"Kalau gw.... ketemu Winny pas baru masuk eskul band. Eh ga, gw awal ketemu dia di parkiran sekolah"
Flashback on ——
"Pa, Pi. Satang berangkat"
"Mau bareng Papi ga?" Tanya Perth, menawarkan anaknya buat ikut bareng dia.
"Ga ah, udah seminggu lebih masuk SMA masa masih di anterin" Ucap Satang, sambil memakai helm.
"Lu harusnya bersyukur Papi masih mau anterin, liat orang-orang di luar sana—" Ucap Perth, terputus.
"Iya Papi, terimakasih ya udah mau anterin Satang, tapi Satang ga mau ngerepotin Papi. Udah ah Satang berangkat dulu. See u Paps" Satang langsung pergi ninggalin Perth.
***
Satang udah nyampe di parkiran sekolah, dia ngelepasin helmnya dan naro di atas motor miliknya. Setelah itu dia melangkah pergi buat masuk ke dalam sekolah.
TINNN
TINNN
TINNN
Langkah Satang terhenti, karena dia hampir ketabrak sama motor yang melaju kencang di depannya.
"WOI, GILA LU YA?!" Bentak Satang, sambil nunjuk-nunjuk orang di motor itu.
"Minggir." Ucap orang itu, yang mukanya di tutupi oleh helm.
Satang menghalangi motor di depannya.
"Gw ga bakal minggir. Turun lu! Lu pikir ini area balapan, bisa se enaknya ngebut-ngebutan, hah?!" Geram Satang, natap tajam orang di balik helm itu.
"Lu mau minggir atau gw tabrak?" Tanya orang itu.
"Tabrak aja kalau bisa" Satang nantangin orang di depannya.
Dia jalan ke samping motor orang itu, Satang dengan sengaja ngelepasin helm yang di pakai sama orang di depannya.
Satang yang tadinya mau marah, malah diam pas liat muka Winny, dengan pupil mata yang semakin membesar.
Winny yang punya ciri khas dengan tatapan tajam matanya, selalu bisa bikin lawan bicaranya takut.
Tapi beda sama Satang. Dia malah kagum sama mata tajamnya Winny.
"Liatin gwnya lama banget, awas jatuh cinta" Sindir Winny, seraya senyum tipis.
Satang mendorong bahu Winny "Jatuh cinta pala lu! Lu harus ganti rugi" Ucap Satang.
"Ganti rugi? Emangnya lu kenapa, ga ada yang luka kan? Ga usah lebay. Jaman sekarang dekel gayanya so keras" Winny merebut kasar helmnya yang ada di tangan Satang.
"Kakel jaman sekarang juga ga bisa ngasih contoh yang baik buat dekelnya!" Ketus Satang.
Winny pakai helmya dan langsung pergi tanpa ngehirauin Satang.
"LU GA ADA MINTA MAAFNYA SAMA SEKALI?! dasar kakel sialan" Satang menendang batu yang ada di depannya. Sambil melihat motor Winny dari belakang.
***
Sekarang Satang lagi di ruangan eskul band. Ini pertama kalinya buat dia.
Satang dan orang-orang yang ngedaftar dirinya untuk masuk eskul band, di suruh duduk di lantai. Untuk mendengarkan pembukaan dari para seniornya.
"Selamat pagi semuanya. Nama kaka, ka First. Kaka sebagai pembimbing kalian di eskul ini. Selama kaka bimbing kalian, kaka juga akan di bantu sama kaka senior kalian" First mempersilahkan senior-senior itu untuk kedepan.
Satang melotot kaget saat lihat orang yang dia temui di parkiran tadi, ada di depan sana.
"Silahkan perkenalkan nama kalian" Ujar First.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 kecebong [SATANG, BARCODE, FOURTH]
RandomCerita tentang tiga anak yang super ekstrovert, menggambarkan kehidupan yang penuh warna, energik, dan penuh dengan interaksi sosial. Ketiga anak ini memiliki sifat yang ceria dan selalu antusias kalau soal makan. "Makan is everything" -Barcode Ti...