Kuterlelap di hamparan fairy floss berwarna jinggaKudekap aroma tubuhmu yang berbau lavender
Kecup bibir hangat menyambut pagiku kala membuka mata
Siapa yang bertuba dan siapa yang binasa?
Ketika lengan putih mulusmu justru menuba
Aku mencucaMerapal puisi-puisi bak matra sesaji
Aku meleleh karena panasmu
Irisan apel yang kukupas tanpa putus untukmuTiba-tiba terasa menusukku
Kau berkata; ranjangmu adalah hamparan fairy floss yang mudah meleleh
Bahkan saat kukulum dalam lumatan bibirku
Aku telah merasukimu, Sayang .... itulah yang mengiris kalbumu○○○
Enha// Oktober '24
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJAHIT SAYAP KOYAK (Kumpulan Cerpen & Puisi )
PoesiaSerpihan mimpi yang tak pernah kaupahami. Kurangkai dalam segenggam puisi dan short story. Haruskah kujadi penengah? Atau sekedar singgah? Dimarkah obituari di kegelapan mortuari.