VII. The Capital Punishment

434 60 10
                                    

Saat Sunoo terbangun, dia sudah mendapat kabar bahwa sang Permaisuri dijatuhi hukuman pancung.

Kerajaan Vadronia yang merasa malu oleh tindakan lancang Tuan Putri mereka, lantas membiarkan pihak Ravaryn melakukan apapun yang mereka mau pada wanita itu.

Singkatnya, Selene dibuang oleh Kerajaannya sendiri.

Sunghoon memeluknya erat sambil menangis kencang, mengatakan bahwa dia sangat sangat berterima kasih karena Sunoo sudah mengandung anaknya. Masih beberapa minggu, jadi perutnya belum terlalu besar.

Sekarang Sunghoon sibuk mengurusi persidangan Selene, jadi dia meminta Jungwon sebagai sahnatnya datang untuk menemani Sunoo dan memberikan dukungan.

Awalnya Jungwon memang menentang hubungan mereka, tapi Sunoo bercerita bahwa Sunghoon sudah mencintainya jauh sebelum dia menggunakan sihir. Ditambah, melihat perlakuan Sunghoon selama ini membuat Jungwon semakin yakin bahwa penjelasan Sunoo tidak salah.

"Kau benar-benar berakhir dengannya," Lirih Jungwon yang masih tidak mempercayai bahwa sahabatnya mengandung keturunan Kaisar. "Aku belum bisa mempercayainya... bagaimana—"

"Jungwon," Sunoo memutar bola matanya jengah. "Berhenti bersikap dramatis. Aku sudah memberitahumu semuanya dari A sampai Z. Apa aku harus menceritakan juga bagaimana proses kami membuat bayi?!"

Jungwon tersedak ludahnya sendiri. "Tolong, jangan. Aku sudah sangat paham, tidak perlu repot-repot menjelaskan."

Sunoo tertawa melihat reaksinya. Bersama Jungwon membuat Sunoo merasa lebih lega karena memiliki teman bicara lagi. Selama ini Sunoo hanya mengobrol dengan para pelayan di istana atau dengan Sunghoon.

Dan seama dua tahun ini Jungwon sangat sibuk mengurus putrinya jadi mereka sangat jarang bertemu. Bisa dihitung jari berapa kali mereka bertemu dalam dua tahun ini.

"Bagaimana Haesoo?"

Jungwon mendengus. "Semakin hari dia semakin aktif, tapi aku bersyukur karena akhir-akhir ini dia lebih sering menempel pada ayahnya, setidaknya aku jadi punya waktu bersantai."

"Apa sangat sulit saat dia masih di kandunganmu?"

"Sulit, tapi suamiku selalu ada untukku dan memberi dukungan, jadi aku tidak merasa begitu sulit."

"Begitu...." Sunoo mengelus perutnya yang belum terlalu besar, mendadak dia merasa gusar.

Jungwon mengerling jahil. "Yang Mulia Kaisar sangat menyayangimu, beliau tidak akan membiarkanmu merasa kesulitan."

Pipi Sunoo bersemu seketika. "Ugh. Diamlah."

"Hahahahah." Kemudian Jungwon teringat sesuatu yang sangat membuatnya penasaran. "Omong-omong, apa Selene benar-benar dijatuhi hukuman mati? Maksudku, dia kan seorang Putri Kerajaan."

Sunoo mengedikkan bahunya. "Sunghoon yang mengurus semua itu, tapi besar harapanku dia mendapat hukuman mati.

Jungwon tersenyum miring. "Ohh... begini sikapmu setelah menjebaknya dengan menggores lehermu sendiri?"

Sudah Sunoo bilang kan kalau dia tidak bisa menutupi satu hal pun dari Jungwon. Pada akhirnya, Jungwon mengetahui yang sebenarnya. Entah dari mulut Sunoo sendiri atau lewat instingnya yang selalu benar.

a somerset rhapsodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang