04. deeptalk, i guess?

680 83 5
                                    

"Mau aku pikirin berkali-kali pun, aku tetep ngga ketemu jawabannya."

Saat ini aku dan Sakura sedang duduk di sofa ruang tamu. Kurasa kami akan deeptalk haha, suasananya tiba-tiba jadi berat.

"Aku hilang diculik kan? Saat aku baru satu tahun"

"Iya, lalu?" Aku menunggu dia selesai berbicara.

"Kenapa baru sekarang? Maksud ku, kenapa baru mencari sekarang? Kenapa ngga dari lama...." Sakura menunduk, menatap lantai sambil memainkan jarinya.

Aku merubah posisi dan menatap ke Sakura. "Begini, Sakura. Kakak bukannya ngga mau, tapi ngga bisa."

"Ngga bisa?" Sakura menoleh ke arah ku.

"Benar. Waktu kamu hilang kan kakak baru enam tahun, selang dua tahun kamu hilang mama sama papa meninggal karena kecelakaan."

Sakura terlihat terkejut. Aku menggenggam tangan nya.

"Mama papa juga udah berusaha cari kamu, kok. Kakak inget banget setiap malam mama nangisin kamu, papa sama kakak cuma bisa nenangin."

Aku menghela nafas. "Pihak polisi juga ngga menemukan bukti apapun. Selama dua tahun itu kita terus-terusan nyari kamu."

"Sampai akhirnya saat papa mama mau jemput kakak mereka kecelakaan, mereka ditabrak truk yang rem nya blong."

"Waktu itu kakak masih terlalu kecil buat tinggal sendiri, karena pihak keluarga ngga ada yang mau ngurus kakak, kakak jadi anak angkat nya rekan papa."

"Rekan papa juga udah bantu buat nyari kamu, tapi tetep ngga membuahkan hasil."

"Rekan nya papa kakak panggil papi, ya. Keluarga papi ini cuma pura-pura aja nerima kakak, saat papi ngga ada mereka ngga segan-segan buat main tangan."

"Ngga lama, papi ditangkap karena suatu kasus. Papi dipenjara seumur hidup. Mulai saat itu, keluarga papi jadi lebih parah."

"Papi padahal udah nganggep kakak kayak anaknya sendiri. Kakak sampe dikasih hak waris, loh? Seharusnya ngga bisa."

"Hak warisnya itu juga yang kakak jadiin modal buat buka usaha setelah lulus."

"Setelah kakak dapat hak waris itu kakak mutusin buat keluar dari rumah, kakak tinggal sendiri. Kakak nyoba lagi buat up kasus kamu ke polisi tapi ditolak."

"Kakak minta bantuan temen-temen kakak, orang kepercayaan nya papi buat nyari kamu."

"Sampai akhirnya, temen kakak berhasil nemuin jejak kamu."

"Kakak langsung siap-siap pergi ke Jepang, loh? Akhirnya, alasan kakak buat hidup sampai saat ini ketemu."

Aku menangkup kedua pipi sakura. "Sakura, ingat. Disaat kakak dititik terendah, kakak selalu ingat kamu. Ngga sekali dua kali kakak mau coba bunuh diri."

"Orang-orang selalu bilang, kamu ngga mungkin masih hidup. Tapi kakak yakin, kamu masih hidup sakura."

Mata sakura terlihat berkaca-kaca, aku langsung memeluk nya. Memeluk nya dengan erat, perlahan terdengar suara tangisan.

"Sshh. Hei, kok nangis? Tenang, ya? Kakak kan jadi pengen ikutan nangis." Aku menepuk-nepuk punggung dan mengelus kepala nya.

"Maaf, ya? Kakak terlalu lama"

Sakura menggelengkan kepalanya. "Jangan minta maaf! Bukan salah kakak!" Aku dapat merasakan dia meremas baju belakang ku. Imutnya, dia mengatakan nya sambil sesenggukan.

"Kamu juga pasti menderita, kan? Kakak udah tau garis besarnya. Kamu dikucilkan karena rambut dan mata kamu berbeda." Sakura hanya bisa mengangguk, masih sesenggukan dia.

"Kamu ngga aneh, ini memang sudah jadi keturunan keluarga kita. Rambut kaka juga berbeda, kan?"

"Yang aneh itu mereka. Mereka mengolok-olok seseorang hanya karena sedikit berbeda. Setan pun insecure sama kelakuan mereka."

"Intinya ya, Sakura. Mulai sekarang kamu jangan takut lagi. Kamu juga udah dapat orang-orang yang perhatian ke kamu, kan?"

"Ada kakak juga. Kakak mu ini kuat loh. Lulusan SMA gangsan haha!" *kalo kamu baca manhwanya pasti tau hehe*

"Sudah, sudah. Kalau menangis lebih lama lagi mata mu besok pagi bisa sembab loh" Aku menyeka air matanya.

"Tidur yuk? Besok kamu sekolah, kan?"

"Iya..." Suaranya serak, khas orang habis nangis.

Aku mengantar nya sampai depan pintu kamar. "Oyasumi, haruka." Aku mengelus elus rambutnya.

Saat pintu ditutup aku berteriak dari luar. "SLEEP WELL, HARU-CHAN"

Benar-benar malam yang menyenangkan! Rasanya separuh beban ku menghilang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
































hehe. chapter kali ini fokus ke percakapan Sakura sama yume!

aku ngga begitu bisa bikin yang sedih-sedih, sorry ya kalo feel nya kurang.

aku up sekarang, satunya lagi nanti yaa. tunggu aja, okeoke?

Jangan lupa vote dan komen nya ya! Vote & komen kalian adalah penyemangat ku 😽

[on hold] sister?! «windbreaker x fem!reader.»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang