Kelas Mantra dipenuhi dengan suasana tegang saat Profesor Filius Flitwick memasuki ruangan dengan langkah ringan, meskipun topik yang akan dibahas hari ini sangat serius. "Selamat pagi, semua," sapanya dengan senyum kecil. "Hari ini, kita akan mempelajari salah satu mantra yang paling kuat dan berbahaya-Fiendfyre."
Hermione duduk di bangkunya, mencoba memusatkan perhatiannya meskipun pikirannya masih dipenuhi dengan berbagai masalah yang sedang mereka hadapi. Draco Malfoy, duduk tak jauh darinya, melirik sekilas dengan ekspresi penuh perhatian, meskipun dia berusaha menyembunyikan ketertarikannya.
Profesor Flitwick menjelaskan teori dasar mantra Fiendfyre, menunjukkan bagaimana api ini dapat digunakan untuk menghancurkan musuh tetapi juga sangat sulit dikendalikan. "Mantra ini tidak boleh dianggap enteng," katanya dengan nada serius. "Sekarang, saya ingin kalian mencoba menggambar simbol-simbol yang diperlukan untuk memanggil Fiendfyre."
Murid-murid mulai berlatih, suasana kelas menjadi lebih tegang. Hermione, meskipun biasanya bersemangat dalam pelajaran, kali ini merasa cemas. Dia menggambar simbol-simbol dengan hati-hati, mencoba memahami konsep yang rumit di balik mantra ini. Draco, di sisi lain, tampak lebih tenang tetapi tetap fokus.
Setelah beberapa waktu, bel berbunyi, menandakan akhir kelas. Murid-murid mulai mengemasi barang-barang mereka, dan Hermione segera bangkit berniat menuju ruang perawatan untuk melihat kondisi Harry dan Ron.
Namun, saat dia melangkah keluar kelas, Draco memanggilnya. "Granger, tunggu sebentar."
Hermione berhenti dan menoleh dengan sedikit kebingungan. "Ada apa, Malfoy?"
Draco mendekat dengan ekspresi serius. "Aku punya sesuatu yang harus kita lakukan. Ikuti aku."
Hermione biasanya akan meminta Draco menjauh, tetapi sejak kejadian kemarin, dia merasa ada sesuatu yang berbeda dia tak sepenuh nya tertidur kemarin ia tahu apa yang Draco bilang dan lakukan. "Baiklah, tapi kemana?"
Draco memberi isyarat agar dia mengikutinya. "Ke perpustakaan. Aku tahu kau suka tempat itu."
Hermione ragu sejenak. "Tapi Madam Pince menghukumku. Aku tak bisa masuk ke sana."
Draco menggeleng. "Madam Pince mencarimu beberapa hari lalu, ia bilang sudah cukup ia tak melihat mu di sana."
Hermione menghela napas lega dan mengangguk. "Akhirnya."
Namun, sebelum mereka bisa pergi, Bill Weasley muncul di ujung koridor dan memanggilnya. "Hermione!"
Hermione menoleh dan melihat Bill berjalan cepat ke arahnya. Dia tersenyum tipis. "Bill, kau datang."
Bill tampak tergesa-gesa. "Tentu saja. Kau menyurati aku, jadi aku datang. Bagaimana kondisi Ginny dan Ron?"
Hermione menjawab, "Pelankan suaramu Bill, mereka membaik dan akan keluar dari ruang perawatan hari ini. Kedatangan mu mungkin akan sangat membantu."
Bill mengangguk mengerti. "Terima kasih, Hermione. Tapi bisa kau jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?"
Hermione ragu sejenak sebelum menjawab, "Aku akan jelaskan, pasti. Tapi bisakah kau menunggu? Aku ada beberapa urusan."
Bill mengangguk dengan pengertian. "Baiklah, kalau begitu aku akan ke ruang perawatan terlebih dahulu."
Setelah berbicara dengan Bill, Hermione dan Draco melanjutkan perjalanan mereka ke perpustakaan. Begitu sampai di sana, Draco memimpin Hermione ke area terlarang di perpustakaan. Berkat statusnya sebagai salah satu dari "Golden Trio", Hermione bisa memasuki tempat itu dengan mudah.
Mereka menemukan sudut yang tenang, jauh dari perhatian siapa pun. "Ibu mengirim surat, ia bilang beberapa kolega melihat para Pelahap Maut." Draco membuka gulungan perkamen dan mulai menggambar peta. "Ini adalah tempat-tempat yang telah mereka kunjungi," katanya sambil menunjuk satu per satu lokasi di peta.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE : DRAMIONE
FanfictionNb : Setiap cerita punya alur masing-masing yaa. Termasuk cerita ini ada progres dan beberapa masalah yang aru tambahkan dan gak ujug-ujung ke Dramione nya yaaa :) Bukan hanya kisah romansa juga masalah baru yang terbit. Pasca perang, Draco Malfoy...