Chapter Three

3 1 0
                                    

Jane masih tertidur sangat pulas, namun ia sedikit melihat bayangan Evan yang mendekatinya dan mencium kening dan bibirnya dengan sangat lembut. Jane melihat Evan menangis dan tatapan Evan yang seperti sedang merasakan sakit. Evan juga bergumam dengan tidak jelas.

Jane tersadar dan terbangun dari mimpinya. "Sial!" gumamnya. Ia melihat ke sebelahnya dan tidak menemukan Evan di sebelahnya. "Sepertinya kau sangat mencintai dirinya dibanding aku," ucap Jane dengan lemah. Ia kemudian bersiap untuk ikut dengan Evan hari ini.

.

Evan dan Jane sudah berada di ruang meeting yang diadakan pagi ini. Evan memberikan aba-aba kepada sekretarisnya untuk mempersiapkan segala yang dibutuhkan. Sekretarisnya menganggu dan keluar dari ruang meeting. Jane tidak tahu apa yang sedang terjadi, ia sudah memiliki pikiran bahwa hari ini Evan sudah memanggil pengacara untuk dirinya dan Evan.

Tidak lama suara sekretaris Evan membuat Jane menoleh ke arah pintu dan melihat seorang laki-laki tua yang ia temui di kafe kemarin. Evan masih dalam kondisi membaca beberapa kertas penting dengan kliennya. Jane menatap Evan dan bertanya, "Apa bapak ini pengacara kita?"

Evan menatap Jane sebentar, "Tidak. Kau duduk saja."

Laki-laki tua itu menatap Jane dengan pandatang tidak asing. Jane hanya bisa menunduk, mencoba untuk menyembunyikan wajahnya. Namun, laki-laki tua itu kembali mengingat dan menunjuk Jane dengan tatapan terkejut. "Apa yang kau lakukan di sini, pelayan?!"

Jane semakin tertunduk dan meremas kedua tangannya. Evan menatap laki-laki tua itu dengan tatapan dingin dan menyuruhnya untuk segera duduk. Laki-laki tua itu kemudian duduk di hadapan Jane dan kemudian berkata, "Apa yang dilakukan wanita sialan ini, Tuan Wyatt?"

Evan mengeraskan rahangnya, "Tenang, Tuan Banks. Wanita pelayan yang kau panggil sialan ini adalah istriku." Tegas Evan.

Pria tua itu kini mematung. Masih memproses ucapan Evan yang cukup mengejutkan. Evan kemudian melihat beberapa lembar kertas lagi di hadapannya dan memberikannya kepada si pria tua. "Saya akan membatalkan kontrak kerja sama dan memblacklist perusahaan anda." Ucap Evan membuat Pria tua itu terkejut dan menentang hal tersebut.

"Apa yang membuat anda membatalkan dan memblacklist perusahaan saya?! Apa hanya karena saya tidak hormat dengan istri anda?!" tanya si pria tua. Evan memberikan pria tua itu tatapan datar dan memberikan beberapa lembar kertas yang kemudian membuat sekretaris Evan menyiapkan monitor untuk menampilkan kinerja perusahaan si pria tua yang semakin lama semakin menurun.

"Penjualan dari perusahaan anda menurun, menyebabkan kompetitor perusahaan lain semakin maju dan mengambil kesempatan dalam hal tersebut. Anda tidak hanya membuat perusahaan anda hancur perlahan, namun membuat perusahaan saya terkena imbasnya bila saya mengikuti kontrak yang anda tulis," ucap Evan. "Saya melihat tidak ada kesempatan dalam perusahaan anda untuk kembali maju meskipun saya berinvestasi dengan jumlah di atas 6%. Perusahaan ini tidak akan mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut."

Si pria tua kemudian tersenyum dan menatap Evan dengan tatapan kagum sekaligus meremahkan, "Bagaimana bila saya mendapatkan kesempatan? Saya tidak bodoh, Tuan Wyatt. Saya memiliki investasi dengan perusahaaan lain dan bukan hanya perusahaan anda. Bila ini hanya mengenai istri anda, tinggal bilang saja. Saya akan meminta maaf-"

"Maksudmu perusahaan BC?" Evan tersenyum kecil dan memberi aba-aba kepada sekretarisnya untuk memindahkan slide. "Saya juga memutus kontrak kerja karena sepertinya ada yang tidak anda ketahui dari perusahaan tersebut."

Si pria tua itu menatap layar dan terkejut. "Apa maksudnya ini?"

Evan kembali memberikan beberapa lembaran kertas yang sudah dijadikan satu. "Anda telah di tipu. Perusahaan BC sebentar lagi akan hancur." Tegas Evan. Si Pria tua itu kini membaca lembarang-lembaran kertas yang diberikan oleh Evan. "Tuan Banks, apabila anda tidak bisa menghormati seseorang maka hancurlah dalam penghinaan. Anda sudah menganggap istri saya sebagai wanita sialan dan juga pelayan, tanpa tahu resiko apa yang akan anda dapat. Saya harap ke depannya anda tidak lagi datang atau berusaha mengajukan kontrak dengan perusahaan ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang