Halo, siapa yang nungguin cung🖐🏻
Kalian kapan libur pren?
Part ini bakal bikin kepo kalian ngelunjak😏
Tolong nyampein target 100 votes+ 200+ komen ya, terima kasih
HAPPY READING
14. ADA YANG TERUNGKAP
Terpaan angin membuat rambut panjang Nala berterbangan hingga membuatnya berantakan. Ia tengah menopang wajah dengan sebelah tangan di atas batas jembatan layang dengan tatapan berat, bukan ngantuk, Nala seolah menatap masalah dalam hidupnya saat ini. Sementara Abhi sibuk merapikan dan mengumpulkan rambut Nala yang berterbangan itu sambil menikmati wajah cantik Nala dari samping.
Mereka berada di salah satu jembatan layang yang pemandangannya tidak membosankan, terdapat gedung-gedung tinggi yang mewah dan pepohonan yang rindang di sekitar, ditambah pengendara di jalan bawah sana yang berlalu lalang
"Perasaanku nggak enak, Abhi," celetuk Nala sambil mengakihkan pandangannya pada Abhi yang juga menatapnya sambil memegang seutai rambutnya.
"Nggak enak, kenapa?" tanya Abhi bingung.
Nala terdiam bingung bagaimana mengungkapkan perasaan yang menjanggalnnya.
"Kamu cuma kepikiran terus, La, makanya jadi nggak enak."
"Tapi gimana aku bisa nggak kepikiran? Perasaan nggak enak itu bukan itu aja, kayak ada sesuatu hal besar yang lain." Ucapan Nala membuat Abhi sedikit tercengang.
Apa Nala bisa merasakannya?
"Apa?" tanya Abhi pelan.
Nala menggeleng bersamaan dengan kalimat yang ia lontarkan. "Nggak tau, deh."
Abhi bergerak memeluk Nala, membiarkan gadis itu bersandar di dada bidangnya. Tangan Nala bergerak membalas pelukan Abhi erat.
Nala merasakan elusan lembut di kepalanya, ia pun semakin menenggelamkan wajahnya dalam dada bidang Abhi yang mengenakan kaos hitam dibalut jaket jeans hitam itu. Tidak tau, tapi perasaan Nala tidak seperti biasanya. Ia merasakan seperti akan terjadi sesuatu yang besar. Ia juga tidak tau apa. Tapi, yang ia harap Abhi selalu berada di sampingnya, Abhi salah satu alasan terkuat agar Nala tetap bertahan menghadapi segalanya.
***
"Saya udah menemukan rekaman CCTV yang anda minta, Tuan," ujar seorang pria di seberang telepon.
"Baik, terima kasih atas kerja samanya, Pak."
"Sama-sama, Tuan. Akan saya kirimkan filenya setelah ini."
"Terima kasih."
Sambungan telepon putus setelah percakapan selesai antara Abhi dan seseorang bayarannya
Abhi tersenyum kecut, sebentar lagi ia akan tau siapa pelaku dari sebuah tragedi yang tidak bisa ia lupakan, tragedi yang menghancurkan separuh dunianya.
Ponselnya berdenting, sebuah pesan berupa file itu masuk. Ia membuka file tersebut dan melihat rekaman pada CCTV di lokasi kejadian. Cukup jelas, ia dapat melihat plat kendaraan itu. Ini akan memudahkannya mencari pelaku. Ponselnya ia cengkram dengan erat setelah melihat isi rekamannya.
Tanpa tunggu waktu lagi, Abhi langsung beranjak dari meja belajarnya. Ia hendak menyelidiki pemilik nomor polisi kendaraan tersebut.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA: Not Me, But It's Me (Sudah Terbit)
Novela JuvenilMASIH COMPLETED Di saat Naladhipa yang menyandang status sebagai kekasih Abhipraya, ia terjebak dalam masalah besar, Abhipraya justru hilang tanpa kabar. Ayah Nala tersangka kasus pembunuhan, sementara bunda Nala terjerat kasus korupsi yang membuat...