BAB 3

44 7 3
                                    

HAPPY READING :)

bel istirahat telah berbunyi. Yori merasakan bahwa perutnya sudah lapar. dia pun mengajak Bene untuk mencari makanan.

"Ben, laper nih. nyari makanan kemana?"
"disini ada kantin, gratis pula"  jawab Bene dengan datar.
"gratis? beneran?" Yori sedikit heran.
"iya, tapi aku gak akan kesana, aku mau belajar aja ngulang yang tadi. kau pergi sama indra gih".

Yori pun tidak menghiraukan perkataan Bene, karena perutnya yang sudah lapar ia bergegas menuju ke kelas indra.

sesampainya, ia melihat indra yang sedang memegang sebuah sapu dan akan segera menyapu kelasnya.

"nda, kamu ga istirahat?" tanya Yori.

indra pun menoleh ke arah suara tersebut, dan ternyata Yori yang memanggilnya. indra pun segera menghampiri Yori.
"ada apa?" tanya indra

"kamu gak istirahat?" ucap yori

"eh nggak, kau sama Bene aja. aku mau bersihin kelas, soalnya kena hukum hehehe" jelas indra sambil menyeringai.

"kok bisa dihukum?"
"iya, e-eh itu. soalnya a-aku gak ngerjain tugas" jawab indra dengan malu.
"oh gitu ya. Bene juga gak mau istirahat dia milih belajar"
"oh, kalo kau ke kantin sendiri berani kan?"
"berani kok. emang kantinnya dimana? trus emang bener ya gratis" tanya Yori.
"iya bener gratis. soalnya udah fasilitas juga, biasa donatur. tapi, gratisnya satu anak 20 ribu aja per hari." jelas indra.
"oh berarti kita juga harus liat harga ya?" tanya Yori memastikan.
"iya bener, jangan lebih dari segitu"
"jadi kantinnya dimana?" Yori bertanya lagi karena belum sempat dijawan indra.
"eh iya. kamu turun aja kebawah. dia ada di belakang" jelas indra.

tiba tiba ada seorang anak yang memanggil indra "oy gel. ayok buruan sapuin ini!"

indra yang mendengar itu pun langsung meninggalkan Yori dan berlari menuju kearah temannya tersebut. Yori juga bergegas ke kantin setelah diberi tau letak kantinnya.

"siapa tuh gel? ada cewe nih?" tanya temannya menggodanya.
"ah nggak. itu temen kok" ucap indra sambil menyapu.
"temen apa temen"
"ARDIT. jangan nggak nggak ya. nanti bang boris suka ikut ikutan" ucap indra dengan tegas.
"iya maaf gel. tapi itu anak baru ya? anak panti atau asrama?"
"iya baru datang kemarin. yang jelas dia anak panti. lagi mana ada  anak asrama yang mau bekawan dengan anak panti kek kita"
"iya juga ya" ucap ardit sambil mengangguk.

*
*
*
*
*
*

Yori berjalan ditangga untuk turun kebawah. namun belum sampai dibawah ada seseorang memanggil nya.

"ri tunggu"

Yori menoleh dan menyadari bahwa yang memanggilnya adalah Boris. meskipun Boris masih kelas 7 SMP, kharisma dan ketampanannya sudah terlihat. Yori yang melihatnya pun sedikit tersenyum.

Boris berlari kecil menuju arah Yori. "mau kemana ri? ke kantin? kok sendiri?"

"e-eh iya bang itu, anu, mau ke kantin" ucap Yori yang sedikit salah tingkah karena masih canggung dengan Boris.
"yang lain mana? Bene? indra?"
"itu bang. Bene mau belajar katanya, kalo indra lagi bersihin kelas, dihukum dia karena gak ngerjain tugas.
"kan. sudah biasa itu si Inda. dari malam aku suruh dia kerjain tugas, tapi malah tidur. ya udahlah biarin aja dia Nerima konsekuensinya" ucap Boris yang sedikit kesal kepada adiknya.
"bang oki mana bang?"
"bang oki latihan bola dia. biasa kalo atlet mah sibuk"

Yori pun tersenyum. mereka berdua pun segera menuju ke kantin. memesan beberapa makanan dan duduk dikantin dengan saling berhadapan. tidak ada percakapan diantara mereka. meskipun sudah lumayan kenal, mereka masih sedikit canggung. bukan tanpa alasan, karena Yori belum pernah mengobrol berdua dengan Boris. tidak seperti dengan indra dan Bene yang memang mereka sudah pernah mengobrol berdua.

MUTIARA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang