5_dîner

29 21 3
                                    

Jangan lupa vote!!

"So one last time
I need to be the one who takes you home
One more time
I promise after that, I'll let you go
Baby, I don't care if you got her in your heart"

(One last time- Ariana grande)

HAPPY READING

Siang yang cerah untuk Wesly menikmati coffe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang yang cerah untuk Wesly menikmati coffe.

Ia menseruput cofee sembari mendengarkan music. Wesly selalu saja memutar lagu itu.

Tringg!
Tringg!

Wesly mendapatkan panggilan dari atasan nya itu. Ia langsung menarik icon berwarna kuning.

[Wesly] Bonjour.

[Houde] Iya, saya mau kamu bawakan berkas penjualan ke ruangan saya.

[Wesly] Baik, aku akan menyuruh Albert untuk membawa kan berkasnya.

[Houde] Saya menyuruh kamu bukan Albert.

[Wesly] Siap, aku yang akan bawakan.

Tut.

Atasan nya menutup panggilan nya.

Wesly mencari berkas yang di maksud atasan nya. Ia terus mencari sampai Wesly menemukan berkas 'penjualan' lalu wesly menarik berkasnya itu.

Wesly keluar dari ruang, ia berjalan menuju lift. Ia menunggu lift.
Sesudah pintu lift terbuka, Wesly langsung menekan angka "15".

"Kalau Paman Houde tahu angka penjualan turun gimana ya" gumam Wesly.

Houde dikenal sebagai atasan yang suka marah-marah, tentu para karyawan seperti takut bertemunya.

Berbeda dengan nona Lee, walaupun dia keliatan tegas tapi dia tidak pernah marah-marah dengan karyawan.

Karyawan di perusahaan ini sangat suka dengan nona Lee, apalagi ia suka memberikan bonus akhir tahun.

Pintu lift terbuka dengan lebar, Wesly melangkah kan kaki nya, ia menuju ruangan paman Houde.

Sesampai di depan ruangan paman Houde, Wesly tidak lupa untuk mengetuk pintu terlebih dahulu.

Masuk! Sahutan dari dalam sana, Wesly membuka pintu nya. Ia sekarang sangat takut.

"Lambat! Mana berkas yang saya minta" tanya Paman Houde dengan nada yang sedikit seperti marah-marah.

Kemudian Wesly memberikan berkas itu dengan perasaan yang takut. Houde membuka berkas, tidak lama kemudian Houde membanting berkas itu kek meja.

Lalu ia memegang kepala nya dan membanting berkas ke meja.

"Kenapa angka penjualan turun drastis! Saya bisa rugi" ucap Paman Houde, ia berdiri dari kursi lalu menunjuk wajah Wesly.

"KAMU DI KASIH ENAK DI PERUSAHAAN INI, TAPI KAMU KERJA TIDAK PERNAH BENAR. HARUS NYA TANTE KAMU TIDAK URUSIN KAMU, SAYA BINGUNG SAMA ISTRI SAYA KENAPA MASIH AJA MAU URUSIN ANAK SEPERTI INI. ORANG TUA KAMU NYUSAHIN KELUARGA SAYA TAHU TIDAK!" Bentak Paman Houde, ia juga menumpahkan rasa pening nya selama ini.

Sedang kan di luar sana ada Nona Lee yang mendengar semua nya.

Ia langsung membuka pintu lalu menutup nya dengan kasar. Ia berjalan ke arah Wesly. Nona Lee memastikan apakah Wesly baik-baik saja.

Kemudian nona Lee menatap suami nya dengan tatapan yang terlihat marah. Wesly yang melihat itu langsung memanggang tangan Nona Lee.

"Wesly kamu pergi keruangan kamu" ucap nona Lee.

Wesly langsung keluar, setelah ia keluar dari ruangan Houde terlihat banyak karyawan yang melihat Wesly.

***

Wesly sedang murung, ia masih memikirkan ucapan Paman Houde.

"Jadi selama ini Paman Houde" ucap Wesly. Lalu merebahkan kepala nya di meja.

Tok!
Tok!

Wesly dengan cepat mengangkat kepala nya. "Masuk" ucap Wesly lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

Pintu terbuka dengan lebar memperlihatkan Vincent. Vincent tidak lupa untuk menutup kembali pintu.

Vincent berjalan menuju Wesly, lalu ia duduk tepat di depan Wesly.

"Ada apa" singkat Wesly lalu menutup laptop nya itu agar tidak menutup wajah Vincent.

"Mau menyampai kan amanah dari nona Lee, katanya kamu hari ini kerja setengah hari. End then aku juga di suruh kerja setengah hari" ucap Vincent.

"Baru dengar ada yang nama nya kerja setengah hari" ucap Wesly.

Sebelum Vincent pergi keruangan nya. Wesly ingin mengajak Vincent pergi makan malam.

"Wesly, kamu mau tidak menjadi patner ku di acara ulang tahun teman ku malam ini" ucap Vincent. Ia mengambil handphone milik nya, lalu menunjukkan undangan yang di kirim teman nya.

"Kamu tidak mempunyai kekasih?"

"Ya sudah, aku akan menemani mu kasian sekali melihat kamu yang tidak mempunyai kekasih"
Ledek Wesly

***

Malam yang begitu indah, bintang-bintang yang menghiasi langit.

Wesly dan Vincent baru saja keluar dari mobil. Sebelum memasuki Pesta, Wesly melihat penjual bunga rose merah. Ia berjalan ke penjual bunga rose itu. Lalu di ikuti oleh Vincent.

"Wah cantik sekali bunga nya" ucap Wesly lalu mencium bunga Rose.

Vincent dengan sigap mengeluarkan dompet kulit milik nya yang berwarna chocolate, ia mengeluarkan 16,94 Euro.

Wesly jalan begitu saja tanpa ia sadari kalau yang membayar bunga tersebut adalah Vincent.

Vincent melihat Wesly yang sedang menciumi bunga rose nya, ia sangat senang melihat nya.

"Ya gimana lagi, semua wanita juga suka bunga rose. Bukan hanya dia saja" gumam Vincent, lalu terkekeh

TBC

KRITIK&SARAN=

GUYS, BAGAIMANA DENGAN BAB INI??

FOLLOW=@biur.ym
@ee.soo

Story of us in Paris [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang