Taehyung aka Dirga
Tzuyu aka Aluna.
.
.Aluna berjalan dengan cepat ke arah Dirga yang sedang ngobrol bareng Jean, sohibnya sejak kecil. nafasnya memburu namun rautnya cemas, pikirannya gelisah.
"Ga, ikut gue"
Aluna menyeret Dirga menuju lorong yang sepi, meninggalkan Jean yang menatap bingung.
"ada apa bi?? kek tumbenan sih ngajakin ke tempat sepi"
sejenak Aluna menatap Dirga, lalu membuang nafas perlahan dan mencoba setenang mungkin.
"gue hamil Ga,"
⚡⚡⚡
Dirga mengedipkan matanya berkali kali, mencoba menerima ucapan Aluna.
"jangan bercanda bi, gak lucu tau"
"gue serius Dirga! gue hamil" ulang Aluna dengan penuh penekanan.
"kok gila sih??"
Dirga mengusak rambutnya frustasi, bagaimana bisa dirinya sampai kebobolan gini?? dia rasa selama ini main aman kok.
"gue gak yakin bisa lanjut sekolah, usia kehamilan sudah 17 Minggu Ga." ucap Aluna dengan nafas tercekat
"sorry bi, gue gak bisa langsung nikahin Lo. kita masih SMP, baru juga jadi kakak kelas."
"gue udah bilang mama, jadi secepatnya ke rumah." ucap Aluna lalu pergi.
.
.
.Jean hampir saja menonjok wajah Dirga, setelah mendengar penjelasan Dirga perihal Aluna yang sudah hamil.
"Lo brengsek Ga, asli"
Jean menatap Dirga sengit, dirinya juga emosi mengingat Aluna adalah cewek baik baik.
"kok bisa sih Je, gue udah main aman. atau mungkin itu bukan anak gue??"
bugh
kali ini Jean benar benar meninju wajah Dirga, entah kenapa se-pengecut itu si brengsek ini.
"dasar bajingan!! kalo Lo gak mau tanggung jawab, biar gue yang nikahin Aluna!!"
Jean pergi begitu saja, meninggalkan Dirga yang mengusap rahangnya.
Dirga menatap tajam ke arah Jean yang sudah pergi, lalu beranjak menuju parkiran sekolah dan melaju menuju rumah Aluna.
Dirga mengetuk pintu tak sabaran, membuat pemilik rumah terkejut dan segera membuka pintu.
"boleh saya masuk Bu??"
ibu Aluna mempersilahkan Dirga masuk, mengambilkan segelas minum dan duduk di depan Dirga. sejenak keduanya terdiam, hingga kemudian Dirga beranjak dan berlutut di depan ibu Aluna.
"saya minta maaf atas kelancangan dan sikap kurang ajar pada Aluna, anak ibu. saya tahu apa yang harus di lakukan, tapi untuk saat ini saya belum siap Bu. bisakah memberi waktu untuk saya menanyakan diri??"
"kau sudah bicara dengan kedua orang tuamu nak Dirga??"
Dirga terdiam, bahkan dirinya baru tahu tadi pagi dari Aluna. membayangkan saja sudah membuat hatinya perih, sudah pasti dirinya akan di hajar habis habisan.
"saya akan mencoba bicara dengan kedua orang tua saya Bu, dan secepatnya akan memberi keputusan yang terbaik"
"baiklah, setidaknya tolong pikirkan perasaan Aluna. dia sangat tertekan dan frustasi dengan hal ini, semoga kau bisa mengerti nak"
Dirga mengangguk pasti, lalu keluar setelah pamit. memutuskan menuju rumah dan menunggu ayahnya pulang, dengan perasaan ketar ketir masuk dan mendapati ibunya sedang mau keluar.