil mengatur napas nya
"Pria menyebalkan itu kenapa bisa ada sini dan doa seperti melihat ke arah gue" tanya aeris kepada dirinya lalu tiba tiba ia tersenyum sangat manis mengingat masa kecil nya di tepi danau tersebut.Ia teringat saat bermain dengan orang yang sangat penting bagi hidupnya
"Apa dia akan kembali lagi? Sungguh mustahil" cemberut aeris dan aeris menutupi muka nya di tekukan kaki nya air pun mengalir deras di permukaan matanya tubuh nya bergetar kencang
"Aeris merindukan mu....." Ia mengeluarkan air mata yang berderai deras
"Why did you leave Aeris alone hiks...why Why!!"
(Kenapa kamu meninggalkan aeris sendirian hiks....kenapa kenapa!!)"He said they would be together... Kau jahat tidak menepati janjimu itu" aeris kembali menangis
"Aeris tidak berhasil melindungimu hiks..hiks" kicauan burung yang tadi berisik menjadi reda mungkin dia mengetahui perasaan aeris
"Sudah anjir ngapa cengeng banget ikhlasin ris ikhlasin Lo kan udah janji jangan cengeng capek juga mata air di mata gue berderai deras hahah "
"Iya" jawab seseorang di belakang punggung aeris deg aeris membalikan badannya dan langsung menyeka air yang membasahi wajah nya yang cantik itu
sialan... Batin aeris"Sejak kapan Lo di situ" dingin aeris, namun seorang wanita itu tidak menjawab dan malah mematung
"SEJAK KAPAN LO DI SITU"
"S-sejak tadi kak" jawab orang itu
"Rumah Lo bukan disini kan" wajah yang menatap wanita itu dengan datar dan kembali menghadap danau itu
"Emm itu ... Karena a-aku berkunjung ke tempat bibi yang ia tinggali" jawab seorang wanita itu
"Hah... ck come here" ajak aeris
"Lo ngeliat dan mendengar semuanya ya" tanya aeris. ia mengangguk lalu mendongak dan menggelengkan kepalanya aeris menaikan bibir nya sedikit melihat dia yang entah apa jawabannya dan aeris pun mengetahui jawabannya
"Lo kalo ngejawab yang bener santai aja kali gue juga ga akan bunuh Lo" deg kata bunuh dia pun mengatur jarak dengan aeris. Aeris pun smirik memangnya dia kira aeris akan melalukan hal konyol itu tidak berpaedah sekali baginya.
"A-aku tadi melihat Kaka ke arah sini jadi a-aku mengikuti Kaka aku kira bukan Kaka ternyata itu beneran ka aeris" kata dia
"So, Lo dari tadi nguping gue gadis kecil" dia pun mendongak dan kembali turun melihat tanah
"Aku janji ko ga akan bilang ke siapa siapa"
CK memalukan sekali kau aeris niat tampang kul malah kuleheu batin aeris"Ikut aku ka" ajak jiana aeris pun menurutinya dan berjalan mengekor di belakang jiana, aeris dibuat memukau melihat pemandangan yang banyak begitu bunga sangat indah ia berlarian kesana kemari karena begitu menyukainya.
Gadis kecil itu pun tercengang melihat Aeris yang begitu gembira melihat bunga yang indahAku ga nyangka ka aeris yang cuek mempunyai sisi lembut yang sempurna dan penyuka alam batin jiana
Aeris seperti nya kelelahan berlari kesana kemari iapun melangkah kan kaki nya dan menuju ke arah pohon yang besar lalu dia duduk di papan yang ada di sana.
"Lo motret gue " tanya aeris sambil melihat ke pemandangan yang indah itu. Jiana pun mendongak
"Tidak kok" dia begitu menjawab dengan cepat
Dia terlihat sangat berbeda dan anggun batin jiana
"Sudah lama gue ga kesini tetap sama dan asri" kata aeris
"Apa Kaka pernah kesini tempat mana saja yang Kaka kunjungi m-maaf aku bicara lancang" aeris pun menggelengkan kepalanya
"Tak apa I often visit this place sampai sampai tempat ini terfavorit dan danau tadi bagi gue karena didesa ini tempat ternyaman sepi, aman, tentram terutama tidak berisik" jiana pun ia terus menatap aeris dan mendengarkan cerita yang aeris lontarkan
"Apa aku boleh bertanya" aeris pun mengangguk
"Bolehkan berbagi cerita sedikit yang kaka katakan saat didanau" sambung jiana aeris pun ia tidak langsung mengatakan ia tidak menjawab pertanyaan jiana
"Kalau Kaka tidak bisa gapapa ko"
"Seseorang yang sudah tiada... telah lama lenyap dari pandangan kita namun tak kunjung lenyap dari ingatan kita dia selalu membekas senyuman yang hangat dan menawan
"Gue ga-"
"Terkadang merelakan orang yang kita sayangi itu tidak mudah untuk direlakan tetapi kita harus ikhlas agar dia tenang disana" aeris pun membulatkan matanya yang begitu indah dan tersenyum sedikit
"Lo paham yang gue katakan" tanya aeris jiana pun menggangguk lambat dengan tangan di punggung aeris seperti menenangkan nya aeris terdiam sejenak dan mendongak
"Apa Lo lihat pria tinggi " tanya aeris
"Pria? Seperti nya tidak... Oh pria yang tinggi lalu memakai jas hitam" kata jiana aeris langsung menarik jiana dengan cepat karena ada sebuah luncuran panah kecil hampir menusuk jiana dan langsung menusuk pohon di belakang aeris, jiana pun terkejut.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
STRONG GIRL HERO ?? (On Going)
Teen Fiction{𝐩𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐚𝐜𝐚𝐤-𝐚𝐜𝐚𝐤𝐚𝐧} {𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘺𝘱𝘰 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘬𝘭𝘶𝘮𝘪🙏🏻} ⚠️𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐔𝐋𝐔⚠️ 🍭𝐔𝐒𝐀𝐇𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐊𝐑𝐈𝐓𝐈𝐊𝐀𝐍 𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔...