IV. The Chosen Empress

340 64 0
                                    

"Dengan ini kami umumkan bahwa pemilihan Putri Mahkota ditiadakan dan Putra Mahkota akan menikah dengan Putri dari kerajaan Vadronia setelah penobatannya menjadi Kaisar bulan depan."

Setelah pengumuman itu disebarkan ke setiap penjuru negeri, lebih dari sebagian rakyat tidak terima dengan pengumuman itu.

Bukan hanya para gadis yang ikut serta, namun keluarga mereka juga merasa rugi karena sudah mengusahakan yang terbaik untuk putri mereka, namun pemilihan Putri Mahkota malah ditiadakan secara tiba-tiba.

Pengumuman kematian Kaisar dua bulan lalu meninggalkan kepedihan mendalam bagi rakyat dan keluarga kekaisaran membuat mereka beduka cukup lama. Dan pihak kekaisaran sudah berdiskusi sangat lama untuk mengeluarkan keputusan ini.

Menurut mereka, memikirkan tentang pemilihan Putri Mahkota akan sia-sia diadakan di tengah masa sulit seperti ini. Putra Mahkota harus cepat mangamankan posisinya sebagai Kaisar karena tidak sedikit pengkhianat yang mencoba merebut posisi itu darinya.

Selene Harlow adalah calon Permaisuri Kekaisaran Ravaryn. Dia akan menikah dengan Kaisar tepat satu minggu setelah penobatan Sang Putra Mahkota menjadi Kaisar nanti.

Selene dipilih karena dirinya berasal dari kerajaan Vadronia dan agar Kekaisaran Ravaryn dapat kerajaan dapat memperkuat posisinya dalam mempertahankan kekuasaan dengan membangun hubungan yang lebih dekat dengan keluarga bangsawan lainnya. Ini dapat membantu menjaga stabilitas politik dan mengurangi risiko konflik internal.

"Yang Mulia, ini adalah Selene Harlow, Tuan Putri dari Kerajaan Vadronia."

Sunghoon menatap tanpa minat ke arah gadis rambut pirang di depannya sekarang. Memang cantik, namun tidak mampu membuatnya terpesona seperti gadis bermata hazel itu.

Ah... mengingatnya membuat Sunghoon sekakin merindukannya. Hari-harinya terasa jauh lebih berat dan sibuk semenjak kematian ayahnya, membuatnya tidak bisa beranjak selangkahpun dari istana.

"Tinggalkan kami." Perintah Sunghoon.

Dalam sekejap, ruangan itu sudah kosong. Hanya ada Sunghoon dan Selene di ruangan itu.

"Aku menikahimu karena politik dan suruhan para petinggi, jadi jangan harap kau bisa mendapatkan cintaku karena hatiku sudah dimiliki oleh gadis lain."

Penuturan Sunghoon membuat si gadis pirang mengukir senyuman miring. "Jangan khawatir, Yang Mulia, saya tidak akan mengharapkan cinta anda karena saya bersedia menikahi anda hanya karena saya menginginkan posisi Permaisuri."

݄꒱——— ݄꒱——— ݄꒱

Kabar mengenai Permaisuri terpilih tentu saja sudah sampai ke telinga Sunoo. Dia belum bertemu lagi dengan Sunghoon setelah malam dimana mereka menghabiskan waktu bersama. Setelah kematian Kaisar, Sunghoon benar-benar sibuk dan sulit dihubungi.

Sunoo merasa cemas karena Kekaisaran sudah mengumumkan adanya Permaisuri terpilih, sementara dirinya belum mengucapkan mantra pada Sunghoon.

Tok tok tok.

Sunoo menoleh, terkesiap mendengar ada yang mengetuk jendela kamarnya malam hari ini. Masalahnya, dia tidak memiliki pelayan ataupun pengawal untuk dia penggil. Hanya ada dirinya seorang di dalam rumah ini.

Semenjak bisnisnya bangkrut, Tuan Rozarth memecat semua pelayan dan pengawal karena tidak sanggup membayar gaji mereka. Karena itulah Sunoo belajar bela diri untuk menjaga dirinya.

Namun, saat dihadapkan dengan situasi seperti ini, Sunoo mendadak ciut dan merasa takut. Dia tidak pernah membayangkan ada pencuri masuk ke kamarnya yang terletak di lantai dua.

a somerset rhapsodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang