Ketika kedua pasang mata itu saling menatap dengan penuh makna. Ocha dan Reva sama-sama merasakan adanya getaran di hati mereka.
Getaran itu semakin membuat mereka berdua larut dalam perasaan mereka. Namun, itu berlangsung tidak lama. Setelah saling menatap untuk beberapa menit, Reva dan Ocha akhirnya sama-sama tersadar dan langsung memalingkan pandangan mereka ke arah lain karena merasa malu.
"Terimakasih ya nona." ucap Reva malu-malu.
"Terimakasih untuk apa?" tanya Ocha.
"Terimakasih untuk sapu tangannya." jawab Reva sambil menunjukkan sapu tangan yang saat itu dipegangnya
"Ohh, iya."
Reva lalu menyeka sendiri keringat yang ada di wajahnya itu menggunakan sapu tangan pemberian Ocha tadi.
Ocha yang sempat memalingkan pandangannya kembali menatap Reva dengan sedikit senyuman di wajahnya.
Reva yang menyadari hal itu jadi semakin salah tingkah dan tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
"Ada apa dengan hati ini ya? Kenapa tiba-tiba aku merasakan getaran seperti ini setiap kali berdekatan dengan wanita ini,?" batin Reva yang merasa bingung dengan perasaannya sendiri.
"Ehemm." Reva berdeham untuk mencairkan suasana yang tiba-tiba membeku setelah mereka saling beradu pandang tadi.
"Apa kita bisa jalan sekarang nona?" ucap Reva sedikit gugup.
"Ohh, iya. Bisa." balas Ocha dengan sedikit gugup juga.
Setelah mendengar perkataan Ocha itu, Reva lalu menghidupkan mesin mobil sport berwarna biru langit itu dan perlahan melajukannya menuju arah rumah Ocha.
***
Dengan menempuh perjalanan 35 menit Reva akhirnya sampai di depan rumah Ocha yang besar dan mewah itu.
"Kita sudah sampai nona." ucap Reva sembari mematikan mesin mobilnya.
Saat Reva berkata seperti itu tidak ada balasan apa pun dari Ocha. Ketika Reva menoleh ke kursi samping kemudi Reva melihat Ocha sedang tertidur lelap.
"Pantesan dari tidak ada suaranya. Ternyata dia ketiduran." gumam Reva sembari tersenyum menatap Ocha yang saat itu tidurnya sangat lelap.
"Kasihan, dia kelihatan sangat lelah sekali." lanjutnya.
Untuk bisa menatap Ocha dari jarak yang lebih dekat lagi. Reva kemudian melepas sabuk pengaman yang dipakainya dan perlahan Reva mulai mendekatkan wajahnya di depan wajah Ocha lalu menatapnya dengan penuh makna.
"Kalau sedang tidur seperti ini wajahnya kelihatan sangat cantik dan manis juga ya." ucap Reva sambil terus memandangi wajah Ocha dari jarak yang cukup dekat.
Melihat wajah Ocha ditutupi oleh beberapa helai rambut Ocha yang sedikit berantakan. Reva dengan perlahan lalu merapikannya agar tidak mengganggu pandangannya saat itu.
"Wah, kulit wajahnya halus dan lembut. Pantas saja tidak ada satupun jerawat yang muncul di wajahnya." ucap Reva.
Dia terus saja memandangi wajah Ocha yang cantik dan manis itu dengan tatapan penuh maknanya.
"Iihhh,... Apa yang kamu lakukan Reva. Kenapa kamu terus memandanginya seperti itu. Kamu sudah gila ya." ucap Reva.
Dia langsung menjauhkan wajahnya dari wajah Ocha ketika menyadari sikapnya itu.
"Ayo sadar Reva sadar, kamu tidak boleh bersikap lunak kepadanya." lanjutnya sambil menepuk-nepuk kedua pipinya itu.
"Apa aku bangunkan saja dia ya." ucap Reva sembari kembali menatap ke arah Ocha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardian Angels
FanfictionKisah ini berawal dari pertemuan pertama mereka yang sangat menyebalkan. Hingga akhirnya mereka berdua pun saling membenci satu sama lain. Akankah mereka berdua saling mencintai dipertemuan-pertemuan mereka berikutnya ?