xvi. love and wishes [END]

723 72 19
                                    

"Ca, jujur sama gue lo udah lakuin itu sama Rado berapa kali?"

Eca tersedak saat Feli tiba-tiba bertanya ambigu padanya.

"Itu apaan anjir?"

"Having sex."

"SI ANYINGG."

"Lah, nggak usah ngegas. Gue udah tahu kali."

"Gimana ceritanya lo tahu, Felika????" Eca ngegas.

"Waktu mau pinjem hairdryer gue nemu kondom di laci lo sih. Jadi, gue berasumsi lo udah bukan Eca sebelumnya."

"Sotoy lu," Eca menonyor muka Feli menjauh.

"Tapi seriusan gue tanya. Udah berapa kali?" Feli makin gencar bertanya.

"Kenapa sih lo kepo amat?" Eca berusaha menghindari pertanyaan itu.

"Gue kepo dong sahabat konservatif gue ini akhirnya cetak gol."

"Si anying," Eca misuh kecil.

"Seriusan gue nanya, Yeneca."

"Entahlah, gue nggak ngitung."

Feli justru heboh gebrak-gebrak meja. "AKHIRNYA LO BUKAN CEWEK KONSERVATIF LAGI, YENECA!!!!"

Eca sadar sejak bertemu dengan Rado, hidupnya yang lempeng mulai dia tinggalkan. Dia bukan lagi Eca seperti sebelumnya. Cewek konservatif yang menghabiskan akhir pekan dengan kesemsem kisah cinta drama Korea itu kini sudah punya pacar. Pacar yang menurut Eca tidak pernah ada di bayangannya sedikit pun.

Bagaimana tidak? Kepribadian mereka berbanding terbalik. Eca yang lempeng tak suka neko-neko tiba-tiba dipertemukan dengan Rado yang ugal-ugalan dan mode dewasa. Meski awalnya kewalahan, Eca menyukai apapun tentang Rado. Cowok itu juga sangat menyayanginya hingga Eca tak sedikitpun menyesal memberikan segala hal tentang dirinya.

Seperti kali ini. Meski sudah berusia tiga puluh tahun, wajah panik Rado ketika tak menemukan Eca di kerumunan pun terlihat jelas. Namun, ketika melihat keberadaan Eca, Rado langsung melambai riang dan berlari kecil mendekat ke arahnya. Lalu dengan lembut berujar,

"Panas nggak sih? Mau ngadem ke mall?"

Princess treatment itu nyata kalau lo nemuin orang yang beneran anggep lo tuan putri bagi dia.

"Apa mau beli payung? Takut kulit kamu kebakar, Sayang."

Eca memukul pelan lengan Rado. "Nggak usah lebay deh. Aku nggak apa-apa."

Tapi bukan Rado kalau nggak heboh melihat wajah Eca memerah karena kepanasan. Mereka langsung meneduh sebentar di bawah pohon yang sebenarnya nyaris gundul. Es yang baru Rado beli pun rasanya biasa saja saking panasnya cuaca akhir-akhir ini.

"Sepertinya aku nggak salah milih kamu buat hadir di hidup aku deh, Kak."

Rado langsung menunduk memandang Eca yang bicara. "Tiba-tiba?"

"Meski aku nggak seekspresif Kakak buat nunjukin rasa sayang ke aku, tapi aku juga sayang ke Kak Rado. Jadi, kita sama-sama saling sayang."

Rado tersenyum manis. "I knew, Dear."

"Jadi, mari tetap seperti ini untuk waktu yang cukup lama, ya?" kata Eca lagi.

"Kenapa tiba-tiba bilang gitu?"

Eca menggeleng. "Nggak apa-apa. Tiba-tiba pengen mellow aja."

Rado kemudian memeluk Eca dari belakang dengan gemas. "Aku bakal mertahanin kamu sekuat aku bernapas, Ca. Jadi, tetaplah menjadi Yeneca-nya Rado. Oke?"

Eca tersenyum sambil manggut-manggut dan balas mendekap lengan Rado yang berada di dadanya.

Diam sebentar karena keduanya fokus menghadap ke depan. Namun, beberapa saat kemudian, Rado tiba-tiba menunduk, berencana akan menciumnya. Tapi hal itu langsung Eca gagalkan dengan diikuti dumelan sebal.

"Ingat tempat, Kak."

Rado justru mengerling nakal. "Yaudah nanti di rumah biar lebih syahdu."

Eca langsung menabok Rado dengan keras. Rado beralih untuk mengecup lembut pucak kepala Eca. Eca membiarkannya karena dia juga suka tindakan itu.

Sungguh, Eca tak menyesal bertemu Rado. Sekalipun beberapa orang bilang hubungan mereka kotor atau sejenisnya, Eca tak peduli. Eca hanya ingin terus memeluk cowok itu erat-erat.

Baik hari ini maupun untuk seterusnya.

—END.
Cxp, 9 June 2024.

Cxp, 9 June 2024

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— DITTO. | 2024 —

a/n:

Wahhh, kelar juga nih cerita. Banyak adegan yang ehem ya di sini, wkwk. Makasih buat yang udah baca sampai selesai. Aku harap cerita ini mampu membuat kalian tertawa dan sejenak lupa dengan masalah yang sedang kalian hadapi. Gpp, sesekali haha-hihi biar nggak spaneng.

Apapun jalannya, semoga Tuhan selalu melindungi dan memberi kita banyak rezeki, ya. See you when I see you again. Jangan lupa baca ceritaku yang lain ya. Kutunggu jejak kalian di cerita-cerita randomku.

Coba sini komentar gimana perasaan kalian abis baca cerita ini.

Btw, maaf ya jika masih banyak typo. Masih harus diedit sebenarnya kayak italic dsb, tapi aku belum ada waktu. Jadi, pankapan aja aku edit lagi ya. So sorry. Pankapan aku akan bikin cerita Bluesy lagi kok. Tapi sekarang belum bisa, ya. So, if you don't mind, please follow me.

That's all from me. Lopee you 💙💜🌻

Ditto. | BluesyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang