Bagian 6

281 25 0
                                    

Setelah saling menatap dengan lekat untuk beberapa saat. Reva dan wanita cantik yang berada dalam rangkulannya itu akhirnya sama-sama menyadari keberadaan satu sama lain.

"Kamu?!" ucap wanita itu.

Dia cukup terkejut melihat sosok yang sedang merangkulnya saat itu.

Karena sama-sama terkejut Reva dan wanita itu langsung saling menjauh satu sama lain.

"Kamu!? Kenapa,..."

"Maaf." potong Reva.

Wanita itu langsung terdiam ketika Reva tiba-tiba memotong perkataannya.

"Saat ini saya tidak punya waktu untuk meladeni anda. Karena ada hal yang lebih penting yang harus saya urus." lanjut Reva sembari berlari pergi meninggalkan wanita itu begitu saja.

"Kamu mau kemana woy?!" teriak wanita itu. Mencoba untuk menghentikan Reva yang saat itu pergi begitu saja tanpa menanyakan bagaimana keadaan wanita itu setelah ditabrak olehnya.

Sayangnya, saat itu Reva tidak memperdulikan teriakan dari wanita itu. Dia terus saja berlari mengejar si pencopet yang sudah pergi jauh entah kemana.

"Dasar cewe ceroboh. Bisa-bisanya dia pergi begitu saja." gerutu wanita itu dengan wajah kesalnya.

***

Walau sempat kehilangan jejak. Reva pada akhirnya berhasil menemukan dimana tempat persembunyian pencopet itu. Tanpa rasa takut sedikitpun Reva langsung memberi pelajaran pada pencopet itu. Hingga si pencopet pun berteriak memohon ampun kepada Reva.

Setelah sedikit memberi pelajaran pada pencopet itu. Reva lalu kembali ke tempat neneknya berada sambil membawa dompet berwarna hitam ditangan kanannya.

"Nenek." panggil Reva dari kejauhan.

Nenek dan Nathan yang saat itu sedang menghibur wanita paruh baya itu langsung menoleh ketika mendengar suara panggilan itu.

"Reva?" ucap nenek pelan.

Sejak tadi nenek dan Nathan tidak berhenti mengkhawatirkan Reva yang saat itu dengan beraninya mengejar pencopet itu seorang diri.

Ketika melihat wajah neneknya begitu cemas, Reva yang tadinya berjalan pelan langsung berlari ke arah neneknya dan begitu sampai di dekat sang nenek, Reva lalu memeluk neneknya dengan erat.

"Maafin Reva ya nek, karena tadi Reva pergi begitu saja meninggalkan nenek dan Nathan di sini. Nenek pasti sangat khawatir ya?" ucap Reva dalam pelukan sang nenek.

"Iya, nenek sangat khawatir. Nenek takut kamu kenapa-napa Reva." ucap nenek sambil mengusap-usap punggung Reva pelan.

"Reva baik-baik saja kok nek. Nenek jangan khawatir lagi ya." ucap Reva sambil menatap wajah sang nenek.

"Serius kamu baik-baik saja Va?" tanya Nathan dengan nada khawatirnya.

"Serius Nath, aku baik-baik saja kok." jawab Reva sambil menatap ke arah Nathan.

"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja Va. Tadi aku sama nenek sangat mengkhawatirkan kamu. Takutnya kamu dilukai sama pencopet itu."

"Maaf ya Nath aku sudah buat kamu khawatir."

"Ya aku maafin, tapi jangan di ulangi lagi ya Va. Aku sama nenek benar-benar deg-degan tahu nungguin kamu di sini."

"Hehehehe... Ya Nath aku janji tidak akan mengulanginya lagi."

Setelah melihat Reva kembali dengan selamat. Nenek dan Nathan merasa sangat lega. Hal yang sama juga dirasakan oleh wanita paruh baya yang kehilangan dompetnya itu. Dia juga ikut merasa lega melihat Reva kembali dengan selamat.

My Guardian AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang