Bagian 7

258 27 2
                                    

"Kenapa pelanggan cafe yang sombong ini bisa ada di sini?" batin Reva yang saat itu merasa heran melihat wanita itu tiba-tiba muncul di tempat latihannya.

Ternyata saat itu tidak hanya Reva saja yang merasa terkejut. Pelanggan cafe yang berparas cantik itu juga terkejut melihat kehadiran Reva di tempat itu.

"Si pegawai cafe ceroboh!? Kenapa dia ada di sini?" ucap wanita itu dalam hati sembari menatap Reva sinis.

Melihat tatapan sinis itu. Reva kembali teringat dengan kejadian kemarin.

"Haaahh! Kenapa aku harus kembali lagi bertemu dengannya." batin Reva.
Merasa tidak senang bertemu kembali dengan pelanggan cafe itu.

Karena tidak mau lagi ada masalah dengan pelanggan cafe itu, Reva yang tadinya terdiam kembali melangkahkan kakinya dan berpura-pura tidak mengenali pelanggan cafe itu.

"Tunggu." kata wanita itu sambil meraih lengan Reva dan memegangnya dengan kuat.

Reva yang saat itu berjalan di sisi wanita itu, cukup terkejut melihat wanita itu tiba-tiba memegang lengannya dengan kuat.

"Kamu tidak mau menyapa saya?" kata wanita itu.

"Huh!?"

"Kenapa reaksi kamu seperti itu? Kamu tidak ingat siapa saya?" tanya wanita itu masih dengan tatapan yang sama.

"Tidak, saya tidak ingat." jawab Reva sedikit ketus.

"Hah! Secepat itu kamu lupa dengan wajah saya?" tanya wanita itu, merasa tidak percaya Reva secepat itu melupakan dirinya.

"Untuk apa juga saya mengingat wajah anda lama-lama. Anda kan bukan siapa-siapanya saya." jawab Reva datar.

"Hah?"

Wanita itu langsung mengerutkan keningnya. Dia merasa tidak senang mendengar Reva berkata seperti itu.

"Berani sekali ya kamu bicara seperti itu kepada saya!?" ucap wanita itu.

"Kenapa saya harus takut kepada anda? Saya ini hanya bicara apa adanya." balas Reva datar.

"Tapi saya tidak suka mendengarnya."

"Suka tidak suka anda mendengarnya itu masalah anda bukan masalah saya. Jadi, tolong lepaskan tangan saya." ucap Reva sambil melirik tangannya yang masih dipegang kuat oleh wanita itu.

"Tidak. Saya tidak akan melepaskan tangan kamu sebelum kamu minta maaf dulu kepada saya."

"Apa!? Minta maaf?"

"Iya."

Reva langsung menunjukkan wajah bingungnya saat mendengar perkataan wanita itu yang tiba-tiba menyuruhnya untuk meminta maaf.

"Kenapa saya harus minta maaf kepada anda?"

"Karena kamu hampir melukai saya."

"Melukai anda?"

"Iya. Kamu tidak ingat dengan kejadian tadi pagi!?"

"Kejadian tadi pagi,?"

"Iya, kejadian tadi pagi di pasar. Saat kamu berlari ditengah keramaian lalu kamu menabrak saya,?"

"Ohh, kejadian di pasar itu. Bukannya saat itu saya sudah minta maaf ya? Kenapa anda kembali menyuruh saya untuk minta maaf kepada anda?"

"Karena kamu minta maafnya tidak sopan. Habis minta maaf kamu langsung pergi begitu saja tanpa menanyakan bagaimana keadaan saya."

"Hah!?"

Reva pun tersenyum sinis ketika mendengar perkataan wanita itu.

"Kenapa kamu tersenyum seperti itu? Kamu sedang meledek saya?" kata wanita itu. Merasa tidak senang melihat ekspresi Reva saat itu.

My Guardian AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang