05. mukbang seblak

719 83 6
                                    

"Pengen seblak" Yak, mc kita saat ini lagi rebahan. Sakura udah berangkat sekolah rumah jadi sepi.

"Kangen sama yang lain, shibal."

"Pengen kulineran kayak biasanyaaaa!" Yume terus merengek, menendang nendang kasur.

"Sumpah deh pengen seblak, bikin aja apa ya? Tapi, kencurnya beli dimana? Emang ada?"

Aku memutuskan untuk pergi ke minimarket, sekaligus membeli bahan makanan lain.

Aku pergi ke bagian daging-dagingan, sayur-sayuran, buah-buahan, lalu rempah-rempah nya. jangan lupa aku juga beli beberapa camilan.

Saat sedang melihat-lihat aku bertemu sang pemilik cafe pothos. Tatapan kami bertemu.

"Oh, kau yang kemarin kan? Kakaknya Sakura."

"Ah, iya. Aku sakura yume, salam kenal"

"Aku Tachibana Kotoha. senang bertemu dengan mu, sakura-san"

"Iie, jangan terlalu kaku begitu. Santai saja"

"Baiklah kalau begitu, yume-san!"

Kami sedikit berbincang, ternyata dia sedang membeli bahan makanan untuk di cafe.

"Jadi yume-san ingin memasak makanan khas negara asal mu ya?"

"Iya, benar."

"Apa boleh ajari aku? Aku tertarik dengan masakan mu, yume-san!"

"Tentu saja, di cafe mu ya?"

Kotoha mengangguk, kami pergi ke kasir dan membayar semuanya. Setelah itu, kami pergi ke cafe nya.

"Ngomong-ngomong, aku juga punya cafe, loh."

"Sungguh? Wah, kalau kamu disini yang urus cafe nya siapa?"

"Ada deh, seseorang yang aku percaya. Lagi pula ada karyawan lain."

"Cafe besar ya?"

"Lumayan, nanti sekalian aku ajari menu masakan lain mau? Kebetulan aku disini ngga ada kegiatan."

"Mau! Terimakasih banyak, yume-san." Waw. Aku terkesima liat senyumnya.

Kami sampai di cafe pothos. Segera kita mulai memasak.

"Kerupuk nya direbus dulu biar nanti ngga keras. Kupas dan potong cabe, bawang, dan kencur lalu dihaluskan."

Kotoha mengangguk dan mulai melakukannya.

Pokoknya aku menjelaskan cara membuat seblak dari awal sampe akhir, ga perlu dijelasin lah ya? Cari aja di google.

Saat bumbu nya di tumis anak-anak furin datang, mereka keliatan penuh luka. Kalo ga salah Sakura bilang mereka lawan sishitoren. *awokawok toren aer*

Saat masuk, si rambut kuning langsung bersin karena tumisan bumbunya nya.

"Pffttt" Sialan, hampir aja keceplosan ketawa. Bau ya? Aku juga dulu awal-awal suka bersin.

"Kotoha, pintunya dibuka aja biar bau nya keluar." Pintaku dari dalam.

Kotoha mengiyakan perkataan ku dan membuka pintu. Tapi nampaknya Sakura kaget aku ada disini.

"E-eh?! neesan?" Kepala ku keluar dari pintu dan menyapa nya.

"Yo!" Sambil melambaikan tangan.

Wanginya nya udah menggoda banget, jadi ngga sabar. Kayak judulnya, hari ini temanya mukbang seblak. Ini seblak jadi sepanci.

Kotoha lagi didepan ngelayanin anak-anak Bofurin. Aku teriak minta tolong dari dalam.

"Kotoha! Tolong dong!" Tak lama aku dan kotoha keluar membawa panci yang lumayan besar.

Kami menuangkan nya ke mangkuk agar lebih mudah.

"Yang mau nambah, nambah aja. Warnanya emang merah tapi ga sepedes itu."

Semuanya bilang enak, aku seneng hehe. Aku ngobrol-ngobrol sama kotoha. Eh, tiba-tiba si Sakura nyemburin kopi nya ke umemiya. Ini anak kenapa buset.

Semuanya udah selesai, kita siap-siap pulang. Aku juga udah janji bakal ngajarin kotoha menu makanan lainnya.

"Gimana tadi tandingnya?" Ucap ku ke Sakura.

"Ya... Gitu. Kita semua damai. Udah makan bareng juga tadi.."

"Heeee... Kamu menang kan?"

"Tentu saja! Haha!"

"Hebatnya sakura-chan" Aku pat-pat kepalanya, meski walaupun harus jinjit sih.

Sakura langsung ngeblush, nampak nya dia masih belum biasa haha.

"Urusai!!"

[on hold] sister?! «windbreaker x fem!reader.»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang