Sebelas

756 90 5
                                    

Pukul 18.00.

POV Kediaman Keluarga Zayyan.

"Aduhh, udah ganteng anak Mami, Adekk sudah siap sayang?" ucap Mami Zayyan.

Zayyan menghela nafas sedikit berat. Jujur ia deg degan saat ini.

"InsyaAllah, Adekk siap Mami" balasnya.

Mereka sedang berada di kamar Zayyan. Tadi Mami mengantarkan Baju Batik Zayyan yang sudah dipersiapkan oleh Butik langganan Maminya.

Zayyan menggunakan batik bernuansa Jawa berwarna Merah campuran Hitam, senada dengan kebaya yang akan di pakai Muthe malam ini.

"Ayok kita turun, semua sudah nungguin kita" ajak sang Mami menggandeng tangan anak bungsunya.

"Oke Letsgoo Mami" balas Zayyan.

Rombongan Keluarga Zayyan terdiri atas Papi Mami dan Kakak Perempuan Zayyan beserta suami dan anak2nya (Keluarga inti) dan Saudara2 Zayyan dari Pihak Papi dan Mami Zayyan beserta kolega2 Papi Cio yang dekat2 saja.

Setidaknya ada belasan Mobil yang akan mengiringi perjalanan Zayyan menuju rumah dr. Lio untuk Acara Lamaran ZayMuth.

POV End.




Skip

POV Kediaman dr. Lio.

Setelah pemasangan seluruh dekorasi selesai sore tadi oleh pihak Vendor acara, Bunda Shani yang memang daritadi sibuk mengecek ini itu (*karena ia seorang yang perfectsionis ygy) bersama suaminya, kemudian Ia pun menghampiri Muthe di kamarnya dengan kondisi Bunda sudah mandi dan sudah menggunakan Batik seragamnya.

Di kamar Muthe.

Bunda yang baru masuk ke kamar Muthe itu disuguhkan oleh kondisi kamar yang lumayan berantakan karena alat make up berserakan di lantai dan meja rias. Ya Muthe sedang di make up oleh salah satu MUA terkenal di kotanya yang dipesan khusus oleh Mami Zayyan tuk calon mantu.

"Kakak" panggil Bunda yang sudah berkaca-kaca.

Jujur Bunda sangat terharu saat ini. Ia tidak menyangka anak manjanya ini sudah mau dipinang oleh seorang laki-laki yang dicintainya dan mencintainya.

"Bunda... kok nangis" tanya Muthe menoleh ke Bundanya sekilas.

"Bunda terharu Nak hiks, Kakak sudah dewasa, perasaan Bunda Kakak tuh masih bayinya Bunda hiks, sekarang udah mau dilamar orang aja" ucap Bunda menyeka air matanya.

"Cup cup Bunda, doakan Kakak terus ya Bunda, supaya Kakak bisa jadi istri yang baik nantinya untuk Kak Zayyan seperti Bunda ke Alm. Ayah Vino dan Papa Lio" ucap Muthe.

"Iya, Bunda sama Papa selalu doain Kakak kok. Oyah, Ayah Vino pasti terharu dan bangga dari atas sana melihat Kakak sekarang, kita doakan Ayah disana yaa semoga ditempatkan di tempat terbaik disisi ALLAH SWT," balas Bunda.

"Amiiin Yaa Rabb, Aniwe Kakak kangen deh sama Ayah Vino, udah lama gak ke Makam Ayah" balas Muthe mulai berkaca-kaca.

"Besok Kakak pergi sama Kak Zayyan ke makam Ayah ya sekalian minta restunya" balas Bunda.

"Oke Bunda". Balas Muthe.

Bunda lalu keluar dari kamar Muthe, karena ia dan suaminya akan menyambut tamu yang datang. Sedangkan Muthe didampingi oleh sahabat2nya Jessi, Flora dan Icel di kamar. Mereka juga menggunakan Seragam yang telah disiapkan oleh Butik.

Skip

Semua keluarga besar Bunda Shani dari Jogjakarta dan keluarga dr. Lio tampak juga sudah hadir disana. Sahabat2 Bunda beserta Suami dan anak2nya terlihat sudah standby juga di rumah dr. Lio. Kolega2 bisnis Bunda dan kolega dari Rumah Sakit dr. Lio juga ikut menghadiri acara tersebut. Meskipun terbilang mendadak tapi semua rencana yang disiapkan oleh keluarga Zayyan tampak sempurna dan sesuai harapan.

POSESIF SIBLINGS (CHRISMUTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang