Disuatu hari yang cerah, nampak seorang pria muda yang gagah dan pemberani sedang berkutat asik dengan stick ps dan monitor yang menyala dengan terangnya di hadapannya. Terlihat begitu fokus, mungkin saja jika terdapat angin puting beliung di daerahnya, ia tidak akan pernah menyadarinya.
Terpantau, sudah hampir 3 jam ia bermain dengan hati yang gembira, sampai-sampai pria tersebut melupakan segala hal yang akan ia kerjakan sebelum acara bermain game ini terjadi.
Benar sekali, sang Pangeran telah melupakan apa yang kekasihnya perintahkan kepadanya sebelum ia pergi untuk menghadiri pertemuan di perusahaan milik keluarganya itu.
Saat dirasa sudah jenuh untuk melanjutkan permainan ke babak selanjutnya, Pangeran melepas headphone yang terpasang apik di kepalanya dan meletakkannya di meja, di sebelah keyboard.
Pangeran mengambil handphone yang terletak di sampingnya dan menyalakannya. Waktu menunjukkan pukul 17.30, itu artinya kekasih Pangeran, Yesaya, akan segera pulang untuk makan malam dengannya.
Tetapi lihatlah sekeliling Pangeran, terasa seperti rumah tak perpenghuni, sangat berantakan. Pangeran teringat bahwa dirinya belum sama sekali membersihkan apartement yang mereka tinggali bersama. Pangeran terlalu asik bermain game sampai dirinya lupa waktu.
Jika Yesaya tau, pasti ia akan marah pada Pangeran. Meskipun tidak akan pernah lama, tetapi Pangeran tetap saja takut jika membuat Yesaya marah.
Pangeran pernah secara tidak sengaja menghapus game kesukaan Yesaya. Yesaya sangat marah, tetapi Yesaya memilih diam dan meninggalkan Pangeran seorang diri di apartement milik mereka selama 1 minggu. Sifat itulah yang Pangeran tidak sukai dari Yesaya, membiarkannya sendiri selama beberapa waktu untuk merenungi kesalahannya. Pangeran benci itu, Pangeran benci saat Yesaya mengabaikannya dan menelantarkannya seperti kucing hitam yang liar. Pangeran lebih memilih untuk beradu argumen atau bermain fisik, tidak suka saat Yesaya diam dan menganggap dirinya tidak ada.
Membayangkannya saja sudah malas. Bagaimana ini? Akankah semua sudah tertata rapi saat Yesaya kembali ke apartement? Pangeran semakin panik, ia tidak tahu harus melakukan hal yang mana dulu. Pikirannya kacau karena perbuatannya sendiri.
Anehnya, Pangeran malah terangsang karena hal ini. Pangeran membayangkan saat Yesaya menghukumnya karena ia tidak patuh kepada perintahnya. Aroma tubuhnya, sentuhan sensualnya, suara beratnya, membuat Pangeran semakin terangsang dan tidak tahan lagi.
Masih menduduki kursi gaming-nya, Pangeran melepas celananya hingga tidak ada lagi kain yang menutupi area bawahnya.
Pangeran membuka lebar kedua kakinya dan menaikkannya ke atas meja. Terlihat sangat jelas sebuah lubang yang tampak basah padahal belum di sentuh sama sekali. Berkedut seperti ingin dimasuki, masih terlihat sangat sempit padahal sering sekali dimasuki oleh kekasihnya.
Batang penis yang hitam dengan kepala berwarna kemerahan dengan kulup yang menutupinya, sudah menjulang tinggi ke atas. Precum juga sudah membahasi kepala penis Pangeran.
Pangeran sudah tidak tahan lagi. Ingin sekali rasanya jika ada sesuatu yang memasuki lubang analnya. Rasanya sangat kacau dan panas.
Pangeran tahu jika Yesaya sangat tidak suka jika ia bermain tanpa dirinya. Mau bagaimana lagi? Pangeran sudah sangat amat terangsang karena membayangkan penis besar milik Yesaya memasuki lubang analnya.
Tidak terasa Pangeran sudah memasukan satu jarinya ke lubang kenikmatannya. Pangeran terus-terusan mendesah keenakan. Tidak lupa dengan membuka kulup penisnya dan mengurutnya secara perlahan menggunakan precum yang ada di kepala penisnya.
Tanpa Pangeran sadari, Yesaya sudah berada di depan pintu dan mendengarkan semua desahan Pangeran yang keluar dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla Chilli Pepper (mostly yesapange)
Romanceone shot stories sesuai judulnya, ceritanya bakal Vanilla Chilli Pepper Kalo mood nulis gw update