Cuaca mendung di sekitar kota buat hari minggu ini jadi lebih spesial. Di tambah hari minggu ini 3 kecebong kita udah siap mau berangkat ke sekolah.
06:58
Hari ini ada kegiatan dari SMA GMM POTENSI untuk kunjungan kampus, ke Thammasat University. Khusus untuk kelas 12, seperti tahun lalu.
Sudah seminggu yang lalu acara ini di infokan untuk anak kelas 12. Jadi Fourth, dan Barcode udah siapin perlengkapan mereka dari jauh-jauh hari. Kalau Satang? ga perlu di tanya.
"Pa, baju Satang mana?" tanya Satang kebingungan mencari bajunya.
"Coba di lemari bawah" sahut Chimon yang tetap fokus sama masakannya.
Setelah mendapat jawaban, Satang balik ke kamarnya dan kembali mencari baju yang ia cari.
"Pa, ga ada!" pekik Satang sambil menuruni anak tangga.
"Coba di lipetan yang udah di laundry" sahut Chimon kembali.
"Ga ada juga, Papa!" teriak Satang.
"Perth! Bantuin cari baju anak kamu tuh!" ketus Chimon menatap kesal ke Perth yang berada di sofa depan tv.
"Siap, Sayang!" Perth memberi gerakan hormat ke Chimon.
Perth bangun dari duduknya, dan bergegas ke kamar Satang.
Kamar Satang sudah kaya kapal pecah, baju ada dimana-mana. Kaya lautan baju.
"Lu nyari baju apaan?" Perth mengambil satu baju dari lemari Satang.
"Yang warna biru laut, lengan pendek" jawab Satang melihat sang Papa melemparkan semua baju yang dia punya kelantai.
Alih-alih bantuin Perth nyari baju, Satang malah rebahin dirinya di tumpukan baju yang berantakan.
Perth masih sibuk nyari baju anaknya, sampai semua lemari dia buka.
Satang menghela nafas berat "Ga ada 'kan?" tanya Satang frustasi.
"Lu bantu cari juga Tang. Lagian baju lu banyak banget, artis bukan" ejek Perth kepada sang anak.
Satang memutar bola matanya malas. Udah 1 jam Satang cari bajunya dan mundar-mandir naik turun tangga, makanya sekarang Satang udah ga ada tenaga buat ribut sama Papanya.
"Ada, ga?" Chimon dateng sambil senyum-senyum mencurigakan.
Satang dan Perth menggelengkan kepalanya. Udah frustasi cari baju Satang.
Chimon menahan tawanya "Nih, ternyata kemaren sama bibi di cuci" Chimon memberikan baju yang ia pegang ke anak tunggalnya.
"Papa, kenapa ga bilang dari tadi!" Satang merebut baju di tangan Chimon dengan kasar.
Chimon ga ngehirauin, melainkan tertawa melihat sang anak marah-marah. Tapi Perth yang ngeliat itu langsung menjitak kepala sang anak pelan.
"Makanya baju jangan se gudang. Di pake engga, jadi pajangan iya" Perth pergi ninggalin Satang, di ikuti oleh Chimon.
DI SEKOLAH --
07:20
Pagi ini Satang lewatin sarapan paginya, dia pikir bakal telat karena waktu dia habis buat cari baju.
Tapi ternyata Satang belum telat. Bahkan baru beberapa murid aja yang dateng, dan duduk-duduk santai di bawah pohon.
Satang lari sambil melihat ke segala arah, buat cari kedua temannya.
"Olin! Huh... Huh... Huh..." sapa Satang tergesa-gesa.
"Fourth sama Barcode belum dateng?" sambung Satang melihat ke dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 kecebong [SATANG, BARCODE, FOURTH]
عشوائيCerita tentang tiga anak yang super ekstrovert, menggambarkan kehidupan yang penuh warna, energik, dan penuh dengan interaksi sosial. Ketiga anak ini memiliki sifat yang ceria dan selalu antusias kalau soal makan. "Makan is everything" -Barcode Ti...