19 London?

343 58 12
                                    

☕☕


Terhitung sudah satu minggu semenjak Ara dan Shani berbaikan setelah cold war antara mereka berdua, semua nya kembali seperti normal namun komunikasi mereka yang masi terbatas lagi lagi karena waktu Indonesia dan Amerika jauh berbeda.

Saat ini Shani tak memiliki kegiatan grup tapi ia tak tahan berdiam diri di rumah saja dan memilih hangout dengan temen semasa kuliah nya, sepulang dari Mall Shani mengajak temen nya untuk menikmati kopi di Kedai Ara mengingat waktu masi menunjukan pukul sepuluh malam. Masi terlalu sore di Jakarta untuk pulang.

Suara lonceng yang berada diatas pintu kedai berbunyi membuat karyawan di kedai dan beberapa pengunjung sontak menoleh kearah pintu.

Julia yang berada di balik meja kasir membalas membalas senyuman Shani yang tersenyum kearah nya ketika Shani dan teman teman nya berjalan kearah meja yang berada di pojok kedai. Meja favorit Shani.

Suasana yang sunyi dan nyaman tanpa suara suara bising dari costumer lain menjadi ciri khas kedai Ara, sama seperti owner nya yang tak menyukai kebisingan.

"Mau pesan dong" Sahut Shani ketika sudah berdiri di depan meja bar kedai

"Apa ci?" Tanya Julia siap mencatat pesanan Shani pada aplikasi kasir.

Mendengar hal itu Shani mulai menyebutkan pesanan temen teman nya yang di titipkan kepada nya beserta cake yang masi ada.

"Kalau cici pesan apa?" Tanya Julia ketika melihat kopi yang Shani pesan baru dua padahal mereka bertiga.

"Aku kaya biasa Americano satu aja"

"Tapi mba idol big bos udah kasih tahu kami buat batasi kopi mba idol, jangan dituruti kalau mba idol mesan Americano atau bahkan jangan sering sering minum kopi katanya" Sambar Lulu yang berada di balik mesin penggiling kopi ketika mendengar pesanan Shani.

Olla di sudut hanya menyimak sambil fokus membuat pesanan costumer

Shani menekuk kening nya mendengar hal itu. "Ara kan ga disini, dia di Los Angeles dia ga akan tau"

Lulu mengangguk membenarkan. "Iya ga disini tapi dia mantau setiap saat" Lulu menunjuk setiap sudut ruangan yang yang terpasang CCTV

Shani mengikuti arah padang Lulu.

"Ah kan CCTV ga bisa merekam suara, lagian dia ga akan tahu kalau kalian ga kasih tau, aku yakin banget dia ga mantau CCTV dari sana terus menerus" Balas Shani masi mencari alasan agar pesanan nya di buat.

Lulu tetap menggeleng. "Dia mantau setiap saat, kami ga sengaja pecahin gelas, terus salah buat pesanan, terus ga sengaja ngerusakin mesin kopi, ga lama dari itu bigbos tau dan gaji kita di potong" Lulu menjelaskan itu dengan raut sedih ketika mengingat Ara langsung marah marah tak begitu lama mereka melakukan kesalahan.

"Ah ga percaya aku Ara bakal tahu aku mesan Americano" Balas Shani masi berusaha agar pesanan nya di buat.

"Ah mba idol di bilangi ga percaya" Shani memperhatikan Lulu yang tiba tiba menatap penuh kearah salah satu CCTV.

"Juz aja mau ga mbak idol? Nanti biar Olla yang buatin"

"Ahh ga mau juz mau nya Americano"

"Bigbos ini idol cadel bigbos mau pesan Americano satu padahal kan dia harus kurangi kopi karena punya asam lambung" Ujar Lulu sedikit berteriak lalu kembali menatap Shani untungnya suara Lulu digubris oleh costumer lain. "Dalam hitungan ke sepuluh aku pasti jamin bigbos bakal menghubungi mba idol" Sambung Lulu.

"Kalau engga kalian harus buat pesanan aku ya" Tantang Shani mengeluarkan handphone dari dalam tas nya dan sama sama menghitung mundur, ia yakin Ara tak memantau cctv.

Barista & Idol 2 (Shanra)Where stories live. Discover now